Duh, Ada 4 Juta Pasangan di Indonesia Alami Infertilitas
31 January 2023 |
15:00 WIB
Infertilitas masih menjadi momok yang mengantui sejumlah pasangan di Indonesia. CEO Primaya Hospital Group Leona A Karnali mengatakan bahwa saat ini terdapat empat juta pasangan di Indonesia yang mengalami infertilitas atau ketidaksuburan.
Selain itu, ada sekitar 10 persen-15 persen pasangan usia produktif yang juga mengalami masalah kesuburan. Adanya masalah tersebut membuat sejumlah pasangan memerlukan bantuan kedokteran lebih lanjut untuk mendapatkan momongan.
Menurut Leona, program bayi tabung saat ini menjadi salah satu pilihan bagi pasangan suami istri yang mengalami gangguan kesuburan.
“Hingga saat ini peminat bayi tabung di Indonesia terus meningkat. Angkanya bisa meningkat 20 persen setiap tahunnya,” ujar Leona dalam konferensi pers peluncuran Smart Fertility Clinic.
Sayangnya, program bayi tabung belum terlalu bisa diakses oleh masyarakat. Baik dari segi biaya maupun dari jumlah rumah sakit khusus bayi tabung yang masih terbatas.
Melihat berbagai masalah tersebut, jaringan rumah sakit Primaya Hospital Group menggandeng Smart IVF untuk meluncurkan Smart Fertility Clinic agar akses terhadap bayi tabung bisa lebih mudah dijangkau lagi.
Founder Smart IVF Budi Wiweko mengatakan bayi tabung masih menjadi metode reproduksi buatan yang paling efektif. Metode ini makin populer di Indonesia terbukti dari tingginya jumlah tindakan bayi tabung yang telah dijalankan.
Setidaknya, sepanjang 2022, ada sebanyak 8.100 pasangan mengikuti program bayi tabung yang tercermin di dalam 14.000 siklus bayi tabung. Jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya.
Meskipun demikian, pasangan yang ingin mencoba bayi tabung mesti memperhatikan usia. Sebab, salah satu keberhasilan bayi tabung dipengaruhi oleh faktor umur.
Pasangan yang sudah berumur 40 tahun ke atas cenderung lebih sulit mendapatkan momongan meski memakai program bayi tabung. Dokter Budi menyarankan agar program ini dijalankan saat usia masih di bawah 35 tahun.
Bayi tabung merupakan salah satu upaya bagi pasangan untuk mendapatkan keturunan. Proses ini dilakukan dengan cara mencampurkan sel telur dan sel sperma agar pembuahan bisa terjadi di luar tubuh perempuan.
Namun, sebelum sampai ke tahap tersebut, ada beberapa proses yang mesti dilakukan oleh pasangan. Direktur Utama PT Anugerah Bangsa Indonesia Ade Gustian Yuwono mengatakan bahwa program bayi tabung akan dimulai dengan melakukan screening.
Layanan ini akan memeriksa beberapa indikator hormonal pada pasangan, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Kemudian, ada juga sesi konsultasi dengan dokter terkait sebelum melanjutkan ke proses berikutnya.
Setelah pemeriksaan basik, dokter akan melakukan diagnosa untuk menetukan langkah selanjutnya. Hal ini berkaitan dengan treatment apa yang cocok bagi pasangan untuk memperoleh keturunan.
Kemudian, langkah berikutnya ialah pengambilan sel telur dan difertilisasi menjadi embrio. Lalu, sel telur itu disimpan dengan baik sebelum dilakukan rekayasa pembuahan.
Terkait dengan harga, untuk paket pemeriksaan awal mencapai Rp2 juta. Kemudian, untuk layanan total, berupa stimulasi, suntik, hingga IVF berkisar Rp65 juta.
Editor: Fajar Sidik
Selain itu, ada sekitar 10 persen-15 persen pasangan usia produktif yang juga mengalami masalah kesuburan. Adanya masalah tersebut membuat sejumlah pasangan memerlukan bantuan kedokteran lebih lanjut untuk mendapatkan momongan.
Menurut Leona, program bayi tabung saat ini menjadi salah satu pilihan bagi pasangan suami istri yang mengalami gangguan kesuburan.
“Hingga saat ini peminat bayi tabung di Indonesia terus meningkat. Angkanya bisa meningkat 20 persen setiap tahunnya,” ujar Leona dalam konferensi pers peluncuran Smart Fertility Clinic.
Sayangnya, program bayi tabung belum terlalu bisa diakses oleh masyarakat. Baik dari segi biaya maupun dari jumlah rumah sakit khusus bayi tabung yang masih terbatas.
Melihat berbagai masalah tersebut, jaringan rumah sakit Primaya Hospital Group menggandeng Smart IVF untuk meluncurkan Smart Fertility Clinic agar akses terhadap bayi tabung bisa lebih mudah dijangkau lagi.
Smart Fertility Clinic (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)
Founder Smart IVF Budi Wiweko mengatakan bayi tabung masih menjadi metode reproduksi buatan yang paling efektif. Metode ini makin populer di Indonesia terbukti dari tingginya jumlah tindakan bayi tabung yang telah dijalankan.
Setidaknya, sepanjang 2022, ada sebanyak 8.100 pasangan mengikuti program bayi tabung yang tercermin di dalam 14.000 siklus bayi tabung. Jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya.
Meskipun demikian, pasangan yang ingin mencoba bayi tabung mesti memperhatikan usia. Sebab, salah satu keberhasilan bayi tabung dipengaruhi oleh faktor umur.
Pasangan yang sudah berumur 40 tahun ke atas cenderung lebih sulit mendapatkan momongan meski memakai program bayi tabung. Dokter Budi menyarankan agar program ini dijalankan saat usia masih di bawah 35 tahun.
Tahapan Program Bayi Tabung
Bayi tabung merupakan salah satu upaya bagi pasangan untuk mendapatkan keturunan. Proses ini dilakukan dengan cara mencampurkan sel telur dan sel sperma agar pembuahan bisa terjadi di luar tubuh perempuan.
Namun, sebelum sampai ke tahap tersebut, ada beberapa proses yang mesti dilakukan oleh pasangan. Direktur Utama PT Anugerah Bangsa Indonesia Ade Gustian Yuwono mengatakan bahwa program bayi tabung akan dimulai dengan melakukan screening.
Layanan ini akan memeriksa beberapa indikator hormonal pada pasangan, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Kemudian, ada juga sesi konsultasi dengan dokter terkait sebelum melanjutkan ke proses berikutnya.
Setelah pemeriksaan basik, dokter akan melakukan diagnosa untuk menetukan langkah selanjutnya. Hal ini berkaitan dengan treatment apa yang cocok bagi pasangan untuk memperoleh keturunan.
Kemudian, langkah berikutnya ialah pengambilan sel telur dan difertilisasi menjadi embrio. Lalu, sel telur itu disimpan dengan baik sebelum dilakukan rekayasa pembuahan.
Terkait dengan harga, untuk paket pemeriksaan awal mencapai Rp2 juta. Kemudian, untuk layanan total, berupa stimulasi, suntik, hingga IVF berkisar Rp65 juta.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.