Tetap Bisa Hamil Meski Alami Infertilitas Kompleks, Intip Perjuangan Pasangan Ini
23 November 2024 |
08:00 WIB
Memiliki buah hati tentu menjadi dambaan bagi hampir setiap pasangan yang menikah. Namun tidak semua pasangan bisa dengan mudah mendapatkan keturunan.
Seperti pasangan Dennis Lim dan Yunda Faisyah yang harus menunggu bertahun-tahun hingga akhirnya mengumumkan kehamilan bayi kembar mereka. Ini bukan sekadar kehamilan biasa, melainkan hadiah ulang tahun pernikahan ke-5 yang telah mereka nantikan selama bertahun-tahun.
Baca juga: Ingin Cepat Hamil? Ini Dia Tip dan Triknya
Perjuangan mereka pun tak mudah karena harus melalui berbagai tantangan program kehamilan, dari upaya alami hingga inseminasi yang berakhir kegagalan, terlebih keduanya sempat divonis mengalami infertilitas kompleks. Namun perjuangan dan kesabaran hingga akhirnya mendapatkan bayi kembar melalui program bayi tabung. Kisah mereka menjadi bukti nyata bahwa harapan tetap ada, bahkan bagi pasangan dengan infertilitas kompleks.
Berikut empat perjuangan dan pelajaran berharga dari perjalanan mereka:
Infertilitas bisa menjadi momok bagi banyak pasangan, tapi ini bukan berarti akhir dari perjalanan menuju kehamilan. Dennis dan Yunda menghadapi berbagai diagnosis sulit mulai dari Yunda yang mengalami PCOS, penebalan dinding rahim, dan sumbatan saluran tuba. Sementara Dennis didiagnosis teratozoospermia, kondisi di mana sperma memiliki bentuk yang abnormal.
Dr. Beeleonie, dari Klinik Bocah Indonesia yang menangani Yunda, menjelaskan bahwa setiap kasus infertilitas membutuhkan pendekatan khusus. “Infertilitas kompleks bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan diagnosis tepat dan dukungan teknologi seperti PGT, peluang kehamilan masih sangat terbuka,” ujarnya.
Tidak semua program hamil berjalan mulus. Dennis dan Yunda memulai program hamil alami yang berujung pada kehamilan "palsu" akibat infeksi saluran kemih. Ketika mencoba inseminasi di klinik lain, mereka kembali dihadapkan pada tantangan berat yaitu Yunda mengalami pendarahan, sehingga proses tidak dapat dilanjutkan. Setelah vakum, mereka memutuskan mencoba lagi dengan bayi tabung.
Dr. Gito R. Wasian, spesialis andrologi yang menangani Dennis, menyatakan bahwa kesabaran adalah kunci. “Proses menuju kehamilan sering kali penuh tantangan. Konsistensi dan semangat pasangan sangat menentukan keberhasilan program,” katanya.
Program bayi tabung di Bocah Indonesia didukung oleh tim spesialis dan teknologi mutakhir seperti PGT. Teknologi ini memungkinkan pemilihan embrio terbaik sebelum implantasi, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan. Klinik ini juga memiliki sertifikasi internasional RTAC, menjamin standar kualitas tinggi dalam proses IVF.
Kehamilan bukan hanya hasil dari upaya medis. Dennis dan Yunda juga mengubah gaya hidup mereka dengan fokus pada pola makan sehat dan olahraga teratur. Ini bukan sekadar rutinitas, tetapi komitmen untuk mempersiapkan tubuh mereka menghadapi proses kehamilan yang menantang.
Dr. Beeleonie menambahkan, pasangan yang menjalani program bayi tabung harus memahami bahwa gaya hidup sehat turut mendukung keberhasilan program. Nutrisi, aktivitas fisik, dan kesehatan mental adalah faktor penting.”
Perubahan gaya hidup bukan hanya mitos. Konsumsi makanan bergizi, olahraga, dan menjaga kesehatan mental sangat berpengaruh pada kesuksesan program kehamilan. Yunda menegaskan pentingnya bersabar dan tidak menyerah, sambil tetap berusaha dan berdoa.
"Keberhasilan tidak hanya soal medis, tetapi juga soal saling mendukung dan memperkuat hubungan dengan pasangan. Menambahkan nikmati setiap proses. Tidak ada perjuangan yang sia-sia, karena selalu ada harapan," ujarnya.
Editor Fajar Sidik
Seperti pasangan Dennis Lim dan Yunda Faisyah yang harus menunggu bertahun-tahun hingga akhirnya mengumumkan kehamilan bayi kembar mereka. Ini bukan sekadar kehamilan biasa, melainkan hadiah ulang tahun pernikahan ke-5 yang telah mereka nantikan selama bertahun-tahun.
Baca juga: Ingin Cepat Hamil? Ini Dia Tip dan Triknya
Perjuangan mereka pun tak mudah karena harus melalui berbagai tantangan program kehamilan, dari upaya alami hingga inseminasi yang berakhir kegagalan, terlebih keduanya sempat divonis mengalami infertilitas kompleks. Namun perjuangan dan kesabaran hingga akhirnya mendapatkan bayi kembar melalui program bayi tabung. Kisah mereka menjadi bukti nyata bahwa harapan tetap ada, bahkan bagi pasangan dengan infertilitas kompleks.
Berikut empat perjuangan dan pelajaran berharga dari perjalanan mereka:
1. Infertilitas Bukan Akhir Segalanya
Infertilitas bisa menjadi momok bagi banyak pasangan, tapi ini bukan berarti akhir dari perjalanan menuju kehamilan. Dennis dan Yunda menghadapi berbagai diagnosis sulit mulai dari Yunda yang mengalami PCOS, penebalan dinding rahim, dan sumbatan saluran tuba. Sementara Dennis didiagnosis teratozoospermia, kondisi di mana sperma memiliki bentuk yang abnormal.Dr. Beeleonie, dari Klinik Bocah Indonesia yang menangani Yunda, menjelaskan bahwa setiap kasus infertilitas membutuhkan pendekatan khusus. “Infertilitas kompleks bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan diagnosis tepat dan dukungan teknologi seperti PGT, peluang kehamilan masih sangat terbuka,” ujarnya.
2. Setiap Perjalanan Memiliki Tantangan yang Berbeda
Tidak semua program hamil berjalan mulus. Dennis dan Yunda memulai program hamil alami yang berujung pada kehamilan "palsu" akibat infeksi saluran kemih. Ketika mencoba inseminasi di klinik lain, mereka kembali dihadapkan pada tantangan berat yaitu Yunda mengalami pendarahan, sehingga proses tidak dapat dilanjutkan. Setelah vakum, mereka memutuskan mencoba lagi dengan bayi tabung.Dr. Gito R. Wasian, spesialis andrologi yang menangani Dennis, menyatakan bahwa kesabaran adalah kunci. “Proses menuju kehamilan sering kali penuh tantangan. Konsistensi dan semangat pasangan sangat menentukan keberhasilan program,” katanya.
3. Dukungan Tim Medis dan Teknologi Modern
Program bayi tabung di Bocah Indonesia didukung oleh tim spesialis dan teknologi mutakhir seperti PGT. Teknologi ini memungkinkan pemilihan embrio terbaik sebelum implantasi, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan. Klinik ini juga memiliki sertifikasi internasional RTAC, menjamin standar kualitas tinggi dalam proses IVF.
4. Perubahan Gaya Hidup Berkontribusi Besar
Kehamilan bukan hanya hasil dari upaya medis. Dennis dan Yunda juga mengubah gaya hidup mereka dengan fokus pada pola makan sehat dan olahraga teratur. Ini bukan sekadar rutinitas, tetapi komitmen untuk mempersiapkan tubuh mereka menghadapi proses kehamilan yang menantang.Dr. Beeleonie menambahkan, pasangan yang menjalani program bayi tabung harus memahami bahwa gaya hidup sehat turut mendukung keberhasilan program. Nutrisi, aktivitas fisik, dan kesehatan mental adalah faktor penting.”
Perubahan gaya hidup bukan hanya mitos. Konsumsi makanan bergizi, olahraga, dan menjaga kesehatan mental sangat berpengaruh pada kesuksesan program kehamilan. Yunda menegaskan pentingnya bersabar dan tidak menyerah, sambil tetap berusaha dan berdoa.
"Keberhasilan tidak hanya soal medis, tetapi juga soal saling mendukung dan memperkuat hubungan dengan pasangan. Menambahkan nikmati setiap proses. Tidak ada perjuangan yang sia-sia, karena selalu ada harapan," ujarnya.
Editor Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.