Ilustrasi anak dan orang tua (Sumber gambar: Freepik)

Bunda Harus Tahu, Alergi Dapat Ganggu Psikologis Anak Lho!

10 May 2023   |   16:06 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Alergi yang dialami anak-anak tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga memengaruhi kondisi psikologisnya. Kondisi ini sering kali juga membuat anak-anak jadi kurang percaya diri ketika bergaul lantaran merasa berbeda dengan dengan teman-teman sebayanya.

Menurut Psikolog Anak, Irma Gustiana orang tua perlu memantau dengan serius perkembangan psikologis anak-anak yang memiliki alergi. Sebab, mereka lebih rentan tumbuh dengan rasa percaya diri yang kurang karena kondisinya tersebut.

Baca juga: Mom, Ini Alternatif Nutrisi Untuk Anak yang Alergi Susu Sapi

Anak-anak yang memiliki alergi kerap merasa dirinya berbeda dengan orang lain. Misalnya, di saat orang lain bisa memakan apa pun yang diinginkannya, anak yang memiliki alergi justru harus membatasi apa yang akan dikonsumsinya.

Akibatnya, anak jadi murung dan kesal karena seolah dirinya sedang diperlakukan berbeda. Tidak jarang, anak juga bisa merasa stres karena banyaknya pembatasan yang harus dipatuhi akibat kondisi kesehatannya tersebut.

Pada titik ini, orang tua memiliki peran penting dalam menjaga perkembangan psikologis anak. Sebagai orang tua, menjaga pantangan pada anak di beberapa sisi agar alerginya tak kambuh memang menjadi keharusan. Namun, sebaiknya hal itu tidak dilakukan berlebihan sehingga berisiko membuat anak tumbuh dengan anggapan bahwa dirinya berbeda dari teman-teman sebayanya.

“Jangan pernah kasih label pada anak. Contohnya dengan mengatakan bahwa anaknya itu alergian, tidak boleh makan ini dan itu. Cara ini justru keliru dan bisa membuat anak memiliki self validation bahwa dirinya berbeda dengan orang lian,” ungkap Irma dalam Media Gathering Festival Soya Semua Anak Bisa Maju di Jakarta, Rabu (10/5/2023).
 

Ilustrasi anak dan orang tua yang sedang bermain (Sumber gambar: Freepik)

Ilustrasi anak dan orang tua yang sedang bermain (Sumber gambar: Freepik)


Founder Ruang Tumbuh itu menyarankan agar menggunakan cara lain yang lebih halus saat akan melarang anak memakan sesuatu. Alih-alih langsung melarang dan melabeli anak, sebaiknya orang tua merayu anak untuk mengganti makanan tersebut.

Kemudian, secara pelan-pelan orang tua bisa memberitahu mereka tentang efek jika anak-anak tetap memakan makanan tersebut. Dengan demikian, anak-anak akan tahu bahwa dirinya memang perlu menghindari makanan tersebut, tetapi bukan berarti tidak boleh mengonsumsi makanan yang lain.

Irma juga menyarankan agar orang tua sering-sering melakukan pujian pada anak setiap kali melakukan sesuatu yang baik. Validasi ini akan membuat anak merasa senang dan menumbuhkan kepercayaan dirinya.

Namun, apa pun bentuk stimulasi yang diberikan kepada anak, akan terhambat jika orang tua kurang terampil dalam mengelola emosi. Oleh karena itu, selain fokus dalam melakukan pengasuhan yang tepat pada anak, orang tua juga perlu memastikan bahwa dirinya ikut senang menjalani hal tersebut.

Kecemasan memang hal yang wajar. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, kecemasan dari orang tua juga akan ikut dirasakan oleh anak. Hal ini tentunya akan menganggu proses perkembangan mental si anak tersebut.
 

Stimulasi Sejak Dini

Otak anak membutuhkan banyak sekali stimulasi untuk melakukan pembelajaran. Satu pengalaman akan membentuk jaringan saraf yang baik untuk perkembangan psikologis anak.

Irma mengatakan dunia anak-anak adalah bermain. Oleh karena itu, jangan pernah melakukan pembatasan yang berlebihan saat anak-anak sedang bermain. Permainan dapat membantu meningkatkan perkembangan motorik dan kognitif anak.

Terlebih, jika orang tua membawa anak-anak ke arena bermain umum. Selain anak akan senang, mereka juga belajar bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya di dalam arena tersebut.

Baca juga: Ternyata Alergi Tidak Bisa Sembuh, Yuk Cek 5 Fakta Lain Soal Alergi

Di sisi lain, bermain di arena terbuka juga akan membuat anak lebih aktif. Dorongan aktivitas fisik ini juga akan melatih perkembangan motorik anak.  Namun, orang tua juga perlu memperhatikan jenis permainan bagi anak. Pilihlah permainan yang cocok sesuai dengan usia dan minat mereka.

“Kenalkan anak dengan aktivitas membaca buku bersama. Membaca buku bersama dapat membantu meningkatkan keterampilan bahasa dan membantu anak belajar tentang dunia di sekitarnya,” imbuhnya.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Mengenal Lebih Dekat Rosihan Anwar, Begawan Pers Berjiwa Seniman

BERIKUTNYA

SM Entertainment Umumkan Lucas Resmi Hengkang dari NCT dan WayV

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: