Grup Orkestra TRUST Patahkan Stigma Musik Orkestra Berkesan Kuno dan Kolosal

Sabtu Sore, sekitar seribu kursi merah di Teater Ciputra Artpreneur, Jakarta penuh dengan muda-mudi. Mereka tampak antusias menggunakan kostum dengan tema animasi karakter Ghibli & DreamWorks. Rupanya kedatangan ribuan usia milenial ini guna menyaksikan pertunjukan musik dari lagu yang mengisi soundtrack animasi Ghibli & Dreamworks.

Persepsi musik orkestra yang dianggap kuno bagi sebagian orang itu mulai coba dipatahkan. Trinity Youth Symphony Orchestra (TRUST) adalah satu di antara kumpulan pemusik yang berusaha mengubah citra itu. Bukan asal bicara, TRUST Orchestra menjadi gudang bagi ratusan remaja dan pemuda mengeksplorasi skill musiknya. Mereka menjaring para talenta muda untuk menunjukkan jika orkestra bukan diperuntukan bagi kalangan tertentu saja.

Baca juga: Decak Kagum dalam Simfoni di The Legends 8: Symphonic Tales from Ghibli & DreamWorks

Dengan para pemusik muda handal, TRUST Orchestra juga mencoba meraup pasar penikmat di kalangan usia yang sama. Misi mereka adalah memperkenalkan indah dan kekiniannya musik orkestra ke kalangan pemuda.

Salah satu langkah yang dicoba untuk menjamah pasar itu adalah dengan menggelar pertunjukkan musik yang menangkat lagu-lagu populer di film. Musik jenis ini lebih familiar, sehingga TRUST bisa mulus melancarkan misinya memperkenalkan orkestra yang kekinian.

Perjalanan bermusik selama 10 tahun membuat grup ini menunjukkan jika orkestra adalah musik yang bisa menjangkau semua orang. The Legends, merupakan tajuk pertujukkan yang sudah rutin digelar TRUST Orchestra.

Kali ini, gelaran itu memasuki sesi ke-8 dengan acara The Legends 8: Symphonic Tales from Ghibli & DreamWorks. Ratusan penonton terperangah mendengarkan alunan melodi indah dari lagu yang digubah Nathania Karina, direktur musik dan konduktor TRUST Orchestra.

Tangan Nathania kesana kemari memimpin permaianan musik yang berpadu sempurna dan memanjakan telinga. Bukan seperti konsep orkestra zaman dahulu yang dipandang sangat kolosal, Nathania justru mengajak penontonnya tertawa, bertepuk tangan, hingga bernyanyi bersama menikmati alunan nada gubahannya.

Ini menjadi bukti misi mereka ingin menghilangkan stigma orkestra klasik Eropa yang sering dipandang kuno dan hanya diperuntukkan untuk kalangan sosial tertentu saja.

Persepsi itu coba dirubah oleh TRUST Orchestra melalui gubahan musik populer dari pemusik berusia muda. Kumpulan pemusik ini sengaja meninggalkan legasi kepada generasi muda untuk menjadikan orkestra sebagai alternatif hiburan yang terkesan inklusif.

“Persepsi orkestra yang tidak boleh bertepuk tangan, kemewahan busana suit and tie, kita mau buktikan kalau kita berbeda. Kita semua senang-senang disini,” jelas Nathania menyapa penonton di teater.

Yonathan Nugroho, CEO Trinity Optima Production menegaskan, TRUST memang hadir dengan simfoni paduan jazz, pop, rock, dan folk yang membuatnya unik, segar, dan inspiratif. Pembawaan yang mereka tampilkan pun sesuai dengan pasar usianya.

Nathania punya harapan besar jika industri musik Indonesia terus bergelora. “Semoga kalian tetap memberi dukungan, tidak hanya untuk TRUST, tetapi juga semua musisi dan seniman Indonesia di luar sana,” jelas Nathania.

Baca juga: Peminat Orkestra Serbu Habis Tiket The Legends 8: Symphonic Tales from Ghibli & DreamWorks

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla