Band Rock Sum 41 Umumkan Bubar Setelah 27 Tahun Meramaikan Industri Musik
09 May 2023 |
08:15 WIB
Kabar mengejutkan dan sedih datang dari belantika musik Kanada. Sebab, band rock Sum 41 mengumumkan untuk membubarkan diri setelah 27 tahun meramaikan industri musik. Kabar itu diwartakan saat band masih menjalani tur dunia pada 2023.
Dalam pernyataan di media sosial, Senin, (8/5/23), band yang berdiri sejak 1996 itu berjanji akan tetap meyelesaikan tur yang tengah berlangsung. Mereka juga menyatakan bakal merilis album terakhirnya, Heaven and Hell untuk merayakan pembubaran bersama penggemar.
"Sulit untuk mengungkap cinta dan hormat kami untuk kalian semua, dan kami ingin kalian mendengar ini pertama kali dari kami. Sum 41 akan bubar, tapi kami akan meyelesaikan seluruh tanggal tur tahun ini," kata Sum 41 di akun Twitter mereka.
Baca juga: Panic! at the Disco Bubar, Brendon Urie Mau Fokus Urus Keluarga
Sum 41 juga mengucapkan rasa terima kasih kepada para penggemar yang selama ini sudah sudah mendukung mereka. Grup musik asal Ontario, Kanada itu menyebut menjadi bagian dari Sum 41 dengan segala perjalanannya telah memberikan momen terbaik bagi para anggota.
"Berada di Sum 41 sejak 1996 memberi kami momen terbaik dalam hidup kami. Selamanya kami bersyukur kepada para penggemar kami baik yang lama maupun yang baru, yang telah mendukung kami dalam segala hal," imbuh Sum 41.
Tak hanya itu, Sum 41 juga menyatakan bahwa mereka sudah tidak sabar untuk menantikan dan melihat para penggemar di sisa tur terakhir yang akan mereka gelar tahun ini. Adapun, mengenai info dan jadwal tur tersebut mereka menyebut akan mengumumkan sesegera mungkin.
"Kami sudah tak sabar melihat kalian semua dalam tur nanti Skumfuks. Kami juga bersemangat menganai apa yang akan terjadi di masa depan nanti. Terima kasih untuk 27 tahun terakhir dari kami, Sum 41," jelas pengumuman tersebut.
Saat ini Sum 41 memang masih menjalani sejumlah tur dunia di sejumlah festival bergengsi. Salah satu pertunjukan terdekat yang akan digelar pada 1 Juni mendatang di Slam Dunk Festival Rimini, Italia. Setelahnya dilanjutkan ke Jerman hingga Perancis.
Selain itu, mereka juga tergabung dalam tur bertajuk Let the Bad Times Roll Tour bersama Off Spring dan Simple Plan. Diketahui tur tersebut akan digelar mulai 1 Agustus hingga 3 September 2023 di berbagai kota besar di negeri Paman Sam.
Sum 41 merupakan band rock asal Kanada yang digawangi oleh Deryck Whibley, Jon Marshall, Richard Roy, dan Steve Jocz. Dibentuk pertama kali pada 1996, band ini juga sempat mengalami bongkar pasang personil hingga berakhir dengan lima formasi utuh. Whibley pun menjadi satu-satunya personil asli Sum 41 yang bertahan.
Selama 27 tahun berkarya, band ini setidaknya telah merilis delapan album. Yaitu All Killer No Filler (2001), Does This Look Infected? (2002), Chuck (2004), Go Chuck Yourself (2005) Underclass Hero (2007), Screaming Bloody Murder (2011), 13 Voices (2016), dan Order in Decline (2019).
Hingga saat ini, Sum 41 juga masih sering tampil di berbagai festival di dunia. Bahkan, mereka sebelumnya sudah pernah memenangkan dua kali titel Group of the Year dan satu Rock Album of the Year dari Juno Awards. Juga pernah menyabet nominasi Best Hard Rock/Metal Performance Grammy Awards 2012 untuk lagu bertajuk Blood in My Eyes.
Secara umum aliran musik Sum 41 adalah pop punk dan punk rock. Hal ini dapat dilihat di album All Killer No Filler yang menjadi debutnya. Namun, saat merislis album Does This Look Infected? Whibley Cs lebih memilih untuk memasukan nuansa punk yang lebih keras hingga kembali mengayun ke unsur pop punk di album Underclass Hero.
Adapun, dalam bermusik, Sum 41 juga banyak dipengaruhi oleh band-band Rock 80'-90'an, seperti: Beastie Boys, Metallica, NOFX, dan The Vandals. Pada Mei 2009, diketahui band ini pun sempat mengadakan konser di Jakarta, Indonesia
Baca juga: Enam Tahun Bersama, Girl Group K-Pop MOMOLAND Resmi Bubar
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dalam pernyataan di media sosial, Senin, (8/5/23), band yang berdiri sejak 1996 itu berjanji akan tetap meyelesaikan tur yang tengah berlangsung. Mereka juga menyatakan bakal merilis album terakhirnya, Heaven and Hell untuk merayakan pembubaran bersama penggemar.
"Sulit untuk mengungkap cinta dan hormat kami untuk kalian semua, dan kami ingin kalian mendengar ini pertama kali dari kami. Sum 41 akan bubar, tapi kami akan meyelesaikan seluruh tanggal tur tahun ini," kata Sum 41 di akun Twitter mereka.
Baca juga: Panic! at the Disco Bubar, Brendon Urie Mau Fokus Urus Keluarga
— Sum 41 (@Sum41) May 8, 2023
Sum 41 juga mengucapkan rasa terima kasih kepada para penggemar yang selama ini sudah sudah mendukung mereka. Grup musik asal Ontario, Kanada itu menyebut menjadi bagian dari Sum 41 dengan segala perjalanannya telah memberikan momen terbaik bagi para anggota.
"Berada di Sum 41 sejak 1996 memberi kami momen terbaik dalam hidup kami. Selamanya kami bersyukur kepada para penggemar kami baik yang lama maupun yang baru, yang telah mendukung kami dalam segala hal," imbuh Sum 41.
Tak hanya itu, Sum 41 juga menyatakan bahwa mereka sudah tidak sabar untuk menantikan dan melihat para penggemar di sisa tur terakhir yang akan mereka gelar tahun ini. Adapun, mengenai info dan jadwal tur tersebut mereka menyebut akan mengumumkan sesegera mungkin.
"Kami sudah tak sabar melihat kalian semua dalam tur nanti Skumfuks. Kami juga bersemangat menganai apa yang akan terjadi di masa depan nanti. Terima kasih untuk 27 tahun terakhir dari kami, Sum 41," jelas pengumuman tersebut.
Saat ini Sum 41 memang masih menjalani sejumlah tur dunia di sejumlah festival bergengsi. Salah satu pertunjukan terdekat yang akan digelar pada 1 Juni mendatang di Slam Dunk Festival Rimini, Italia. Setelahnya dilanjutkan ke Jerman hingga Perancis.
Selain itu, mereka juga tergabung dalam tur bertajuk Let the Bad Times Roll Tour bersama Off Spring dan Simple Plan. Diketahui tur tersebut akan digelar mulai 1 Agustus hingga 3 September 2023 di berbagai kota besar di negeri Paman Sam.
Sum 41 merupakan band rock asal Kanada yang digawangi oleh Deryck Whibley, Jon Marshall, Richard Roy, dan Steve Jocz. Dibentuk pertama kali pada 1996, band ini juga sempat mengalami bongkar pasang personil hingga berakhir dengan lima formasi utuh. Whibley pun menjadi satu-satunya personil asli Sum 41 yang bertahan.
Selama 27 tahun berkarya, band ini setidaknya telah merilis delapan album. Yaitu All Killer No Filler (2001), Does This Look Infected? (2002), Chuck (2004), Go Chuck Yourself (2005) Underclass Hero (2007), Screaming Bloody Murder (2011), 13 Voices (2016), dan Order in Decline (2019).
Hingga saat ini, Sum 41 juga masih sering tampil di berbagai festival di dunia. Bahkan, mereka sebelumnya sudah pernah memenangkan dua kali titel Group of the Year dan satu Rock Album of the Year dari Juno Awards. Juga pernah menyabet nominasi Best Hard Rock/Metal Performance Grammy Awards 2012 untuk lagu bertajuk Blood in My Eyes.
Secara umum aliran musik Sum 41 adalah pop punk dan punk rock. Hal ini dapat dilihat di album All Killer No Filler yang menjadi debutnya. Namun, saat merislis album Does This Look Infected? Whibley Cs lebih memilih untuk memasukan nuansa punk yang lebih keras hingga kembali mengayun ke unsur pop punk di album Underclass Hero.
Adapun, dalam bermusik, Sum 41 juga banyak dipengaruhi oleh band-band Rock 80'-90'an, seperti: Beastie Boys, Metallica, NOFX, dan The Vandals. Pada Mei 2009, diketahui band ini pun sempat mengadakan konser di Jakarta, Indonesia
Baca juga: Enam Tahun Bersama, Girl Group K-Pop MOMOLAND Resmi Bubar
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.