Hari Tari Internasional, Intip 7 Tarian Indonesia yang Mendunia

Setiap 29 April, seluruh dunia memperingati Hari Tari International atau International Dance Day. Ditetapkan pada 1982 oleh Komite Tari International Theatre Institute (ITI), mitra utama untuk seni pertunjukan UNESCO, peringatan ini sebagai bentuk menghormati keragaman dan popularitas tarian dalam bentuk seni yang menyatukan semua orang.

Mengutip ITI, 29 April juga bertepatan dengan hari ulang tahun Jean-Georges Noverre (1727-1810), pencipta balet modern. Tahun ini, tema yang diangkat dalah Dance, Future: Developing the Traditions and Expanding the Boundaries. 

Perayaan utama Hari Tari Internasional 2023 dilaksanakan pada 24-30 April di Shanghai. Acara ini diselenggarakan oleh ITI, Shanghai Theatre Academy, dan China Dance Association. Akan ada konferensi, malam gala, dan workshop tentang berbagai topik tarian.

Baca juga: Pesan di Balik Kemegahan Tari Klasik Surakarta

Tidak ketinggalan Gala Night bertajuk Dance: The Dialogue with Nature, Life and the World yang mengundang seniman tari dari Tiongkok, Samoa/Selandia Baru, MAPUCHE, Cile, dan Republik Korea untuk menampilkan karya mereka.

Penulis Pesan International Dance Day 2023, Yang Liping akan membawakan dua buah tarian dari karya-karyanya yang terkenal. Yang Liping merupakan anggota suku Bai dari Dali, Provinsi Yunnan. Dia adalah Penari Kelas Satu Nasional dan wakil ketua Asosiasi Penari China. 

Lepas dari kemeriahan peringatan Hari Internasional di Shanghai, setiap negara bahkan suku di dunia memiliki tarian khas mereka masing-masing.  Tidak terkecuali Indonesia. 

Di Tanah Air, mungkin ada ribuan tarian tradisional yang diciptakan dari banyaknya suku mulai Sabang hingga Merauke. Beberapa di antaranya pun sudah dikenal oleh masyarakat internasional karena kerap ditampilkan bahkan diikutsertakan dalam lomba tari skala dunia. Penasaran apa saja? Simak ulasannya di bawah ini yuk, Genhype. 

1. Tari Suanggi

Tarian Sajojo merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Papua. Tarian ini dibawakan pada berbagai acara adat dan untuk hiburan daerah.

Dalam tarian ini, semua penari yang memakai pakaian adat terbuat dari akar dan daun melakukan gerakan yang sama. Gerakan sinkron membuat Tari Suanggi ini menarik untuk ditonton.

2. Tari Kipas Pakarena

Berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di daerah Goa, tarian ini menjadi daya tarik wisatawan ketika berkunjung ke daerah tersebut. Tari Kipas Pakarena dibawakan oleh 5 sampai 7 orang penari wanita yang memakai pakaian adat, Baju Bodo.

Para penari akan memainkan kipas genggam mengikuti alunan musik yang disebut Condrong Rinci. Ada banyak gerakan yang ditampilkan, termasuk membentangkan kipas membentuk putaran mengikuti arah jarum jam yang mencerminkan kehidupan manusia.