Riasan wajah kerap digunakan untuk membuat penampilan menjadi menarik (Sumber gambar: pexels/ Mart Production)

Sejarah & Makna Hari Tanpa Riasan Wajah yang Dirayakan Setiap 26 April

26 April 2023   |   08:30 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Riasan wajah menjadi bagian penting bagi banyak orang di seluruh dunia, terutama para kaum hawa. Selain membuat penampilan menjadi kian menarik, riasan juga dapat membuat mereka merasa percaya diri untuk berinteraksi dengan banyak orang dan menutupi segala “kekurangan” yang dimiliki.

Ya, penampilan menarik hasil polesan makeup bukan kondisi alami yang dimiliki oleh setiap individu. Jadi, untuk mengekspresikan dan menjanjikan kecantikan alami yang ada pada diri setiap wanita, Hari Tanpa Riasan Wajah Nasional atau National No Makeup Day dirayakan. Dikutip dari laman National Today, hal tersebut dirayakan oleh wanita di seluruh dunia pada 26 April setiap tahunnya. 

“Wanita didorong untuk bertelanjang wajah selama satu hari untuk menghargai kecantikan alami mereka,” demikian pernyataan tertulis National Today tentang National No Makeup Day. 

Baca juga: Tren Makeup 2023, Lebih Cerah dan Ekspresif dengan 5 Look Ini

Dalam laman tersebut dijabarkan bahwa hari unik ini ditemukan pada April 2015. Kemudian, menjadi viral pada 2017. Pada saat itu, lebih dari 13 juta unggahan di akun media sosial instagram menggunakan tagar No Makeup. Mereka terdiri dari banyak kalangan, termasuk di antaranya adalah para pemengaruh atau influencer dan selebritas dengan jumlah pengikut ribuan atau jutaan orang. 

Contoh selebritras yang mendukung tren tanpa riasan wajah adalah Alicia Keys, Cindy Crawford, dan Lady Gaga. Di antara ketiganya, Alicia Keys mengeklaim tidak lagi menggunakan riasan wajah sejak 2016 lantaran tidak ingin bersembunyi lagi.

Sebagian orang menggunakan riasan wajah untuk menyembunyikan ketakutan. Sementara beberapa lainnya untuk mengekspresikan diri atau sekadar merasa lebih percaya diri ketika berada di depan orang lain.

Kulit pucat dan kurang sinar matahari sebenarnya pernah menjadi populer di kalangan wanita abad ke-15 di Amerika Serikat. Seorang wanita bahkan akan melakukan apa saja untuk membuat kulitnya menjadi putih pucat jika terlahir tidak seperti itu. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan oleh seorang wanita yang terlahir dengan kulit tidak pucat adalah menggunakan lintah agar kulit yang dimiliki terlihat pucat. 
 

Sejarah Makeup

Dikutip dari laman Britannica, makeup pertama kali ada di Mesir kuno sekitar 6.000 tahun lalu. Pada saat itu, riasan memiliki fungsi sebagai sosial bagi orang-orang berada yang diyakini dapat menarik para dewa. Pria dan wanita memiliki karakteristik eyeliner yang rumit sejak 4.000 SM. Tidak hanya itu, bedak putih yang mencerahkan warna kulit, perona mata perunggu, pemerah pipi, dan kohl adalah kosmetik yang populer digunakan pada saat itu.

Kosmetik juga pernah menjadi bagian yang dipandang rendah di kalangan Romawi Kuno. Pandangan itu sebagian berasal dari pandangan stoicisme, yakni sebuah filosofi yang mengutamakan kebaikan moral dan akal manusia.

Mereka menilai kecantikan secara intrinsik berhubungan dengan kebaikan. Bentuk fisik yang menarik mungkin diinginkan, tapi keindahan sejati dikaitkan dengan tindakan moral. Mereka beranggapan bahwa mendekorasi tubuh dengan kosmetik menunjukkan kesombongan dan keegoisan.

Orang-orang dengan pandangan stoicisme tidak menginginkan hal itu. Pandangan tersebut memengaruhi opini arus utama tentang kosmetik. Meskipun begitu, beberapa lainnya tidak anti dengan kosmetik. Mereka tetap memerahkan pipi, memutihkan wajah, dan membuat garis mata.  

Bagi individu dengan pandangan stoicisme, yang ideal adalah menggunakan produk perawatan kulit dan perlengkapan mandi lainnya untuk menyempurnakan penampilan alami seseorang, bukan untuk menghiasnya.

Penerimaan dan penolakan terhadap kosmetik banyak terjadi di dunia barat. Kosmetik sangat populer di Kekaisaran Bizantium, sehingga warganya memperoleh reputasi internasional karena kesombongan yang dimiliki.

Semetnara itu, era renaisans merangkul semua bentuk kecantikan fisik. Pada zaman ini, banyak orang mencari kecantikan fisik melalui pewarna rambut dan pencerah kulit yang tidak jarang berasal dari bahan berbahaya karena mengandung racun.

Kosmetik seperti lipstik merah dan eyeliner gelap masuk ke arus utama pada sekitar 1920-an, setidaknya di dunia Anglo-Amerika. Kemudian, pandangan tentang kosmetik diubah oleh industri menjadi kebutuhan. Kosmetik menjadi tanda kekayaan, status, dan menonjolkan ciri fisik -termasuk untuk daya tarik seks- dan tidak lagi dianggap terlalu egois atau jahat.

Baca juga: Tren Makeup 2023, Kenali 4 Tipe Riasan Sesuai Kepribadian Kamu Yuk!

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah

SEBELUMNYA

Liburan Jadi Sering Bergadang? Jangan Dibiasakan, Ini 6 Risiko yang Mengintai

BERIKUTNYA

Tanggapan Pengamat Soal The Super Mario Bros. Movie, yang Memuncaki Film Terlaris 2023

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: