Buku Lantak La (Sumber gambar: Instagram.com/penerbit baNaNa)

Resensi Buku Lantak La, Sebuah Petualangan Seru Penuh Imajinasi

24 April 2023   |   13:55 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Lantak La: Dramaturgi Anonim-Anonim merupakan novel bernada folklor yang dituturkan secara mengalir dan menarik. Ceritanya padat dan adegan-adegan yang ada di dalamnya merangsang munculnya imajinasi liar. Novel karya Beri Hanna tersebut berhasil menjadi juara tiga dalam Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2021.

Dua tahun sejak menjadi pemenang, novel ini akhirnya dapat dinikmati secara luas setelah diterbitkan oleh Penerbit baNANA. Dalam buku ini, Beri Hanna akan mengajak pembacanya untuk menyelami dan berkenalan dengan legenda-legenda yang ada di Jambi. Kisah di buku Lantak La memang terinspirasi dari cerita rakyat daerah tempat asalnya tersebut.

Baca juga: Resensi Buku Lauk Daun: Kisah yang Jenaka dan Penuh Kritik

Sejak awal membaca buku ini, pembaca langsung disuguhkan dengan narasi mistis dan fantastis. Aroma petualangan begitu terasa sesaat setelah membaca paragraf pertamanya.

Kisah di buku ini bermula dari puncak Gunung Patah Tigo. Brajo Batubintang memimpin kaum penyihir meluncur ke Bukit Sasarang Kayu Gading. Mereka telah lama berpuasa memotong kaki binatang, sebuah laku pantang yang menjadikan mereka serasa batu di pegunungan selama seribu tahun.

Mereka telah lama pula menyimpan paghang dan tombak api yang dibuat dari kayu atau bambu, atau batu yang diasah dengan campuran darah dan getah buah gelumpang mengkal. Mereka menyimpannya seperti pusaka leluhur yang tiada berguna.

Kini, mereka bangkit dari kematian untuk melempar tombak api ke arah kuda-kuda yang berlari, memotong kaki-kaki kuda yang menjerit-jerit itu sambil berpuja-puji.

Kisah para penyihir, balas dendam, kaum pencari Tuhan yang pandai menyamar, hingga sosok karakter bernama Sigindo Rujumlamo menjadikan buku ini menawarkan sajian cerita yang tidak kering. 
 

Melalui buku ini, Beri juga seolah ingin menunjukkan perbendaharaan kata yang dalam dan berbeda.
Ada beberapa kata dari daerah tempat tinggalnya yang sengaja ditambahkan. Misalnya, soal istilah paghang, yang jarang dipakai di kehidupan sehari-hari masyarakat umum. Padahal, paghang adalah sebutan untuk senjata parang bagi orang Jambi.

Tak sekali, sejumlah kata lain juga muncul dan menambah sisi kekayaan buku ini. Contoh lain adalah Lantak La, yang juga digunakan sebagai judul pada buku ini. Lantak La merupakan frasa yang kerap digunakan oleh masyarakat Jambi. Lantak La secara umum kerap dimaknai sebagai ungkapan terserah, tidak peduli, dan kekesalan.

Beri berhasil meracik buku ini tidak hanya sekadar mengalir, tetapi juga penuh visualisasi. Penulis sering kali membuat pembaca harus mengetahui dengan detail latar tempat setiap peristiwa yang ditampilkan. Rasanya, membaca buku ini seperti menonton sebuah panggung teater dengan set mewah.

Pada beberapa bagian, peristiwa-peristiwa yang digambarkan tampak terkesan absurd dan di luar nalar. Namun, perpaduan antara khayalan dan kehidupan sehari-hari yang bertabrakan membuat buku ini spesial.

Meskipun demikian, novel fiksi ini ceritanya tidak linier. Alur cerita yang melompat-lompat terkadang membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Sudut pandang yang berganti-ganti dan latar yang berubah dengan cepat juga membuat pembaca perlu sesekali membuka halaman sebelumnya.

Namun, saat alur cerita telah terhubung dengan baik, keseluruhan cerita Lantak La cukup mengagumkan. Buku setebal 132 lembar ini layak dibaca dan dinikmati oleh semua orang.
 

Data Buku

Judul: Lantak La: Dramaturgi Anonim-Anonim
Penulis: Beri Hanna
Penyelaras Aksara dan Penata Letak: Irman Hidayat
Perancang Sampul: Wulang Sunu
Penerbit: baNANA
Tebal Buku: 132 halaman
ISBN: 978-623-98249-6-9

Baca juga: Melihat Puisi & Karya Visual Goenawan Mohamad dalam Buku Antologi Puisi Di Ujung Bahasa

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Terasa Lebih Hidup, Begini Kiat Memotret Human Interest Tanpa Settingan

BERIKUTNYA

Indeks Sinar Ultraviolet Capai Level Ekstrem, Cek Cara Melindungi Kulit

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: