Penulis Ini Bagikan Kegalauan Para Lulusan Baru dalam Novel Fresh Grad
10 December 2021 |
20:35 WIB
Menjadi seorang fresh graduation atau lulusan baru memang tak mudah. Tidak jarang mereka mendapatkan banyak tekanan untuk segera bekerja. Padahal mencari kerja juga tidak mudah. Apalagi di tengah krisis pandemi Covid-19, mencari kerja menjadi lebih menantang.
Kegalauan semacam itu seringkali hanya dibicarakan di ruang-ruang kecil seperti teman dekat. Padahal, tak sedikit lulusan baru yang merasakan kebingungan, kegalauan, bahkan rasa krisis kepercayaan pada kemampuannya sendiri. Sudah seharusnya hal ini menjadi perhatian bersama.
Namun, seorang penulis bernama Laila Muttamimah mencoba menguraikan permasalahan yang dialami oleh para lulusan baru dalam novelnya yang baru saja diterbitkan berjudul Fresh Grad.
Novel Fresh Grad merupakan fiksi yang bercerita tentang Sofia, lulusan baru yang harus menghadapi kegalauan dalam dirinya bahwa kehidupan setelah lulus sangat berbeda dari yang dibayangkannya.
Sofia dikisahkan sebagai seorang sarjana komunikasi yang pintar dan memiliki impian untuk bekerja di sebuah perusahaan konsultasi public relation (PR). Namun, impian itu harus menemui jalan terjal. Dia harus menghadapi bahwa realitas yang terjadi tidak seindah ekspektasinya.
Berangkat dari hal itu, novel ini menampilkan pergulatan tokoh Sofia dengan dirinya sendiri yang berusaha untuk menghadapi segala tekanan yang datang padanya di fase setelah lulus kuliah.
“Kita itu selama ini kena doktrin kalau kuliah kita lancar dan nilai IP-nya bagus, kita akan mudah cari kerja setelah lulus. Tapi kenyataannya begitu lulus, ngelamar kerja sana sini susah banget bahkan harus menganggur berbulan-bulan. Itu yang akhirnya memicu aku untuk menulis novel ini,” kata Laila dalam diskusi daring, Jumat (10/12/2021).
Ditulis sejak tahun 2018, Laili mencoba menuangkan keresahan sekaligus pengalamannya sebagai seorang lulusan baru yang rentan mengalami krisis. Dia juga mendapatkan dukungan dari teman-temannya yang juga mengalami hal yang sama dengannya.
“Lewat novel ini, aku ingin menyuarakan suara banyak orang yang selama ini merasakan hal-hal tersebut. Karena biasanya kita gak sadar kalau kita itu dipaksa untuk baik-baik saja dan merasa normal padahal itu tidak baik-baik saja. Jadi semoga suara itu bisa tersalurkan lewat novel ini,” tambahnya.
Dalam novel ini, Laili juga mencoba berbagi pandangannya tentang pengaruh media sosial terhadap rasa krisis kepercayaan seseorang pada kemampuannya. Menurutnya, dengan semakin sering kita melihat banyak orang yang sukses dengan kerjaan dan kariernya dalam kondisi kita yang tidak seperti itu, saat itu juga kita akan merasa diri kita melambat.
“Aku juga merasa belum banyak artikel yang membahas padahal ini terjadi. Karena ini juga fiksi, aku juga berharap bisa mengemas cerita ini lebih menyenangkan meskipun galau sama situasi itu, semoga bisa lebih asyik ceritanya,” imbuhnya.
Dia juga berharap bahwa dengan novel ini, para lulusan baru yang sedang galau dan bingung tidak merasa sendirian, karena novel Fresh Grad juga bisa menjadi hiburan.
Editor: Fajar Sidik
Kegalauan semacam itu seringkali hanya dibicarakan di ruang-ruang kecil seperti teman dekat. Padahal, tak sedikit lulusan baru yang merasakan kebingungan, kegalauan, bahkan rasa krisis kepercayaan pada kemampuannya sendiri. Sudah seharusnya hal ini menjadi perhatian bersama.
Namun, seorang penulis bernama Laila Muttamimah mencoba menguraikan permasalahan yang dialami oleh para lulusan baru dalam novelnya yang baru saja diterbitkan berjudul Fresh Grad.
Sampul novel Fresh Grad (Dok. Gramedia)
Sofia dikisahkan sebagai seorang sarjana komunikasi yang pintar dan memiliki impian untuk bekerja di sebuah perusahaan konsultasi public relation (PR). Namun, impian itu harus menemui jalan terjal. Dia harus menghadapi bahwa realitas yang terjadi tidak seindah ekspektasinya.
Berangkat dari hal itu, novel ini menampilkan pergulatan tokoh Sofia dengan dirinya sendiri yang berusaha untuk menghadapi segala tekanan yang datang padanya di fase setelah lulus kuliah.
“Kita itu selama ini kena doktrin kalau kuliah kita lancar dan nilai IP-nya bagus, kita akan mudah cari kerja setelah lulus. Tapi kenyataannya begitu lulus, ngelamar kerja sana sini susah banget bahkan harus menganggur berbulan-bulan. Itu yang akhirnya memicu aku untuk menulis novel ini,” kata Laila dalam diskusi daring, Jumat (10/12/2021).
Ditulis sejak tahun 2018, Laili mencoba menuangkan keresahan sekaligus pengalamannya sebagai seorang lulusan baru yang rentan mengalami krisis. Dia juga mendapatkan dukungan dari teman-temannya yang juga mengalami hal yang sama dengannya.
“Lewat novel ini, aku ingin menyuarakan suara banyak orang yang selama ini merasakan hal-hal tersebut. Karena biasanya kita gak sadar kalau kita itu dipaksa untuk baik-baik saja dan merasa normal padahal itu tidak baik-baik saja. Jadi semoga suara itu bisa tersalurkan lewat novel ini,” tambahnya.
Dalam novel ini, Laili juga mencoba berbagi pandangannya tentang pengaruh media sosial terhadap rasa krisis kepercayaan seseorang pada kemampuannya. Menurutnya, dengan semakin sering kita melihat banyak orang yang sukses dengan kerjaan dan kariernya dalam kondisi kita yang tidak seperti itu, saat itu juga kita akan merasa diri kita melambat.
“Aku juga merasa belum banyak artikel yang membahas padahal ini terjadi. Karena ini juga fiksi, aku juga berharap bisa mengemas cerita ini lebih menyenangkan meskipun galau sama situasi itu, semoga bisa lebih asyik ceritanya,” imbuhnya.
Dia juga berharap bahwa dengan novel ini, para lulusan baru yang sedang galau dan bingung tidak merasa sendirian, karena novel Fresh Grad juga bisa menjadi hiburan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.