Sejarah Hari Bumi 2023 yang Tampil di Google Doodle Hari Ini
22 April 2023 |
10:20 WIB
1
Like
Like
Like
Google Doodle menampilkan peringatan Hari Bumi di hari ini, Sabtu (22/4/2023). Planet yang dipijak manusia bersama hewan dan tumbuhan ini memiliki sejarah yang panjang. Bumi dengan segala isinya, tempat bermukim makhluk hidup dipercaya telah ada lebih dari 4 miliar tahun yang lalu.
Semakin menua Bumi, maka tantangan untuk merawat bumi terus menjadi pikulan makhluk hidup. Hari Bumi diciptakan untuk mencipatakan kesadaran tentang pentingnya menjaga Bumi. Maka setiap 22 April, dunia akan memeringati momentum Hari Bumi yang dimulai dari kesadaran gerakan lingkungan modern pada 1970.
Sebelum tahun tersebut, sebagian besar orang di Amerika menggunakan gas timbal dalam jumlah besar. Industri yang mengeluarkan asap menimbulkan polusi dalam jumlah besar.
Baca juga: 4 Kegiatan Seru di Sejauh Rumah Kita, Tempat Asyik Belajar tentang Merawat Bumi
Kesadaran soal lingkungan belum terlalu diperhatikan. Dilansir dari Earth Day Organization, dunia mulai melirik pentingnya masalah lingkungan setelah larisnya buku karya Rachel Cerson pada 1962 berjudul Silent Spring yang rilis di New York Times. Buku yang laris manis dibaca hingga 24 negara itu benar-benar membuka mata tentang apa yang terjadi pada lingkungan dan organisme hidup kala itu.
Masalah lingkungan semakin dipandang. Berawal dari buruknya lingkungan di Amerika Serikat, Senator Gaylord Nelson dari Wisconsin bermaksud menumbuhkan kesadaran publik mengenai masalah polisi udara. Ini terjadi setelah dia menyaksikan langsung kerusakan lingkungan setelah tumpahnya minyak di Santa Barbara, Califonia, tepatnya pada Januari 1969.
Hari Bumi digerakkan oleh berbagai pejabat penting Amerika Serikat, termasuk Denis Hayes yang meruakan aktivis muda populer pada masanya. Mereka membentuk kelompok untuk mempromosikan upaya penjagaan lingkungan.
Media menyorot agenda besar ini hingga menginspirasi 20 juta Amerika Serikat melakukan demonstrasi besar terdapat industri pabrik dan pembangkit listrik yang dinilai mencemari bumi. Itu termasuk tumpahan minyak yang pernah terjadi, pembuangan limbah sembarangan, hilangnya perhutanan, serta punahnya satwa liar.
Gerakan massa itu turut melahirkan deretan Undang-Undang tentang lingkungan di Amerika Serikat. Hingga pada 1990, gerakan ini mengglobal. Sebanyak 141 negara ikut terlibat dan menyadari tentang pentingnya isu lingkungan hingga terciptanya KTT Bumi PBB pada 1992 di Rio de Janeiro. Semangat itu terus menggeliat hingga masa kini.
Bumi masa kini bukan hanya tentang pencemaran lingkungan lagi. Pemanasan global menandai panjangnya permasalahan lingkungan yang tak kunjung selesai. Dunia berfokus dan berlomba mencari energi terbarukan, energi yang bersih dan ramah lingkungan setelah menyadari semakin memburuknya kondisi Bumi.
Saat ini, Hari Bumi sudah diakui sebagai hari untuk bergerak dalam menangani krisis iklim. Dimulai dari kesadaran kecil, Hari Bumi diharapkan bsa membawa hati kecil setiap individu untuk mencintai lingkungan. Lebih lanjut, hari penting bagi planet hunian makhluk hidup ini juga mendorong pemangku kebijakan global untuk bertindak lebih besar lagi demi keselamatan Bumi di masa depan.
Earth Day Organization mengumumkan tema yang diangkat untuk Hari Bumi 2023 adalah Invest in Our Planet. Tema ini menandai semangat manusia untuk lebih banyak berinvestasi dalam menjaga dan merawat bumi melalui berbagai tindakan nyata dengan cara-cara yang kreatif.
Baca juga: Apa Itu Fenomena Ekuinoks dan Efeknya Pada Bumi?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Semakin menua Bumi, maka tantangan untuk merawat bumi terus menjadi pikulan makhluk hidup. Hari Bumi diciptakan untuk mencipatakan kesadaran tentang pentingnya menjaga Bumi. Maka setiap 22 April, dunia akan memeringati momentum Hari Bumi yang dimulai dari kesadaran gerakan lingkungan modern pada 1970.
Sebelum tahun tersebut, sebagian besar orang di Amerika menggunakan gas timbal dalam jumlah besar. Industri yang mengeluarkan asap menimbulkan polusi dalam jumlah besar.
Baca juga: 4 Kegiatan Seru di Sejauh Rumah Kita, Tempat Asyik Belajar tentang Merawat Bumi
Kesadaran soal lingkungan belum terlalu diperhatikan. Dilansir dari Earth Day Organization, dunia mulai melirik pentingnya masalah lingkungan setelah larisnya buku karya Rachel Cerson pada 1962 berjudul Silent Spring yang rilis di New York Times. Buku yang laris manis dibaca hingga 24 negara itu benar-benar membuka mata tentang apa yang terjadi pada lingkungan dan organisme hidup kala itu.
Ilustrasi Bumi (Sumber gambar: Greng/Unsplash)
Masalah lingkungan semakin dipandang. Berawal dari buruknya lingkungan di Amerika Serikat, Senator Gaylord Nelson dari Wisconsin bermaksud menumbuhkan kesadaran publik mengenai masalah polisi udara. Ini terjadi setelah dia menyaksikan langsung kerusakan lingkungan setelah tumpahnya minyak di Santa Barbara, Califonia, tepatnya pada Januari 1969.
Hari Bumi digerakkan oleh berbagai pejabat penting Amerika Serikat, termasuk Denis Hayes yang meruakan aktivis muda populer pada masanya. Mereka membentuk kelompok untuk mempromosikan upaya penjagaan lingkungan.
Media menyorot agenda besar ini hingga menginspirasi 20 juta Amerika Serikat melakukan demonstrasi besar terdapat industri pabrik dan pembangkit listrik yang dinilai mencemari bumi. Itu termasuk tumpahan minyak yang pernah terjadi, pembuangan limbah sembarangan, hilangnya perhutanan, serta punahnya satwa liar.
Gerakan massa itu turut melahirkan deretan Undang-Undang tentang lingkungan di Amerika Serikat. Hingga pada 1990, gerakan ini mengglobal. Sebanyak 141 negara ikut terlibat dan menyadari tentang pentingnya isu lingkungan hingga terciptanya KTT Bumi PBB pada 1992 di Rio de Janeiro. Semangat itu terus menggeliat hingga masa kini.
Bumi masa kini bukan hanya tentang pencemaran lingkungan lagi. Pemanasan global menandai panjangnya permasalahan lingkungan yang tak kunjung selesai. Dunia berfokus dan berlomba mencari energi terbarukan, energi yang bersih dan ramah lingkungan setelah menyadari semakin memburuknya kondisi Bumi.
Saat ini, Hari Bumi sudah diakui sebagai hari untuk bergerak dalam menangani krisis iklim. Dimulai dari kesadaran kecil, Hari Bumi diharapkan bsa membawa hati kecil setiap individu untuk mencintai lingkungan. Lebih lanjut, hari penting bagi planet hunian makhluk hidup ini juga mendorong pemangku kebijakan global untuk bertindak lebih besar lagi demi keselamatan Bumi di masa depan.
Earth Day Organization mengumumkan tema yang diangkat untuk Hari Bumi 2023 adalah Invest in Our Planet. Tema ini menandai semangat manusia untuk lebih banyak berinvestasi dalam menjaga dan merawat bumi melalui berbagai tindakan nyata dengan cara-cara yang kreatif.
Baca juga: Apa Itu Fenomena Ekuinoks dan Efeknya Pada Bumi?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.