CEO OpenAI Sam Altman. (Sumber foto: X/Sam Altman)

Ucapan Tolong & Terima Kasih Bikin Biaya Operasional ChatGPT Bengkak, Kok Bisa?

23 April 2025   |   20:52 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Perkembangan teknologi ke depan tampaknya tidak hanya mendisrupsi cara manusia dalam bekerja, tetapi juga berkomunikasi. Baru-baru ini, CEO OpenAI Sam Altman mengumumkan budaya sopan santun dalam berkomunikasi telah membuat perusahaannya mengeluarkan biaya operasional lebih besar dari biasanya.

Belum lama ini, seorang pengguna di platform X (dulu bernama Twitter) mengeluarkan unggahan yang menarik. Akun bernama Tomie itu penasaran berapa modal yang harus dikeluarkan oleh OpenAI untuk setiap kata di dalam prompt AI mereka.

Baca juga: Cara Membuat Gambar ala Studio Ghibli di ChatGPT Secara Gratis

Sebab, banyak sekali kata perintah yang muncul di prompt kerap kali diawali dan diakhiri dengan sopan santun. Misalnya, mengawali perintah di promt dengan kata “tolong” atau mengakhiri prompt dengan kata “terima kasih”.

Meski terkesan sepele, imbuhan kata tersebut rupanya berdampak besar. Sebab, setiap kata imbuhan membuat sistem bekerja lebih keras dan itu membuat biaya yang harus dikeluarkan pun bertambah. “Puluhan juta dolar dihabiskan, Anda tidak pernah tahu,” ungkap Sam Altman melalui akun X resminya.

Mengutip USA Today, AI generatif secara luas dikenal sebagai pemakan energi yang besar, terutama dalam hal model pelatihan. Menggunakan sopan santun saat memakai AI tentu akan menimbulkan energi yang besar pula, tetapi rupanya tetap ada dampak baik.

Direktur tim desain Microsoft Copilot, Kurtis Beavers, pernah mengatakan bahwa berinteraksi dengan AI menggunakan sopan santun akan membantu menghasilkan AI yang kolaboratif dan saling menghormati.

Beavers menyebut AI Generatif umumnya akan mencerminkan tingkat profesionalisme, kejelasan, dan detail sesuai dengan permintaan dan kebiasaan pengguna. Dengan demikian, seseorang yang ramah akan mendapat jawaban yang ramah pula.

Keramahan terhadap AI rupanya terjadi cukup masif oleh banyak orang di dunia. Dalam laporan yang dilakukan oleh Future pada Desember 2024, diketahui bahwa 67 persen pengguna AI di Amerika Serikat bersikap sopan.

Jika ditinjau lebih jauh, mereka yang selalu bersikap sopan kepada AI mengaku melakukan hal tersebut karena mengatakan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ selalu jadi hal yang menyenangkan, terlepas itu berbicara kepada manusia atau mesin sekalipun.

Baca juga: OpenAI Hadirkan Deep Research di ChatGPT, Begini Cara Pakainya

Namun, sekitar 18 persen dari mereka memberi jawaban unik. Mereka mengatakan dirinya bersikap sopan karena khawatir suatu saat AI memberontak, dengan demikian mereka merasa perlu menjalin relasi yang baik.

Kemudian, di Inggris lebih tinggi lagi, yakni sekitar 71 penggunanya bersikap sopan. Alasan mereka bersikap sopan hampir mirip dengan di Inggris. Sebanyak 83 persen orang memang senang untuk beramah-tamah, sedangkan 17 persen lainnya takut robot memberontak.

SEBELUMNYA

Kapan Waktu yang Tepat untuk Beli & Jual Logam Mulia?

BERIKUTNYA

Tes HPV-DNA Mandiri, Teknologi Terkini untuk Lawan Kanker Serviks

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: