Merayakan Kemenangan dengan Rasa: Menikmati Lezatnya Makanan Tradisional saat Idulfitri
22 April 2023 |
21:56 WIB
1
Like
Like
Like
Eid Al-Fitr, Idulfitri, atau Lebaran, merupakan perayaan besar bagi umat Muslim yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadan. Seperti perayaan lainnya, makanan memainkan peran yang sangat penting dalam perayaan momen tersebut. Di Indonesia yang memiliki wilayah yang begitu luas, terdapat ribuan hidangan tradisional yang tersebar.
Bagi mereka yang tinggal jauh dari rumah orang tua, mudik menjadi sebuah keharusan untuk pulang kampung ke tempat kelahiran. Setiap tahunnya, para perantau ini meninggalkan kekosongan besar, karena jalan-jalan di Jakarta menjadi sepi selama periode liburan ini.
Baca juga: Cek Makanan Khas Lebaran di Berbagai Negara, Ada Cambaabur & Tagine
Sebagian besar keluarga merencanakan acara kumpul-kumpul besar untuk merayakan perayaan ini, menyajikan berbagai macam hidangan dan menyambut tamu sepanjang hari. Salah satu hidangan paling penting saat Idulfitri adalah ketupat, makanan khas Jawa.
Terdapat makna filosofis yang luar biasa di balik kue ketan yang sederhana ini, yang dimasak dalam kelapa parut kuning yang cerah. Dengan menggunakan teknik yang rumit, kelapa parut yang panjang diatur dalam bentuk berlian kosong yang diisi setengahnya dengan nasi dan dimasak selama berjam-jam dalam air mendidih hingga membentuk kue ketan berbentuk berlian.
Kemudian penganan dari ketan ini didinginkan, kelapa parutnya dihilangkan, dan kue ini dipotong menjadi kotak-kotak kecil. Ada pepatah bijak yang mengaitkan kerumitan dalam membuat ketupat dengan tantangan dan kesalahan yang hadapi dalam perjalanan hidup.
Ujung kelapa parut yang panjang sengaja dibiarkan longgar dan tidak diikat, menandakan pentingnya menjaga hubungan kita dengan keluarga, teman, dan orang lain. Ketupat biasanya disajikan dengan banyak hidangan lain seperti ayam opor dan sambal goreng hati, sambal hati ayam.
Ayam Opor adalah kari putih yang populer di seluruh Jawa, terutama di kalangan Betawi, penduduk asli Jakarta. Nama kari ini mengungkapkan bahan-bahannya, yaitu tanpa cabai dan seringkali dengan tambahan kunyit. Warna putih pada sausnya berasal dari pasta putih yang terdiri dari bawang putih, bawang merah, jahe, biji ketumbar, lengkuas, biji kemiri, dan merica putih yang diinfuskan dengan serai dan daun salam.
Kuliner ini merupakan perpaduan dari budaya Arab dan India yang bergabung dengan budaya Indonesia yang muncul di Jawa pada abad ke-15 hingga 16 Masehi. Masakan ini memiliki cara memasak dan resep asli dari akulturasi budaya Arab dan India yang dimodifikasi oleh orang Indonesia hingga menjadi makanan yang disebut opor.
Selain itu, sambal goreng hati ayam juga menjadi salah satu hidangan yang penting dalam perayaan Idulfitri. Hati ayam dipotong kotak-kotak, digoreng, dan dicampur dengan kentang goreng, cabai, bawang putih, dan bawang merah untuk membuat sambal. Beberapa orang yang menambahkan potongan tomat sebagai variasi.
Merapat ke Pulau Sumatera, rendang adalah kari daging sapi asal Minangkabau, Sumatra Barat yang menjadi favorit nasional. Dibuat dengan teknik memasak lambat, rendang terbaik didapat dengan mulai memasak menggunakan api kecil hingga sedang untuk mempertahankan tekstur yang lembut, sebelum meningkatkan suhu untuk mengurangi dan mengkaramelkan campuran santan kental serta rempah-rempah menjadi tekstur yang unik.
Atau bisa juga dengan menghidangkan semur daging, yang merupakan rebusan daging sapi yang dimasak secara lambat dan sangat populer. Kunci kelezatannya terletak pada rempah-rempah, yaitu pala, cengkeh, dan lada putih, ditambah bawang putih, bawang merah, dan yang paling penting, kecap manis. Terkadang, kentang dan tomat berukuran besar ditambahkan untuk memperkaya cita rasanya.
Selain itu, ada lontong sayur juga yang dihidangkan pada sanak famili saat Lebaran. Banyak yang tertipu dengan mengira makanan ini adalah vegetarian, lontong sayur biasanya disajikan dengan kuah kari putih yang lezat, sambal hati ayam, dan telur pindang.
Telur pindang sendiri bukanlah telur rebus biasa. Cara pembuatannya membutuhkan daun-daunan asli seperti kunyit, jeruk nipis, lengkuas, jambu biji, serta serai, jahe segar, biji ketumbar, sedikit bawang putih dan bawang merah, serta diberi garam dan gula secukupnya.
Dalam proses perebusan, kulit bawang merah dan satu atau dua kantong teh hitam ditambahkan. Setelah dimasak dengan cara direbus keras sekitar 10 menit, telur dikupas dan direbus kembali selama satu hingga satu setengah jam untuk menghasilkan warna cokelat pada bagian putih telur. Biasanya, lontong sayur disajikan dengan sambal tambahan dan kerupuk udang atau kerupuk beras biasa.
Bagi yang lebih suka makanan dengan rasa yang lebih ringan, ada ayam kodok atau ayam kupu-kupu yang disajikan tanpa krim kelapa yang kental, yang populer dari Banten, Jawa Barat, di sekitar Tanjung Lesung. Ayam tersebut dimarinasi dengan bumbu dan rempah-rempah selama semalam, kemudian dipanggang dan dihidangkan dengan sambal.
Versi lain dari ayam kodok adalah campuran daging ayam cincang dengan rempah-rempah, tepung roti, telur yang dikocok dan dimasukkan ke dalam kulit ayam semuanya, kemudian disajikan dengan saus. Cara memasak ini mirip dengan teknik memasak beef roulade.
Bagi mereka yang masih lapar atau hanya ingin mencicipi makanan manis, ada beberapa hidangan penutup yang bisa dinikmati. Es doger, es krim kelapa yang biasanya disajikan dengan kelapa parut halus, ketan hitam, dan tape atau singkong fermentasi.
Ada kolak, puding cokelat atau stroberi, koktail buah, dan berbagai irisan buah segar. Beberapa orang menyajikan kue-kue yang merupakan asimilasi dari masakan Belanda seperti kastangle atau stik keju, nastar, kue nanas dalam bentuk kubah atau daun.
Merayakan Idulfitri dengan makanan tradisional tidak hanya menambah keseruan saat berkumpul bersama keluarga, tapi memperlihatkan kekayaan kuliner Indonesia yang sangat beragam. Selain itu, memasak kuliner tradisional juga menjadi cara untuk melestarikan budaya dan tradisi yang tak ternilai. Selamat merayakan Idulfitri!
Baca juga: 10 Sajian Khas yang Biasa Disantap saat Lebaran
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Bagi mereka yang tinggal jauh dari rumah orang tua, mudik menjadi sebuah keharusan untuk pulang kampung ke tempat kelahiran. Setiap tahunnya, para perantau ini meninggalkan kekosongan besar, karena jalan-jalan di Jakarta menjadi sepi selama periode liburan ini.
Baca juga: Cek Makanan Khas Lebaran di Berbagai Negara, Ada Cambaabur & Tagine
(Sumber gambar: Unsplash/Mufid Majnun)
Terdapat makna filosofis yang luar biasa di balik kue ketan yang sederhana ini, yang dimasak dalam kelapa parut kuning yang cerah. Dengan menggunakan teknik yang rumit, kelapa parut yang panjang diatur dalam bentuk berlian kosong yang diisi setengahnya dengan nasi dan dimasak selama berjam-jam dalam air mendidih hingga membentuk kue ketan berbentuk berlian.
Kemudian penganan dari ketan ini didinginkan, kelapa parutnya dihilangkan, dan kue ini dipotong menjadi kotak-kotak kecil. Ada pepatah bijak yang mengaitkan kerumitan dalam membuat ketupat dengan tantangan dan kesalahan yang hadapi dalam perjalanan hidup.
Ujung kelapa parut yang panjang sengaja dibiarkan longgar dan tidak diikat, menandakan pentingnya menjaga hubungan kita dengan keluarga, teman, dan orang lain. Ketupat biasanya disajikan dengan banyak hidangan lain seperti ayam opor dan sambal goreng hati, sambal hati ayam.
Ayam Opor adalah kari putih yang populer di seluruh Jawa, terutama di kalangan Betawi, penduduk asli Jakarta. Nama kari ini mengungkapkan bahan-bahannya, yaitu tanpa cabai dan seringkali dengan tambahan kunyit. Warna putih pada sausnya berasal dari pasta putih yang terdiri dari bawang putih, bawang merah, jahe, biji ketumbar, lengkuas, biji kemiri, dan merica putih yang diinfuskan dengan serai dan daun salam.
Kuliner ini merupakan perpaduan dari budaya Arab dan India yang bergabung dengan budaya Indonesia yang muncul di Jawa pada abad ke-15 hingga 16 Masehi. Masakan ini memiliki cara memasak dan resep asli dari akulturasi budaya Arab dan India yang dimodifikasi oleh orang Indonesia hingga menjadi makanan yang disebut opor.
Selain itu, sambal goreng hati ayam juga menjadi salah satu hidangan yang penting dalam perayaan Idulfitri. Hati ayam dipotong kotak-kotak, digoreng, dan dicampur dengan kentang goreng, cabai, bawang putih, dan bawang merah untuk membuat sambal. Beberapa orang yang menambahkan potongan tomat sebagai variasi.
(Sumber gambar: Unsplash/Bawah Reverse)
Atau bisa juga dengan menghidangkan semur daging, yang merupakan rebusan daging sapi yang dimasak secara lambat dan sangat populer. Kunci kelezatannya terletak pada rempah-rempah, yaitu pala, cengkeh, dan lada putih, ditambah bawang putih, bawang merah, dan yang paling penting, kecap manis. Terkadang, kentang dan tomat berukuran besar ditambahkan untuk memperkaya cita rasanya.
Selain itu, ada lontong sayur juga yang dihidangkan pada sanak famili saat Lebaran. Banyak yang tertipu dengan mengira makanan ini adalah vegetarian, lontong sayur biasanya disajikan dengan kuah kari putih yang lezat, sambal hati ayam, dan telur pindang.
Telur pindang sendiri bukanlah telur rebus biasa. Cara pembuatannya membutuhkan daun-daunan asli seperti kunyit, jeruk nipis, lengkuas, jambu biji, serta serai, jahe segar, biji ketumbar, sedikit bawang putih dan bawang merah, serta diberi garam dan gula secukupnya.
Dalam proses perebusan, kulit bawang merah dan satu atau dua kantong teh hitam ditambahkan. Setelah dimasak dengan cara direbus keras sekitar 10 menit, telur dikupas dan direbus kembali selama satu hingga satu setengah jam untuk menghasilkan warna cokelat pada bagian putih telur. Biasanya, lontong sayur disajikan dengan sambal tambahan dan kerupuk udang atau kerupuk beras biasa.
Bagi yang lebih suka makanan dengan rasa yang lebih ringan, ada ayam kodok atau ayam kupu-kupu yang disajikan tanpa krim kelapa yang kental, yang populer dari Banten, Jawa Barat, di sekitar Tanjung Lesung. Ayam tersebut dimarinasi dengan bumbu dan rempah-rempah selama semalam, kemudian dipanggang dan dihidangkan dengan sambal.
Versi lain dari ayam kodok adalah campuran daging ayam cincang dengan rempah-rempah, tepung roti, telur yang dikocok dan dimasukkan ke dalam kulit ayam semuanya, kemudian disajikan dengan saus. Cara memasak ini mirip dengan teknik memasak beef roulade.
Bagi mereka yang masih lapar atau hanya ingin mencicipi makanan manis, ada beberapa hidangan penutup yang bisa dinikmati. Es doger, es krim kelapa yang biasanya disajikan dengan kelapa parut halus, ketan hitam, dan tape atau singkong fermentasi.
Ada kolak, puding cokelat atau stroberi, koktail buah, dan berbagai irisan buah segar. Beberapa orang menyajikan kue-kue yang merupakan asimilasi dari masakan Belanda seperti kastangle atau stik keju, nastar, kue nanas dalam bentuk kubah atau daun.
Merayakan Idulfitri dengan makanan tradisional tidak hanya menambah keseruan saat berkumpul bersama keluarga, tapi memperlihatkan kekayaan kuliner Indonesia yang sangat beragam. Selain itu, memasak kuliner tradisional juga menjadi cara untuk melestarikan budaya dan tradisi yang tak ternilai. Selamat merayakan Idulfitri!
Baca juga: 10 Sajian Khas yang Biasa Disantap saat Lebaran
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.