Ilustrasi momen Idulfitri. (Sumber gambar: Ahmed Aqtai/Pexels)

Makna Idulfitri dan Hikmah di Balik Hari Lebaran

22 April 2023   |   07:56 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Like
Hari Raya Idulfitri itu telah  tiba. Gema takbir berkumandang, mengisi gang-gang kecil di seluruh penjuru Indonesia. Hari ini, semua orang bergembira merayakan momen lebaran, hari kemenangan bagi umat Muslim setelah berpuasa satu bulan lamanya. Umat Muslim juga berpisah dari Ramadan, bulan kemuliaan di antara bulan lainnya.

Dilansir dari NU Online, Idulfitri sebetulnya menjadi momen pembuka bagi umat Muslim lepas dari kebiasaan menahan lapar dan haus yang dilakukan selama Ramadan. Nabi Muhammad SAW pun mengonsumsi makanan sebelum berangkat untuk melaksanakan salat Idulfitri. Itu tertuang dalam hadis Rasulullah SAW dari Anas bin Malik yang berbunyi Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk salat) pada hari raya Idulfitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya.

Baca juga: Bukan Minal Aaidiin wal Faaiziin, Ternyata Ini Ucapan Idulfitri yang Tepat Menurut Sahabat Nabi

Namun di balik makna tersebut, Idulfitri memiliki arti yang lebih dalam. Idulfitri ditandai dengan masukknya bulan Syawal. Seperti yang santer terdengar, bahwa Idulfitri merupakan momen untuk kembali ke fitri. Fitri diartikan sebagai fitrah, yang berarti saatnya untuk kembali ke keadaan suci.

Dilansir dari situs Kemenag, suci sendiri bisa dimakai sebagai keindahan, kebaikan, dan kebenaran. Pakar tafsir Muhammad Quraish Shihab dalam Membumikan Al-Qur’an menyebut, seseorang yang beridul fitri senantiasa menjaga aspek keindahan kehidupan, mencari kebenaran, dan menampilkan kebaikan-kebaikan.

Maka Idulfitri memiliki makna yang lebih luas dari sekedar hari kemenangan. Lebih jauh, Idulfitri menandai kebebasan umat Muslim dari dosa hingga berada dalam kondisi suci seperti saat baru terlahir ke dunia. Momen kembali ke suci ini tidak hanya ditandai dengan lahirnya jiwa baru seperti biasa. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda Al-Din Al-Nasishah, artinya nasihat menasihati merupakan ajaran yang lekat dengan agama Islam.

Idulfitri menjadi ajang refleksi diri terhadap kesalahan yang pernah kita lakukan dalam satu tahun ke belakang. Bahwa setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya. Dengan rasa kesadaran atas kesalahan ini, umat Muslim dianjurkan bersedia untuk memberi maaf dan meminta maaf atas semua kesalahan yang sengaja atau tak sengaja dilakukan.

Itulah mengapa Idulfitri identik dengan saling memaafkan. Orang-orang akan berkeliling menemui saudara dan temannya untuk memohon maaf dan memaafkan. Idulfitri menjadi momen paling tepat untuk menjalin hubungan baik di antara sesama manusia. Suasana yang suci dan gembira ini kembali mengaitkan tali persaudaraan yang lebih kuat.

Idulfitri menjadi momen penting tentang panguatan atas besarnya nikmat Iman dalam Islam. Idulfitri juga menjadi pengingat bagi umat Muslim tentang ketakwaan kepada Allah SWT. Meski takwa harus dimaknai setiap hari, Idulfitri menjadi titik balik syukur atas kemulian Allah SWT dengan segala nikmat yang diberikannya.

Begitu pun Idulfitri jadi ajang terbaik untuk melakukan silaturahmi. Dengan demikian, Idulfitri bisa menciptakan hubungan baik dengan Allah SWT atau Hablunimallah, dan hubungan baik dengan manusia atau Habluminannas.

Baca juga: Intip 7 Perayaan Idulfitri dari Berbagai Daerah di Indonesia

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla
 

SEBELUMNYA

Jadi Waktu yang Tepat, Cek 7 Tanda Kamu Butuh Liburan pada Momen Lebaran

BERIKUTNYA

Sejarah Hari Bumi 2023 yang Tampil di Google Doodle Hari Ini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: