Menjajal Bing Chat, Mirip Chat GPT dari Microsoft
21 April 2023 |
04:40 WIB
Bing Chat, antarmuka baru untuk mesin pencari Microsoft Bing, pada saat ini sudah dapat diakses oleh khalayak luas. Pada saat artikel ini ditulis, kita masih tetap harus mendaftar dan masuk daftar tunggu. Namun persetujuan akan langsung diberikan, tidak seperti beberapa waktu sebelumnya.
Secara resmi, Bing Chat masih berada dalam tahap pratinjau (preview).
Microsoft Bing Chat sekarang juga terintegrasi dengan keyboard SwiftKey. Ini memungkinkan pengguna iPhone, iPad, dan Android mengakses langsung chatbot AI tersebut melalui satu tombol yang ada di keyboard.
Ada dua cara untuk mengakses Bing Chat. Pertama, dari tombol Bing yang terintegrasi dengan Microsoft Edge. Tombol ini juga sudah dapat diakses dari menu Windows 11, namun ini akan tetap meluncurkan peramban Microsoft tersebut.
Sebagai alternatif kedua, bila Anda menggunakan peramban atau sistem operasi lain, Anda bisa mengaksesnya dari situs web Bing (https://www.bing.com). Anda harus sudah masuk log ke akun Microsoft terlebih dahulu.
Bing Chat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) untuk dapat mencari dan memberikan informasi yang dibutuhkan. Selain berfungsi sebagai antarmuka untuk mencari informasi di jaringan web, Bing Chat juga bisa digunakan untuk keperluan lain, seperti membuat artikel, puisi, posting blog, surel, bahkan menulis kode pemrograman.
Microsoft menyebutkan bahwa Bing Chat menggunakan GPT-4 sebagai mesinnya, bahkan sebelum OpenAI resmi mengumumkan teknologi ini pada 14 Maret 2023 lalu.
Bing Chat memanfaatkan teknologi GPT-4 (Generative Pre-trained Transformer 4) dari OpenAI (https://www.openai.com). GPT-4 ini diklaim oleh OpenAI dapat menyamai bahkan melebihi kemampuan manusia dalam mengerjakan beberapa jenis tugas. Sebagai contoh, GPT-4 dapat lulus ujian advokat (bar exam) dengan nilai yang sama dengan nilai 10% tertinggi peserta ujian.
Bila kita mengakses Bing Chat dari tombol di Microsoft Edge, ada dua jenis antarmuka yang disediakan: Chat (obrolan) dan Compose (mengarang). Antarmuka obrolan terutama digunakan untuk pencarian informasi, walaupun kita juga bisa menggunakannya untuk obrolan secara umum.
Sementara, Bing Chat Compose ditujukan untuk menulis konten teks, misalnya paragraf, posting blog, atau sekadar mencurahkan ide.
Antarmuka Compose ini hanya untuk memudahkan, karena kita juga masih bisa menyuruh Bing Chat untuk mengarang teks dari antarmuka obrolan.
Bila kita mengakses situs webnya, hanya tersedia antarmuka obrolan (selain pencarian dengan kata kunci seperti biasa).
Bahasa penyajian sesuai dengan bahasa yang digunakan ketika bertanya. Misalnya, ketika kita bertanya dalam bahasa Indonesia, Bing Chat akan menjawab dalam bahasa Indonesia pula. Namun bila kita menggunakan bahasa Inggris, Bing Chat akan menjawab dalam bahasa Inggris pula.
Satu kekurangan yang saya temui adalah Bing juga akan mencari sumber data dari situs web yang menggunakan bahasa tersebut. Jadi, bila kita menggunakan bahasa Indonesia, sumber informasi juga dari laman web berbahasa Indonesia. Padahal kita mungkin saja ingin merangkum konten dari situs berbahasa Inggris dan bahasa lainnya, tapi disajikan dalam bahasa Indonesia.
Bing Chat saat ini bisa diakses sepenuhnya gratis. Sementara, ChatGPT saat ini menyediakan layanan berbayar untuk mengakses teknologi GPT-4.
Meskipun Bing Chat sudah menggunakan teknologi terbaru, saya masih menemukan beberapa masalah yang juga menjadi kekurangan ChatGPT generasi sebelumnya. Sebagai contoh, kecerdasan buatan ini masih sering “halusinasi” atau mengarang-ngarang sendiri fakta, dan belum tentu akurat.
Baca juga: Cek Kelebihan GPT-4, Versi Baru ChatGPT dari OpenAI
Meskipun Bing Chat akan mengutip situs web ketika menjawab, pada mode Compose saya masih menemukan berbagai informasi yang salah. Karenanya, pengguna yang ingin memanfaatkan Bing Chat untuk keperluan profesional tetap harus berhati-hati.
Editor: M R Purboyo
Secara resmi, Bing Chat masih berada dalam tahap pratinjau (preview).
Microsoft Bing Chat sekarang juga terintegrasi dengan keyboard SwiftKey. Ini memungkinkan pengguna iPhone, iPad, dan Android mengakses langsung chatbot AI tersebut melalui satu tombol yang ada di keyboard.
Ada dua cara untuk mengakses Bing Chat. Pertama, dari tombol Bing yang terintegrasi dengan Microsoft Edge. Tombol ini juga sudah dapat diakses dari menu Windows 11, namun ini akan tetap meluncurkan peramban Microsoft tersebut.
Sebagai alternatif kedua, bila Anda menggunakan peramban atau sistem operasi lain, Anda bisa mengaksesnya dari situs web Bing (https://www.bing.com). Anda harus sudah masuk log ke akun Microsoft terlebih dahulu.
Bing Chat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) untuk dapat mencari dan memberikan informasi yang dibutuhkan. Selain berfungsi sebagai antarmuka untuk mencari informasi di jaringan web, Bing Chat juga bisa digunakan untuk keperluan lain, seperti membuat artikel, puisi, posting blog, surel, bahkan menulis kode pemrograman.
Microsoft menyebutkan bahwa Bing Chat menggunakan GPT-4 sebagai mesinnya, bahkan sebelum OpenAI resmi mengumumkan teknologi ini pada 14 Maret 2023 lalu.
Memanfaatkan GPT-4
Bing Chat memanfaatkan teknologi GPT-4 (Generative Pre-trained Transformer 4) dari OpenAI (https://www.openai.com). GPT-4 ini diklaim oleh OpenAI dapat menyamai bahkan melebihi kemampuan manusia dalam mengerjakan beberapa jenis tugas. Sebagai contoh, GPT-4 dapat lulus ujian advokat (bar exam) dengan nilai yang sama dengan nilai 10% tertinggi peserta ujian.Perbandingan tampilan ChatGPT dan Bing Chat untuk permintaan yang sama.
Bila kita mengakses Bing Chat dari tombol di Microsoft Edge, ada dua jenis antarmuka yang disediakan: Chat (obrolan) dan Compose (mengarang). Antarmuka obrolan terutama digunakan untuk pencarian informasi, walaupun kita juga bisa menggunakannya untuk obrolan secara umum.
Sementara, Bing Chat Compose ditujukan untuk menulis konten teks, misalnya paragraf, posting blog, atau sekadar mencurahkan ide.
Antarmuka Compose ini hanya untuk memudahkan, karena kita juga masih bisa menyuruh Bing Chat untuk mengarang teks dari antarmuka obrolan.
Bila kita mengakses situs webnya, hanya tersedia antarmuka obrolan (selain pencarian dengan kata kunci seperti biasa).
Bahasa penyajian sesuai dengan bahasa yang digunakan ketika bertanya. Misalnya, ketika kita bertanya dalam bahasa Indonesia, Bing Chat akan menjawab dalam bahasa Indonesia pula. Namun bila kita menggunakan bahasa Inggris, Bing Chat akan menjawab dalam bahasa Inggris pula.
Satu kekurangan yang saya temui adalah Bing juga akan mencari sumber data dari situs web yang menggunakan bahasa tersebut. Jadi, bila kita menggunakan bahasa Indonesia, sumber informasi juga dari laman web berbahasa Indonesia. Padahal kita mungkin saja ingin merangkum konten dari situs berbahasa Inggris dan bahasa lainnya, tapi disajikan dalam bahasa Indonesia.
Perbedaan dengan ChatGPT
ChatGPT (chat.openai.com) adalah antarmuka yang ditawarkan OpenAI untuk perkenalan teknologi GPT-4. Karena pada dasarnya teknologinya sama dengan Bing Chat, cukup menarik membedakan keduanya. Perbedaan terpenting adalah akses terhadap data terkini. Bing Chat dapat mengakses data di web saat ini, sedangkan ChatGPT (paling tidak versi gratis) hanya dapat mengakses data web sampai 2021.Bing Chat saat ini bisa diakses sepenuhnya gratis. Sementara, ChatGPT saat ini menyediakan layanan berbayar untuk mengakses teknologi GPT-4.
Meskipun Bing Chat sudah menggunakan teknologi terbaru, saya masih menemukan beberapa masalah yang juga menjadi kekurangan ChatGPT generasi sebelumnya. Sebagai contoh, kecerdasan buatan ini masih sering “halusinasi” atau mengarang-ngarang sendiri fakta, dan belum tentu akurat.
Baca juga: Cek Kelebihan GPT-4, Versi Baru ChatGPT dari OpenAI
Meskipun Bing Chat akan mengutip situs web ketika menjawab, pada mode Compose saya masih menemukan berbagai informasi yang salah. Karenanya, pengguna yang ingin memanfaatkan Bing Chat untuk keperluan profesional tetap harus berhati-hati.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.