Pemakaian masker penting untuk meminimalisir penularan Covid varian Arcturus. (Sumber gambar : Freepik)

Waspada Varian Arcturus Saat Lebaran, Kenali Gejalanya

20 April 2023   |   13:41 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Musim mudik telah tiba. Masyarakat pendatang khususnya di kota-kota besar rela bermacet-macetan untuk bersilaturahmi bersama keluarga di kampung halaman. Kendati demikian, tetap waspada menjaga kesehatan saat di perjalanan maupun dalam perayaan Lebaran ya Genhype.

Pasalnya kasus Covid-19 di Indonesia kembali naik. Berdasarkan data Satgas Covid-19, terdapat penambahan 1.242 kasus konfirmasi virus Corona dengan 672 di antaranya merupakan kasus aktif pada 19 April 2024. Selain itu, Satgas mencatat ada 12 kematian yang terkonfirmasi. 

Peningkatan kasus ini diduga tidak terlepas dari varian Covid-19 baru yang dijuluki Arcturus. Strain XBB.1.16, sub-varian Omicron tersebut telah ditemukan di 22 negara, termasuk Indonesia. 

Baca juga: Kilas Balik 3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes)  Mohammad Syahril mengatakan hingga Senin, 17 April 2023, total 7 kasus positif varian Arcturus di Indonesia. “Semua pasien sudah sembuh, ada 5 kasus [tambahan] 2 dari Surabaya 3 ada di Jakarta. Alhamdulillah semuanya membaik dengan gejala yang ringan,” ujanya dalam keterangan resmi, dikutip Hypeabis, Kamis (20/4/2023). 

Sub varian Arcturus masih dalam status under monitoring dan tidak termasuk variant of concern. Syahril menyebut adanya sub varian baru biasanya telah terjadi kenaikan kasus di negara lain. Varian ini pertama kali muncul di India. 

Walaupun angka kematian belum melebihi batas yang disyaratkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Syahril mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada. Penting untuk mengenali gejala dari sub varian baru ini.

Menurut Syahril, gejalanya hampir sama dengan gejala Covid-19 sebelumnya, yakni, batuk, flu, demam, dan nyeri tenggorokan. Namun sejumlah negara ada yang melaporkan gejala khas berupa mata kemerahan atau konjungtivitis dan ada kotoran.

Mengutip Independent UK, konjungtivitis menjadi gejala unik Arcturus yang terjadi pada anak-anak. Mantan Kepala Komite Akademi PediatriIndia untuk Imunisasi, Vipin Vashishtha mengatakan konjungtivitis merupakan infeksi mata yang menyebabkan kemerahan, gatal, dan bengkak di mata. “Gejala dari varian tersebut termasuk demam tinggi, batuk, dan konjungtivitis atau mata merah yang gatal,” tuturnya.

Sementara itu, dokter spesialis anak. Rahul Nagpal menyebut anak-anak yang terinfeksi Covid-19 varian Arcturus biasanya juga datang dengan infeksi pernapasan sederhana berupa batuk, pilek, dan demam. Adapun pada orang dewasa, gejala utama XBB.1.16 menyerupai flu, termasuk pilek, sakit tenggorokan, dan batuk.

Varian Arcturus XBB.1.16 diketahui merupakan rekombinan dari dua sub-varian BA.2. Studi pracetak dari para ilmuwan di Universitas Tokyo menunjukkan bahwa varian ini menyebar sekitar 1,17 hingga 1,27 kali lebih efisien daripada kerabatnya, XBB.1 dan XBB. 1.5.

Di sisi lain, Syahril mengimbau agar masyarakat tetap menggunakan masker, terutama terutama yang merasa sakit seperti batuk dan flu atau mereka yang berdekatan dengan orang sakit. Untuk meningkatkan pencegahan, pemerintah menganjurkan masyarakat melakukan tes cepat antigen mandiri. 

Dia menyampaikan ada dua produk untuk tes cepat antigen mandiri yakni buatan dalam negeri dengan kode AKD dan produk luar negeri dengan kode AKL. Produk itu bisa didapat di toko alat kesehatan, apotek atau tempat lain yang ada izin distribusi alat kesehatannya. Tes cepat antigen mandiri menggunakan metode nasal yaitu hanya memasukan alat melalui hidung.

Tata caranya sudah tersedia petunjuk penggunaan pada produk. Setelah melakukan colok idung, selanjutnya melakukan pindai kode QR yang ada pada produk melalui aplikasi SatuSehat. Apabila hasilnya positif harus ditindak lanjut dengan PCR. Tes cepat antigen mandiri ini bisa mendeteksi dini virus Covid-19. Selanjutnya akan mudah melakukan pencegahan atau pengobatan.


Editor: Indyah utriningrum

SEBELUMNYA

Bawa Barang Bawaan di Atap Mobil Saat Mudik, Aman Tidak?

BERIKUTNYA

Mudik dengan Kendaraan Pribadi? Cek 7 Tip  Ini Agar lebih Hemat Bahan Bakar

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: