Bawa Barang Bawaan di Atap Mobil Saat Mudik, Aman Tidak?
20 April 2023 |
13:16 WIB
Membawa barang bawaan di atap mobil sudah menjadi pemandangan yang umum dilihat saat musim mudik tiba. Umumnya, para pemudik roda empat tersebut memilih menaruh barang bawaanya di atap mobil agar ruang kabin lebih luas dan lega.
Meski sudah dianggap sebagai sesuatu yang biasa, ternyata menaruh barang bawaan di atap mobil perlu penataan yang lebih ribet. Jika dilakukan secara asal-asalan, efeknya akan membahayakan pemudik.
Baru-baru ini media sosial juga dihebohkan dengan aksi nekat pemilik mobil Calya yang mengangkut sepeda motor di atap mobil. Walaupun itu dilakukan atas dalih terpaksa, tetap saja keselamatan pengendara dan penumpang adalah taruhannya.
Baca juga: 8 Barang yang Tak Boleh Ketinggalan saat Mudik ke Kampung Halaman
Menurut Pendiri Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, menaruh barang bawaan di atap mobil memang memiliki risiko cukup tinggi. Terlebih jika pengendara tidak mempertimbangkan penyusunan barang dan medan yang akan dilaluinya.
Ada sederet aturan main jika ingin menaruh barang di atap mobil. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah bobot dari barang bawaan tersebut. Jangan sampai barang bawaan memiliki beban yang berlebihan dan akan menganggu keamanan pengendara.
Selanjutnya, cara pemasangannya juga perlu diperhatikan dengan baik. Menimbang perjalanan jarak jauh, mengamankan barang bawaan hanya dengan tali tentu tidak dianjurkan. Perlu ada pengaman yang lebih baik.
Sony mengingatkan agar pemudik bisa lebih bijak dalam membawa barang bawaannya. Sebaiknya, barang bawaan mudik disesuaikan dengan kebutuhan saja.
Sebab, barang bawaan yang berlebihan tidak hanya menganggu, tetapi membebani kerja suspensi dan ban. Belum lagi jika medan yang akan dilalui berkelok atau berlubang. Tentu akan cukup memunculkan risiko bahaya bagi pengendara.
Menurut dia, barang bawaan juga sebaiknya diatur penempatannya berdasarkan jenisnya. Selain itu, hindari membawa barang-barang yang mudah terbakar dan sebaiknya hindari pula membawa barang berbentuk cairan dalam jumlah besar. “Lebih baik ditaruh di dalam kabin dengan ketinggian tidak lebih dari bahu pengemudi,” imbuhnya.
Sementara itu, Instruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) Sumantri juga mengatakan hal senada. Pemudik mesti lebih bijak dalam mengatur barang bawaannya saat mudik.
Mudik merupakan perjalanan jarak jauh dan perlu persiapan yang matang, termasuk dalam hal barang bawaan. Daripada barang bawaan akan membawa petaka atau menganggu perjalanan, alangkah lebih baik disusun dengan aman sejak awal sebelum berangkat.
Sumantri mengingatkan agar barang-barang yang sekiranya memiliki bobot yang berat lebih baik tidak perlu dibawa di dalam mobil. Sebab, hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja mobil selama perjalanan.
Dibandingkan dengan memaksakan diri memasukkan barang-barang yang berlebihan di dalam mobil, lebih baik pengendara menggunakan jasa pengiriman. Selain membuat beban berat mobil berkurang, barang bawaan juga bisa sampai dengan aman tanpa perlu kita ribet memikirkannya.
Baca juga:
Selain itu, jangan fokus saja pada barang bawaan yang akan dibawa ke kampung halaman. Pengendara juga mesti memikirkan barang bawaan yang penting saat di perjalanan. Misalnya, makanan berat atau makanan ringan.
Seperti yang sudah kita tahu, musim mudik identik dengan macet. Menyiapkan perbekalan berupa makanan tentu jadi solusi yang baik, apalagi jika jalur perjalanan mudik jarang terdapat warung makan.
Kemudian, perlengkapan keselamatan dan darurat juga perlu disiapkan sejak dini. Tak terkecuali, persiapan obat-obatan pribadi selama perjalanan.
Editor: Indyah Sutriningrum
Meski sudah dianggap sebagai sesuatu yang biasa, ternyata menaruh barang bawaan di atap mobil perlu penataan yang lebih ribet. Jika dilakukan secara asal-asalan, efeknya akan membahayakan pemudik.
Baru-baru ini media sosial juga dihebohkan dengan aksi nekat pemilik mobil Calya yang mengangkut sepeda motor di atap mobil. Walaupun itu dilakukan atas dalih terpaksa, tetap saja keselamatan pengendara dan penumpang adalah taruhannya.
Baca juga: 8 Barang yang Tak Boleh Ketinggalan saat Mudik ke Kampung Halaman
Menurut Pendiri Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, menaruh barang bawaan di atap mobil memang memiliki risiko cukup tinggi. Terlebih jika pengendara tidak mempertimbangkan penyusunan barang dan medan yang akan dilaluinya.
Ada sederet aturan main jika ingin menaruh barang di atap mobil. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah bobot dari barang bawaan tersebut. Jangan sampai barang bawaan memiliki beban yang berlebihan dan akan menganggu keamanan pengendara.
Selanjutnya, cara pemasangannya juga perlu diperhatikan dengan baik. Menimbang perjalanan jarak jauh, mengamankan barang bawaan hanya dengan tali tentu tidak dianjurkan. Perlu ada pengaman yang lebih baik.
“Kalau di atap, akan jauh lebih aman ketika menggunakan roof box khusus,” ujar Pendiri Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana kepada Hypeabis.id.
Sony mengingatkan agar pemudik bisa lebih bijak dalam membawa barang bawaannya. Sebaiknya, barang bawaan mudik disesuaikan dengan kebutuhan saja.
Sebab, barang bawaan yang berlebihan tidak hanya menganggu, tetapi membebani kerja suspensi dan ban. Belum lagi jika medan yang akan dilalui berkelok atau berlubang. Tentu akan cukup memunculkan risiko bahaya bagi pengendara.
Menurut dia, barang bawaan juga sebaiknya diatur penempatannya berdasarkan jenisnya. Selain itu, hindari membawa barang-barang yang mudah terbakar dan sebaiknya hindari pula membawa barang berbentuk cairan dalam jumlah besar. “Lebih baik ditaruh di dalam kabin dengan ketinggian tidak lebih dari bahu pengemudi,” imbuhnya.
Ilustrasi roof box mobil (Sumber gambar: Unsplash/Matthew Brodeur)
Sementara itu, Instruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) Sumantri juga mengatakan hal senada. Pemudik mesti lebih bijak dalam mengatur barang bawaannya saat mudik.
Mudik merupakan perjalanan jarak jauh dan perlu persiapan yang matang, termasuk dalam hal barang bawaan. Daripada barang bawaan akan membawa petaka atau menganggu perjalanan, alangkah lebih baik disusun dengan aman sejak awal sebelum berangkat.
Sumantri mengingatkan agar barang-barang yang sekiranya memiliki bobot yang berat lebih baik tidak perlu dibawa di dalam mobil. Sebab, hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja mobil selama perjalanan.
Dibandingkan dengan memaksakan diri memasukkan barang-barang yang berlebihan di dalam mobil, lebih baik pengendara menggunakan jasa pengiriman. Selain membuat beban berat mobil berkurang, barang bawaan juga bisa sampai dengan aman tanpa perlu kita ribet memikirkannya.
Baca juga:
Selain itu, jangan fokus saja pada barang bawaan yang akan dibawa ke kampung halaman. Pengendara juga mesti memikirkan barang bawaan yang penting saat di perjalanan. Misalnya, makanan berat atau makanan ringan.
Seperti yang sudah kita tahu, musim mudik identik dengan macet. Menyiapkan perbekalan berupa makanan tentu jadi solusi yang baik, apalagi jika jalur perjalanan mudik jarang terdapat warung makan.
Kemudian, perlengkapan keselamatan dan darurat juga perlu disiapkan sejak dini. Tak terkecuali, persiapan obat-obatan pribadi selama perjalanan.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.