Ilustrasi salat berjamaah. (Sumber foto: Pexels/Mohammad Ramezani)

Agak Sedikit Beda, Begini Tata Cara Salat Gerhana

19 April 2023   |   21:19 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Gerhana matahari hibrida akan terjadi di Indonesia pada Kamis, 20 April 2023. Ada beragam cara bagi umat Islam terkait dengan fenomena alam yang jarang terjadi ini. Salah satu di antaranya adalah dengan melakukan salat gerhana matahari.

Dikutip dari Maklumat Mejelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Islam mengajarkan bahwa fenomena gerhana matahari dan gerhana bulan merupakan peristiwa astronomi yang menjadi tanda kebesaran Allah SWT. Peristiwa gerhana yang terjadi harus disikapi secara ilmiah. Dan dituntunkan untuk berdzikir dan salat gerhana.

Baca juga: Jangan Terlewat, Begini Cara Menyaksikan Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023

Maklumat itu menjelaskan bahwa salat gerhana dilaksanakan pada saat mulai terjadi sampai dengan gerhana selesai, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan. Seseorang dapat tetap melanjutkan salat meskipun proses gerhana telah usai. Namun, dengan memperpendek bacaan.

Orang yang dapat mengerjakan salat gerhana adalah daerah yang mengalaminya atau berada di kawasan yang dilalui oleh fenomena alam tersebut. Sementara mereka yang tidak berada di daerah atau lintasan gerhana, tidak perlu mengerjakannya.

Salat gerhana dilaksanakan secara berjemaah dan tanpa azan serta ikamah. Tidak hanya itu, ibadah sunah tersebut juga dilaksanakan sebanyak dua rakaat dan setiap rakaat melakukan rukuk, qiyam, dan sujud dua kali. Tidak hanya itu, salat gerhana boleh dilakukan di tanah lapang ataupun masjid.

Dasar salat gerhana salah satunya adalah hadits riwayat An-Nasai. Dalam hadits itu, Aisyah diriwayatkan berkata bahwa pernah terjadi gerhana matahari. Lalu, Rasullullah SAW memerintahkan seseorang menyerukan untuk melaksanakan salat sunat gerhana berjamaah.

Kemudian orang-orang berkumpul dan Rasulullah SAW salat mengimami mereka. Rasulullah bertakbir. Lalu, membaca tasyahhud. Dia juga mengucapkan salam.

Sesudah itu, Rasulullah berdiri di hadapan jemaah, bertahmid, dan memuji Allah SWT. Kemudian bersabda bahwa sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua dari tanda kebesaran Allah SWT.

“Oleh karena itu, apabila yang mana pun atau salah satunya mengalami gerhana, maka segeralah kembali kepada Allah SWT dengan zikir melalui salat,” sabda Rasulullah SWT dalam HR. an-Nasai.

Baca juga: Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023, Ini Daerah yang Dilalui

Berikut urutan tata cara salat gerhana:
1. Imam menyerukan ash-sholaatu jaami'ah.
2. Takbiratulihram, lalu membaca surah Al-Fatihah dan surah panjang dengan zahar atau dengan suara jelas.
3. Rukuk, dengan membaca tasbih yang lama.
4. Bangkit dari rukuk dan berdoa.
5. Berdiri tegak, lalu membaca Al-Fatihah lagi dan surah panjang tetapi lebih pendek dari yang pertama.
6. Rukuk, sambil membaca tasbih yang lama tetapi lebih singkat dari yang pertama.
7. Bangkit dari rukuk sambil berdoa.
8. Sujud
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud
11. Bangkit dari sujud, berdiri tegak dan mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama.
12. Salam
13. Setelah salat, imam berdiri menyampaikan khotbah satu kali yang berisi nasihat serta peringatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah SWT, serta mengajak memperbanyak istigfar, sedekah, dan berbagai amal kebajikan.

Editor: Fajar Sidik 
 

SEBELUMNYA

Cek Spesifikasi & Harga Game Minecraft Legends yang Baru Dirilis

BERIKUTNYA

Biar Lebaran Tetap Stylish, Cek Pilihan Outfit dari Merek Fesyen Lokal Ini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: