Saat gerhana matahari total, kecerlangan langit akan meredup seperti saat fajar atau senja (Sumber gambar ilustrasi: pexels/ George Becker)

Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023, Ini Daerah yang Dilalui

12 April 2023   |   11:06 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Like
Umat muslim dan sebagian masyarakat Indonesia akan mendapatkan “kado” terindah dari alam menjelang hari kemenangan tahun ini. Pada 20 April 2023, fenomena gerhana matahari hibrida (GMH) dapat kalian saksikan dari langit Indonesia.

Berdasarkan laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana matahari hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada tepat dalam satu garis, sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan lebih kecil daripada piringan matahari.

Sementara itu, di tempat tertentu lainnya piringan bulan yang terlihat dari bumi sama dengan piringan matahari. Kondisi itu membuat matahari akan tampak seperti cincin pada saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu. Sedangkan di tempat lainnya matahari seakan-akan tertutupi bulan.

Baca juga: Dampak dan Tampilan Gerhana Matahari Hibrida, Bakal Lintasi Langit Indonesia 20 April 2023

BMKG menuliskan juga terdapat tiga macam bayangan bulan yang terbentuk saat gerhana matahari hibrida, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra. Di wlilayah dilewati antumbra, gerhana yang dapat dilihat berupa gerhana matahari cincin.

Sementara di daerah yang dilalui penumbra, Genhype dapat mengamati gerhana matahari sebagian. Adapun, masyarakat dapat melihat gerhana matahari total di daerah yang dilewati oleh bayangan bulan umbra.

Wilayah-wilayah yang akan dilewati jalur total gerhana matahari hibrida pada 20 April 2023 mendatang adalah Samudera Hindia, sebagian kecil wilayah Australia, sebagian wilayah Indonesia, dan Samudera Pasifik.

Kemudian, wilayah yang akan dilalui jalur cincin GMH 20 April 2023 adalah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Gerhana ini dapat dilihat di Antartika, Samudra Hindia, daratan selatan Antartika, sebagian besar wilayah Australia dan Indonesia.

Lalu, sebagian wilayah Selandia Baru, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand selatan, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, Polinesia, Kamboja selatan, Vietnam selatan, Jepang selatan, Hawai, Samudra Pasifik, sebagian kecil Cina selatan, Hongkong, dan Taiwan. 

Di Indonesia, gerhana matahari hibrida yang akan melewati wilayah Indonesia berupa gerhana matahari total dan gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari total akan terjadi di tiga provinsi, yakni Maluku, Papua Barat, dan Papua. Sementara Gerhana matahari sebagian dapat diamati oleh masyarakat di daerah lainnya dengan magnitudo gerhana tertentu.

“Sebagian wilayah utara Provinsi Aceh tidak akan mengalami gerhana,” tulis BMKG.


Proses Gerhana Matahari

Di beberapa daerah yang akan mengalami gerhana matahari total pada GMH 20 April 2023, proses terjadi gerhana akan dimulai saat kontak pertama terjadi, yaitu ketika piringan bulan mulai menutupi piringan matahari.

Piringan bulan yang terjadi berupa lingkaran abu-abu dan piringan matahari terlihat dalam bentuk lingkaran berwarna kuning.

Seiring berjalan waktu, piringan matahari yang ditutup oleh piringan bulan akan kian besar sampai pada akhirnya seluruh bulan menutupinya. Peristiwa ini disebut dengan kontak kedua dan akan berakhir ketika seluruh piringan bulan menutupi piringan matahari atau disebut kontak ketiga.

BMKG menuliskan, waktu yang diperlukan dari kontak kedua ke kontak ketiga disebut durasi total atau fase total yang lamanya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya.

Biak, Papua, akan menjadi daerah dengan durasi terlama di Indonesia dari kontak kedua sampai dengan kontak ketiga, yakni 1 menit 1,9 detik dengan magnitudo gerhana mencapai 1,004. Sementara itu, lokasi dengan fase total terlama di permukaan bumi atau yang biasa disebut dengan greatest duration (GD) di Laut Timor.

“Di lokasi ini durasi totalnya mencapai 1 menit 16 detik dan magnitudo gerhananya mencapai 1,013. Adapun lama fase total dan magnitudo gerhana di kota-kota lainnya kurang dari waktu tersebut,” demikian tertulis.

Pada saat fase total di lokasi-lokasi tersebut, kecerlangan langit akan meredup, sehingga akan terlihat seperti saat fajar atau senja. Puncak keredupannya adalah saat terjadinya Puncak Gerhana, yaitu waktu di tengah-tengah fase total ini.

Setelah kontak Ketiga dilalui, piringan matahari yang tertutup bulan akan makin kecil sampai bulan terakhir kali menutupinya atau disebut dengan kontak keempat.

“Lama waktu dari kontak pertama hingga kontak keempat disebut sebagai durasi gerhana dan lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya,” tulis BMKG. Durasi gerhana terlama di Indonesia adalah di Tiakur, Maluku, yaitu selama 3 jam 10 menit 32 detik.

Sementara itu, dalam proses gerhana matahari sebagian yang dapat diamati di sejumlah kota di Indonesia, kontak kedua dan ketiga tidak akan ada. Pada saat puncak gerhana, besaran piringan matahari yang akan ditutup bulan bergantung kepada magnitudo gerhana.

BMKG juga menuliskan waktu kejadian gerhana di setiap lokasi di Indonesia akan berbeda-beda satu sama lain. Waktu mulai proses gerhana paling awal adalah di Parigi, Jawa Barat, yakni pada pukul 09.25 WIB. Sementara kota yang waktu mulainya paling akhir adalah di Meureudu, Aceh, yaitu pukul 10.43 WIB.

Baca juga: Gerhana Matahari, Ini Saran dari NASA Untuk Melihatnya

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla
 

SEBELUMNYA

LE SSERAFIM Rilis Konsep Foto & Trailer Perdana Album UNFORGIVEN

BERIKUTNYA

Dampak dan Tampilan Gerhana Matahari Hibrida, Bakal Lintasi Langit Indonesia 20 April 2023

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: