Punya Asa Kuat untuk FFSI 2023, Ini Rencana GENESIS DOGMA SF Setelah Juarai FFML S7
17 April 2023 |
15:34 WIB
1
Like
Like
Like
GENESIS DOGMA SF tampil dengan performa mengejutkan selama gelaran Grand Final Free Fire Master League (FFML) Season 7 2023. Tim yang berawal dari komunitas itu mulanya terbilang konsisten merangkak dari bawah dan melibas nama esports terkemuka.
GENESIS DOGMA SF memulai jejaknya dari Open Qualifier, mengalahkan banyaknya tim esports yang berasal dari perjuangan yang sama. Susah payah tim ini pun membuahkan hasil. Mereka berhasil melangkah ke fase Regular Season dengan berdarah-darah. Usaha keras tanpa henti turut membawa mereka masuk dalam Grand Final FFML Season 7 meski di posisi menengah ke bawah.
Posisi itu justru mendorong tim yang resmi berdiri pada 2022 ini dengan semangat optimis. Siapa sangka. Tim asal Manado ini keluar sebagai juara FFML Season 7, mematahkan dominasi juara para tim unggulan yang sudah sering mendapat sorotan di turneman sekelas FFML. Tahta itu digilir kepada sebuah tim yang tak disangka-sangka bak kuda hitam.
Baca juga: GENESIS DOGMA SF Boyong Trofi Juara FFML S7, Bukti Tim Komunitas Kian Naik Kelas
Terlepas dari euforia sang juara, GENESIS DOGMA SF kembali mengingat-ingat erjuangan keras mereka dari awal. Untuk mengangkat trofi bergengsi itu, mereka getol berlatih kurang lebih 14 jam dalam satuu hari. Kerja keras itu seperti terbayarkan dengan mengkilapnya piala FFML Season 7 yang mereka angkat sambil bercucur air mata.
Konsistensi dengan objektif dan arahan pelatihan menjadi kunci kuat kemenangan GENESIS DOGMA SF. GD Nyong, Manager GENESIS DOGMA menyebut, waktu latihan itu tetap menyesuaikan dengan pola istirahat yang cukup. Baik meta, skill, dan karakter bergantung dengan kenyamanan para pemain.
“Kita enggak try hard banget dalam waktu 14 jam itu, kita enggak membebankan latihan berat gitu sih, yang penting nyaman. Untuk kita, 14 jam itu jadi waktu yang menyenangkan. Kuncinya konsisten aja,” ungkap GD Nyong kepada Hypeabis.id.
GD Nyong menambahkan, porsi latihan dalam belasan itu juga tak memiliki target yang rumit. Bonding diutamakan agar para pemain bisa mendapat kemistri saat in-game. “Porsi latihannya kita enggak harus ada target kill sekian sih, yang pentingnya lebih ke kemistri dan komunikasi antara pemain biar pas in-game bisa saling mengerti,” imbuhnya.
Setelah menjuarai FFML Season 7, GENESIS DOGMA SF punya asa yang kuat untuk berjuang di Free Fire SEA Invitational (FFSI) 2023. Turnamen Free Fire Asia pasifik itu akan mempertemukan empat tim esports teratas dari FFML Season 7, yakni GENESIS DOGMA SF, First Raiders Eclipse, Morph Team, dan G Arsy Aphrodite dengan time sports negara-negara lainnya.
Untuk itu, GD Nyong menyebut bonding antar pemain dan porsi latihan akan menjadi perhatian lebih untuk melaju di FFSI 2023 nanti. Mereka menyebut akan meriset meta permainan dan banyak memperhatian gameplay tim esports luar negeri.
“Kita enggak bisa pungkiri kalau sudah di tahap yang lebih tinggi seperti FFSI, porsi latihan akan semakin ditingkatkan, tapi tetap dengan cara yang menyenangkan. Jadi tidak jadi beban untuk mereka untuk latihan mati-matian. Kita lbih ke pemaksimalan,” terang GD Nyong.
GENESIS DOGMA SF punya harapan besar dalam misinya mewakili Indonesia di mata Asia Pasifik. “Persiapan latihan lebih baik, kita enggak mau sia-sia mewakili Indonesia, semoga bisa memberi yang terbaik,” tutupnya.
Baca juga: Rekap Kejutan Sepanjang Fase Liga FFML Season 7, Tim Unggulan Saling Kejar Poin
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
GENESIS DOGMA SF memulai jejaknya dari Open Qualifier, mengalahkan banyaknya tim esports yang berasal dari perjuangan yang sama. Susah payah tim ini pun membuahkan hasil. Mereka berhasil melangkah ke fase Regular Season dengan berdarah-darah. Usaha keras tanpa henti turut membawa mereka masuk dalam Grand Final FFML Season 7 meski di posisi menengah ke bawah.
Posisi itu justru mendorong tim yang resmi berdiri pada 2022 ini dengan semangat optimis. Siapa sangka. Tim asal Manado ini keluar sebagai juara FFML Season 7, mematahkan dominasi juara para tim unggulan yang sudah sering mendapat sorotan di turneman sekelas FFML. Tahta itu digilir kepada sebuah tim yang tak disangka-sangka bak kuda hitam.
Baca juga: GENESIS DOGMA SF Boyong Trofi Juara FFML S7, Bukti Tim Komunitas Kian Naik Kelas
Terlepas dari euforia sang juara, GENESIS DOGMA SF kembali mengingat-ingat erjuangan keras mereka dari awal. Untuk mengangkat trofi bergengsi itu, mereka getol berlatih kurang lebih 14 jam dalam satuu hari. Kerja keras itu seperti terbayarkan dengan mengkilapnya piala FFML Season 7 yang mereka angkat sambil bercucur air mata.
Konsistensi dengan objektif dan arahan pelatihan menjadi kunci kuat kemenangan GENESIS DOGMA SF. GD Nyong, Manager GENESIS DOGMA menyebut, waktu latihan itu tetap menyesuaikan dengan pola istirahat yang cukup. Baik meta, skill, dan karakter bergantung dengan kenyamanan para pemain.
“Kita enggak try hard banget dalam waktu 14 jam itu, kita enggak membebankan latihan berat gitu sih, yang penting nyaman. Untuk kita, 14 jam itu jadi waktu yang menyenangkan. Kuncinya konsisten aja,” ungkap GD Nyong kepada Hypeabis.id.
GD Nyong menambahkan, porsi latihan dalam belasan itu juga tak memiliki target yang rumit. Bonding diutamakan agar para pemain bisa mendapat kemistri saat in-game. “Porsi latihannya kita enggak harus ada target kill sekian sih, yang pentingnya lebih ke kemistri dan komunikasi antara pemain biar pas in-game bisa saling mengerti,” imbuhnya.
Setelah menjuarai FFML Season 7, GENESIS DOGMA SF punya asa yang kuat untuk berjuang di Free Fire SEA Invitational (FFSI) 2023. Turnamen Free Fire Asia pasifik itu akan mempertemukan empat tim esports teratas dari FFML Season 7, yakni GENESIS DOGMA SF, First Raiders Eclipse, Morph Team, dan G Arsy Aphrodite dengan time sports negara-negara lainnya.
Untuk itu, GD Nyong menyebut bonding antar pemain dan porsi latihan akan menjadi perhatian lebih untuk melaju di FFSI 2023 nanti. Mereka menyebut akan meriset meta permainan dan banyak memperhatian gameplay tim esports luar negeri.
“Kita enggak bisa pungkiri kalau sudah di tahap yang lebih tinggi seperti FFSI, porsi latihan akan semakin ditingkatkan, tapi tetap dengan cara yang menyenangkan. Jadi tidak jadi beban untuk mereka untuk latihan mati-matian. Kita lbih ke pemaksimalan,” terang GD Nyong.
GENESIS DOGMA SF punya harapan besar dalam misinya mewakili Indonesia di mata Asia Pasifik. “Persiapan latihan lebih baik, kita enggak mau sia-sia mewakili Indonesia, semoga bisa memberi yang terbaik,” tutupnya.
Baca juga: Rekap Kejutan Sepanjang Fase Liga FFML Season 7, Tim Unggulan Saling Kejar Poin
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.