dok. unsplash

Begini Kesiapan Sektor Wisata Antisipasi Varian Omicron

03 December 2021   |   21:20 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Munculnya varian baru virus Covid-19 yaitu varian Omicron cukup menjadi ancaman bagi sejumlah negara di dunia. Meski demikian, sejumlah pelaku industri pariwisata di Indonesia optimistis varian baru virus Covid-19, yaitu tidak akan mempengaruhi geliat industri pariwisata dalam negeri.

Apalagi pemerintah sudah membuat berbagai aturan dan protokol kesehatan yang cukup ketat termasuk adanya panduan pelaksanaan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability) bagi pelaku industri pariwisata.

Di sisi lain, masyarakat yang berlibur di masa pandemi saat ini juga terbilang cukup patuh dengan imbuan protokol kesehatan di lokasi wisata maupun di akomodasi penginapan.

 “Dengan semua kewaspadaan yang dilakukan pemerintah melalui CHSE, PeduliLindungi, dan 8M kemungkinan Omicron bisa terkendali. Kami tetap positif bahwa dunia pariwisata dan bisnis akan tetap meningkat terlepas dari apapun bentuk varian virusnya,” ujar Ketua Pelatihan Sumber Daya Manusia di Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Alexander Nayoan.

Jika pun ada penurunan dalam industri pariwisata dia berharap hanya terjadi sementara dan tidak berdampak signifikan. Terlebih di masa libur Nataru ini pemerintah akan menerapkan PPKM Level sehingga bisnis akan tetap berjalan dengan aturan dan prokes yang ketat.

Senada disampaikan oleh CEO Bobobox Indonesia, Indra Gunawan yang tetap optimistis industri pariwisata akan tetap menggeliat tanpa terpengaruh varian Omicron. Dia juga meyakini selama prokes dijaga dengan ketat dan komunikasi antara pemerintah dan pelaku bisnis pariwisata berjalan dengan baik maka berbagai kendala yang terjadi akan bisa diantisipasi.

“Dari cara pemerintah menangani Covid dan vaksinasi ini kita jadi sangat optimis. Kalaupun drop [industri wisata] sifatnya hanya sementaa dan ngga berdampak signifikan pada bisnis, beda dengan awal-awal muncul,” ujarnya.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi KreatifvHenky Manurung melihat adanya sinyal positif bangkitnya gairah pariwisata di Indonesia pada tahun mendatang.

Apalagi dia melihat adanya tren positif liburan yang aman karena para wisatawan sangat patuh dengan imbauan 3M dan adanya protokol kesehatan yang ketat melalui CHSE oleh penyedia akomodasi.

“Namun kami juga mengimbau, walau situasi telah membaik, kita tidak boleh lengah, tetaplah patuh terhadap peraturan sehingga kita dapat kembali berwisata dengan aman dan nyama,” ujarnya.

Menurutnya, usaha pemerintah untuk memulihkan kondisi pariwisata Indonesia dari keterpurukan perlahan-lahan membawakan hasil. Pasalnya, kondisi industri pariwisata Indonesia, baik dari sisi okupansi hotel maupun jumlah pengunjung destinasi wisata dikabarkan mulai menunjukkan pergerakkan positif.

Editor Fajar Sidik
 

SEBELUMNYA

Ini 3 Keunggulan Teknologi Transmisi Otomatis CVT

BERIKUTNYA

Gamers Merapat, Ada 3 Gim Baru Nih di Netflix

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: