Mengenal Wellness, Tahap Tertinggi Sehat yang Tidak Sekedar Bebas Penyakit Saja
10 March 2023 |
19:27 WIB
1
Like
Like
Like
Setiap orang tentu memiliki defenisi sehatnya masing-masing. Bagi beberapa orang, hidup dengan kondisi baik tanpa penyakit sudah bisa dikatakan sebagai sehat. Namun ternyata hal itu tak cukup. Benar bahwa sehat mendukung aktivitas manusia berjalan dengan baik dalam berbagai hal, tidak hanya fisik melainkan juga mental, sosial, dan lainnya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefisnikan sehat sebagai keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial. Artinya, semua aspek sehat ini saling bergabung utuh untuk mencapai tahap tertinggi dari kesehatan manusia. WHO pun mendefinisikan jika manusia tak cukup mengatakan dirinya sehat hanya dengan tidak adanya penyakit atau kelemahan. Hal ini menyiratkan jika ada tahap lebih superior lagi dari konsep sehat dari sekedar tidak adanya penyakit.
Dokter Spesialis Gizi Klinik, Eva Kurniawati menyebutkan jika ada hal yang perlu diperhatikan dari sekedar hidup tana penyakit. Konsep ini disebut wellness. Sebagai gambaran, Eva menjelaskan jika ‘sehat’ berada pada titik tengah atau comfort zone, misalnya tenang saat mengatahui tidak memiliki penyakit. Sementara ‘Ilness’ menandakan perkembangan kesehatan yang menurun yang membuat tubuh manusia sakit.
Baca juga: 3 Seniman Populer Ini Sukses Mengubah Mental Illness Jadi Energi Berkarya
Tak sedikit orang yang merasa cukup berada dalam fase health. Padahal kesehatan bisa dikembangkan lebih jauh hingga mencapai wellness. “Jadi wellness ini satu langkah lebih jauh dari sehat,” jelas Eva Kurniawati kepada Hypeabis.id pada 8 Maret 2023.
Eva menjelaskan, wellness diartikan sebagai keseluruhan proses dalam menjaga dan mencapai kondisi sehat secara menyeluruh baik secara fisik, mental, dan emosional. Untuk mencapai tahap lebih maju dari sekedar sehat, tentu diperlukan perjuangan yang tidak mudah. Manusia harus mampu mengatur pola hidupnya dengan baik. “Wellness ini melibatkan keputusan secara sadar dalam diri individu,” imbuhnya.
Wellness dapat digerakkan dengan kesadaran bahwa penyakit tidak menular sudah semakin tinggi di Indonesia. Data World Health Assembly menyebutkan, sekitar 73 persen penyebab kematian di Indonesia disebabkan oleh kelompok penyakit degeneratif misalnya hipertensi, jantung, obesitas, stroke, dan kanker. “Faktor utama dari penyakit degeneratif ini pola makan dan pola hidup yang tidak sehat,” tambah Eva. Padahal menurut Eva, penyakit tidak menular ini sangat bisa dicegah dengan mengubah gaya hidup sehat.
Untuk bisa sampai ke tahap Wellness memang tak mudah. Manusia harus memastikan diri terlebih dahulu berada di fase sehat. Untuk itu, Eva menyarankan untuk cek kesehatan secara berkala. Bisa dibilang, melakukan cek kesehatan secara berkala merupakan langkah preventif dan bentuk kesadaran manusia dengan kesehatannya.
Ada beberapa tes kesehatan yang disarankan untuk dilakukan secara rutin, antara lain melakukan cek gula darah, kolesterol, berat dan tinggi badan, lingkar perut, dan tekanan darah. Disarankan juga untuk mulai menjalani pola hidup sehat seperti rutin berolahraga, istirahat yang cukup, mengelola stres, dan mengatur porsi makanan dalam piring.
Baca juga: Gangguan Mental Berkaitan Erat dengan Penyalahgunaan Zat dan Tingginya Angka Kematian
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefisnikan sehat sebagai keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial. Artinya, semua aspek sehat ini saling bergabung utuh untuk mencapai tahap tertinggi dari kesehatan manusia. WHO pun mendefinisikan jika manusia tak cukup mengatakan dirinya sehat hanya dengan tidak adanya penyakit atau kelemahan. Hal ini menyiratkan jika ada tahap lebih superior lagi dari konsep sehat dari sekedar tidak adanya penyakit.
Dokter Spesialis Gizi Klinik, Eva Kurniawati menyebutkan jika ada hal yang perlu diperhatikan dari sekedar hidup tana penyakit. Konsep ini disebut wellness. Sebagai gambaran, Eva menjelaskan jika ‘sehat’ berada pada titik tengah atau comfort zone, misalnya tenang saat mengatahui tidak memiliki penyakit. Sementara ‘Ilness’ menandakan perkembangan kesehatan yang menurun yang membuat tubuh manusia sakit.
Baca juga: 3 Seniman Populer Ini Sukses Mengubah Mental Illness Jadi Energi Berkarya
Tak sedikit orang yang merasa cukup berada dalam fase health. Padahal kesehatan bisa dikembangkan lebih jauh hingga mencapai wellness. “Jadi wellness ini satu langkah lebih jauh dari sehat,” jelas Eva Kurniawati kepada Hypeabis.id pada 8 Maret 2023.
Ilustrasi berolahraga (Sumber gambar: Kaylee Garett/Unsplash)
Eva menjelaskan, wellness diartikan sebagai keseluruhan proses dalam menjaga dan mencapai kondisi sehat secara menyeluruh baik secara fisik, mental, dan emosional. Untuk mencapai tahap lebih maju dari sekedar sehat, tentu diperlukan perjuangan yang tidak mudah. Manusia harus mampu mengatur pola hidupnya dengan baik. “Wellness ini melibatkan keputusan secara sadar dalam diri individu,” imbuhnya.
Wellness dapat digerakkan dengan kesadaran bahwa penyakit tidak menular sudah semakin tinggi di Indonesia. Data World Health Assembly menyebutkan, sekitar 73 persen penyebab kematian di Indonesia disebabkan oleh kelompok penyakit degeneratif misalnya hipertensi, jantung, obesitas, stroke, dan kanker. “Faktor utama dari penyakit degeneratif ini pola makan dan pola hidup yang tidak sehat,” tambah Eva. Padahal menurut Eva, penyakit tidak menular ini sangat bisa dicegah dengan mengubah gaya hidup sehat.
Untuk bisa sampai ke tahap Wellness memang tak mudah. Manusia harus memastikan diri terlebih dahulu berada di fase sehat. Untuk itu, Eva menyarankan untuk cek kesehatan secara berkala. Bisa dibilang, melakukan cek kesehatan secara berkala merupakan langkah preventif dan bentuk kesadaran manusia dengan kesehatannya.
Ada beberapa tes kesehatan yang disarankan untuk dilakukan secara rutin, antara lain melakukan cek gula darah, kolesterol, berat dan tinggi badan, lingkar perut, dan tekanan darah. Disarankan juga untuk mulai menjalani pola hidup sehat seperti rutin berolahraga, istirahat yang cukup, mengelola stres, dan mengatur porsi makanan dalam piring.
Baca juga: Gangguan Mental Berkaitan Erat dengan Penyalahgunaan Zat dan Tingginya Angka Kematian
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.