Tren Wisata Bergerak ke Arah Quality Tourism
13 December 2021 |
22:11 WIB
Seiring dengan makin menurunnya jumlah kasus Covid-19, secara perlahan industri pariwisata mulai pulih. Kondisi itu terlihat dari naiknya animo masyarakat untuk bepergian dan berwisata memasuki akhir tahun 2021 ini.
Data Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA)mencatat adanya kenaikan pemesanan perjalanan oleh wisatawan lokal yang naik hingga 40%.
Seiring dengan indikasi pemulihan itu, tren pariwisata mengalami perubahan jika dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19. Yaitu pariwisata saat ini lebih mengedepankan aspek kualitas (quality tourism) dibandingkan kuantitas (quantity tourism).
Didien Junaedi, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menjelaskan salah satu aspek dari quality tourism adalah adanya peningkatan protokol kesehatan dan asuransi untuk keamanan dan keselamatan para wisatawan.
Dengan aspek keamanan yang kian menjadi prioritas, permintaan akan asuransi perjalanan dengan proteksi lebih ikut meningkat. Asuransi perjalanan dinilai memberikan rasa aman dan percaya diri dalam menghadapi risiko di tengah kondisi pandemi yang tidak menentu.
“Asuransi berperan penting dalam keadaan apapun, sehingga perlu untuk mengembangkan asuransi perjalanan yang lengkap, baik untuk perjalanan individu maupun berkelompok,” ujarnya.
Rismauli Silaban, Chief Technical Officer Zurich Asuransi Indonesia menyebutkan bahwa pemulihan tren bepergian harus disertakan dengan perlindungan lebih sehingga masyarakat dapat lebih tenang saat berwisata tanpa mengkhawatirkan risiko yang mungkin dihadapi.
Untuk itu,, sibutuhkan travel insurance sehingga para wisatawan dapat terlindungi dari berbagai risiko seperti pembatalan perjalanan, kehilangan bagasi, sakit, hingga risiko yang dapat diakibatkan oleh Covid-19.
Editor: Fajar Sidik
Data Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA)mencatat adanya kenaikan pemesanan perjalanan oleh wisatawan lokal yang naik hingga 40%.
Seiring dengan indikasi pemulihan itu, tren pariwisata mengalami perubahan jika dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19. Yaitu pariwisata saat ini lebih mengedepankan aspek kualitas (quality tourism) dibandingkan kuantitas (quantity tourism).
Didien Junaedi, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menjelaskan salah satu aspek dari quality tourism adalah adanya peningkatan protokol kesehatan dan asuransi untuk keamanan dan keselamatan para wisatawan.
Dengan aspek keamanan yang kian menjadi prioritas, permintaan akan asuransi perjalanan dengan proteksi lebih ikut meningkat. Asuransi perjalanan dinilai memberikan rasa aman dan percaya diri dalam menghadapi risiko di tengah kondisi pandemi yang tidak menentu.
“Asuransi berperan penting dalam keadaan apapun, sehingga perlu untuk mengembangkan asuransi perjalanan yang lengkap, baik untuk perjalanan individu maupun berkelompok,” ujarnya.
Rismauli Silaban, Chief Technical Officer Zurich Asuransi Indonesia menyebutkan bahwa pemulihan tren bepergian harus disertakan dengan perlindungan lebih sehingga masyarakat dapat lebih tenang saat berwisata tanpa mengkhawatirkan risiko yang mungkin dihadapi.
Untuk itu,, sibutuhkan travel insurance sehingga para wisatawan dapat terlindungi dari berbagai risiko seperti pembatalan perjalanan, kehilangan bagasi, sakit, hingga risiko yang dapat diakibatkan oleh Covid-19.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.