Coldplay band rock alternatif asal Inggris. (sumber gambar : Instagram Coldplay)

Profil Coldplay, Band Rock Alternatif Asal Inggris yang Disebut Bakal Konser di Indonesia

09 April 2023   |   22:06 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kabar Coldplay bakal manggung di Indonesia menghebohkan dunia maya. Walaupun belum bisa dipastikan kebenarannya, para penggemar sangat berharap band rock alternatif asal Inggris itu bisa menyambangi Tanah Air dalam tur dunianya. 

Ya, saat ini Coldplay diketahui sedang menggelar tur dunia bertajuk Music of the Spheres di sejumlah benua. Dibuka di Costa Rica pada Jumat, 18 Maret 2022, tercatat Amsterdam, Belanda, menjadi jadwal terakhir rangkaian tur dunia mereka di Eropa pada 19 Juli 2023. 

Adapun di Benua Amerika, tur Music of the Spheres berlangsung di Seattle, Amerika Serikat pada 20 September 2023 dan diakhiri di Los Angeles pada 1 Oktober 2023. 

Baca juga: Coldplay Bakal Setop Rilis Musik setelah Album 12

Dibentuk pada 1998 di University College, London, Coldplay mampu menyihir penikmat musik di seluruh dunia dengan lagu-lagu yang enak didengar. Pasangan vokalis-pianis Chris Martin dan gitaris Jonny Buckland yang menjadi punggawa terbentuknya band ini. Awalnya, mereka membentuk grup bernama Pectoralz.

Tak lama Guy Berryman bergabung mengisi posisi sebagai bass. Pada tahun berikutnya, Will Championyang merupakan seorang gitaris namun beralih ke drum, ikut menjadi bagian dari band yang kini sangat tersohor di panggung musik dunia. Punya empat personel, mereka pun menetapkan nama baru, Coldplay. 

Perjalanan Karier Coldplay
Mengutip Contact Music, Coldplay pertama kali merilis album mini (EP) mereka sesaat setelah dibentuk. Berjudul Safety, album ini hanya terjual 50 kopi atau eksemplar. Sisanya, 450 eksemplar akhirnya dibagikan ke keluarga, teman, dan perusahaan rekaman. 

Berlanjut pada tahun berikutnya, Martin dan kawan-kawan merilis EP berisi tiga lagu, dengan Brothers and Sisters sebagai lagu utama. Pada 1999 mereka menandatangani kontrak dengan label baru, Parlophone dan tampil di Glastonbury Festival. 

Nama Coldplay semakin dikenal setelah mereka merilis album Parachutes pada 2000. Single Yellow seketika booming hingga menempati nomor empat di tangga lagu Inggris. Album ini juga membuat Coldplay mendapatkan band ini Penghargaan Grammy pertamanya. Mereka memenangkan kategori untuk album alternatif terbaik. 

Album kedua mereka, A Rush of Blood to the Head yang dirilis 2002 juga mendapat Grammy dengan katagori yang sama. Sementara single Clocks pada album tersebut memenangkan kategori Record of the Year di Grammy. 

Martin, Buckland,  Berryman, dan Champion berhasil menyapu bersih tangga lagu di 20 negara dengan album studio ketiga mereka, X&Y dengan hit mereka, Fix You yang dirilis pada 2005. Dengan cepat, X&Y menjadi album terlaris dan terjual 8,3 juta kopi di seluruh dunia.

Semakin digemari, Coldplay memulai tur mereka di Amerika Latin pada 2007 saat mengerjakan album keempat mereka, Viva la Vida or Death and All His Friend. Album yang akhirnya dirilis pada Juni 2008 itu mencatatkan rekor penjualan tercepat dalam sejarah Inggris.

Bahkan menjadi album terlaris pada tahun tersebut dan memenangkan kategori Album Terbaik di Grammy. Adapun lagu Viva la Vida memenangkan kategori Song of The Year pada penghargaan serupa.

Baca juga: Coldplay Bakal Tur Konser ke Indonesia? Segini Perkiraan Harga Tiketnya

Selama 25 tahun berkarier, Coldplay telah menelurkan 9 album dan 8 kali tur dunia. Mereka juga kerap berkolaborasi dengan penyanyi ternama seperti Rihanna hingga BTS, grup musik asal Korea Selatan yang juga mengguncang pasar musik dunia. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Kampanye Tanggal Kembar Bikin Penjualan Produk Fesyen di Shopee Naik 3 Kali Lipat

BERIKUTNYA

Menerka Imajinasi Abstrak Lukisan I Wayan Sudarsana Yansen

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: