Ilustrasi bersepeda (Sumber gambar: Nasirun Khan/Pexels)

Jadi Olahraga Populer, Cek Kiat & Manfaat Bersepeda

08 April 2023   |   15:58 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Like
Pembatasan ruang gerak sosial akibat pandemi kala itu membuat Ari Budiarto (26) merasa jenuh di rumah. Rutinitas itu-itu saja yang sehari-hari dilakukannya di rumah membuatnya merasa bosan sehingga ingin menjajal aktivitas baru yang lebih menyenangkan. Akhirnya, dia mencoba untuk berolahraga sepeda.

Bersama teman-teman di lingkungan tempat tinggalnya, Ari pun rutin bersepeda pada sore hari berkeliling kota. Diakui olehnya bersepeda seperti semacam kegiatan rekreasi di luar rumah sekaligus olahraga yang memberikan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh.

Selain itu, Ari memilih untuk menekuni olahraga bersepeda juga karena dinilai sebagai kegiatan latihan fisik yang minim risiko. Terlebih, dia juga mengaku bisa bertemu dan bersosialisasi dengan teman-temannya sehingga menghilangkan rasa jenuh bahkan stres. "Badan sama mental rasanya lebih baik gitu kalau habis bersepeda," kata pria yang berprofesi sebagai karyawan swasta itu.

Baca juga: Awas Cedera, Perhatikan Posisi Tubuh Saat Bersepeda

Ya, pandemi Covid-19 memantik tren gowes di Indonesia yang akhirnya terus ditekuni oleh banyak kalangan hingga kini. Kebutuhan untuk hidup sehat dan bugar, ditambah keinginan melepas penat dari aktivitas yang melulu di rumah, membuat banyak orang melampiaskan hasratnya untuk berkegiatan di luar rumah dengan bersepeda. Tak hanya di perkotaan, tren sepeda juga marak terlihat di perdesaan.

Ketua Komunitas Sepeda Sejati, Zikky Hermansyah, menjelaskan ada banyak manfaat kesehatan yang didapatkan dengan bersepeda seperti memperkuat otot kaki dan tangan, melatih keseimbangan dan koordinasi, meningkatkan kesehatan jantung, hingga menjaga berat badan.

Tak hanya dari aspek kesehatan, bersepeda juga memberikan manfaat bagi aspek sosial yakni bisa saling bersosialisasi dan memperluas jaringan pertemanan, sehingga kegiatan ini juga dinilai dapat menurunkan tingkat stres. "Aspek lain yang penting juga adalah membangun nilai toleransi diantara pesepeda," katanya.

Zikky mengatakan waktu yang direkomendasikan untuk bersepeda adalah pagi hari supaya tubuh dapat membakar kalori secara efektif. Sementara tidak ada ketentuan khusus untuk durasi bersepeda, karena bergantung pada masing-masing kebutuhan tiap individu.

Misalnya untuk pesepeda pemula direkomendasikan bersepeda dengan jarak tempuh 10-15 kilometer dengan durasi sekitar satu jam. Akan tetapi, untuk mendapatkan manfaat kesehatan tubuh yang maksimal, disarankan bersepeda setiap hari meski dengan durasi yang tidak terlalu lama. "Yang terpenting bukan waktu atau jarak tempuhnya, tapi seberapa penting kita bersepeda," terangnya.

Sama seperti olahraga lainnya, sebelum bersepeda, penting juga untuk melakukan stretching atau pemanasan dengan durasi sekitar 5-10 menit. Pemanasan dilakukan agar badan tidak kaku dan kaki tidak keram pada saat bersepeda.
 

Ilustrasi bersepeda (Sumber gambar: Nasirun Khan/Pexels)

Ilustrasi bersepeda (Sumber gambar: Nasirun Khan/Pexels)

Perlengkapan Sepeda

Selain melakukan pemanasan, hal yang harus disiapkan sebelum bersepeda adalah dari sisi perlengkapan. Zikky menjelaskan sepeda yang layak digunakan adalah yang masih berfungsi dengan normal misalnya kondisi ban yang tidak gundul dan rem yang pakem. Menurutnya, dua hal itu menjadi vital dalam memastikan kondisi kelayakan sepeda.

Adapun, untuk pemilihan jenis sepeda, dapat disesuaikan dengan masing-masing kebutuhan tiap individu. Namun, untuk kegiatan bersepeda di jalanan aspal, disarankan untuk menggunakan sepeda lipat atau roadbike. Sementara untuk kebutuhan bersepeda di jalan perbukitan atau off-road bisa menggunakan mountain bike (MTB).

Selain sepeda, beberapa perlengkapan yang perlu dipersiapkan diantaranya helm untuk melindungi kepala, kacamata untuk melindungi mata dari kotoran dan debu jalanan, sepatu, bel dan lampu sepeda, serta sarung tangan. Tak kalah penting, pastikan memakai pakaian yang menyerap keringat saat bersepeda.

"Seandainya kita salah berpakaian dalam bersepeda pun, membuat tubuh menjadi dehidrasi jadinya tidak bagus untuk kesehatan," katanya.

Sementara itu, bagi pesepeda yang sedang menjalani pengobatan khusus, disarankan juga untuk memiliki heart rate monitor atau alat pengukur jantung yang kini sudah bisa terpantau melalui gawai dan jam pintar (smartwatch), untuk selalu dapat memastikan kondisi fisiknya dalam keadaan normal.

Adapun, demi kelancaran selama gowes, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pesepeda yakni memastikan perlengkapan keamanan untuk bersepeda, tertib lalu lintas dan tidak mengganggu pengguna jalan lain, memberikan isyarat tangan saat hendak berbelok, dan tidak bergerombol ketika melakukan kegiatan gowes bersama.

Baca juga: Bersepeda Bikin Impoten? Cek Faktanya Yuk!

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Asal-usul Tradisi Salam Tempel yang Penuh Penantian

BERIKUTNYA

4 Wilayah di Jepang Bisa Menjadi Tujuan Wisatawan Muslim untuk Bersantap Halal

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: