Awas Cedera, Perhatikan Posisi Tubuh Saat Bersepeda
03 June 2021 |
15:37 WIB
Bersepeda kini telah menjadi salah satu jenis olahraga yang makin digandrungi oleh masyarakat dari segala usia. Enggak cuma seru, olahraga ini ternyata juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh loh Genhype.
Setidaknya, dengan bersepeda selama 30 menit setiap harinya, kalian sudah bisa menurunkan risiko penyakit metabolik, meningkatkan kreativitas dan daya ingat, serta menurunkan tingkat kecemasan serta depresi karena kadar hormon endorfin dalam tubuh yang meningkat.
Namun, bagi kalian yang hobi bersepeda, jangan lupa untuk selalu perhatikan posisi tubuh saat bersepeda ya, termasuk posisi tangan agar terhindar dari cedera.
Oryza Satria, Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Hand & Microsurgery dari RS Pondok Indah - Bintaro Jaya membagi tips agar sesi bersepeda yang kalian lakukan tetap aman dan terhindar dari cedera.
Pertama, kalian harus memposisikan kepala mengikuti alur tulang belakang yang terbentuk oleh lengkungan panggul. Arahkan mata ke depan dan rilekskan tulang leher.
Kedua, apabila kalian sedang bersepeda dalam keadaan cepat, maka tundukkan punggung kalian, tetapi apabila track sedang menurun, tegakkan kembali punggung. Sedangkan untuk posisi kaki, apabila pedal sedang berada di bawah kaki, maka tekuklah sedikit kaki kalian dan sesuaikan tinggi pedal dengan kaki (yang masih dapat ditekuk sedikit) hingga kaki terasa nyaman ketika menggoes.
Ketiga, untuk posisi tangan, tekuk sedikit siku dan usahakan telapak tangan menggenggam handlebar atau rem sekaligus. Posisikan bahu mengikuti alur yang dibentuk tangan dan punggung.
"Hati-hati, posisi tangan yang salah dapat meningkatkan risiko terjadinya cyclist’s palsy," ujarnya.
Menurut Oryza, Cyclist's Palsy ialah kondisi ketika saat dan setelah bersepeda kalian merasakan jari manis dan kelingking tidak nyaman, hal ini biasanya disebabkan karena ulnar nerve, saraf yang mempersarafi kelingking dan jari manis, dan melewati pergelangan tangan melalui sebuah terowongan (Guyon canal), tertekan akibat terlalu lama berpegangan dengan handle bar. Kondisi ini disebut juga dengan Guyon canal syndrome, kalau terjadi pada pesepeda disebut cyclist’s palsy.
Editor: Indyah Sutriningrum
Setidaknya, dengan bersepeda selama 30 menit setiap harinya, kalian sudah bisa menurunkan risiko penyakit metabolik, meningkatkan kreativitas dan daya ingat, serta menurunkan tingkat kecemasan serta depresi karena kadar hormon endorfin dalam tubuh yang meningkat.
Namun, bagi kalian yang hobi bersepeda, jangan lupa untuk selalu perhatikan posisi tubuh saat bersepeda ya, termasuk posisi tangan agar terhindar dari cedera.
Oryza Satria, Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Hand & Microsurgery dari RS Pondok Indah - Bintaro Jaya membagi tips agar sesi bersepeda yang kalian lakukan tetap aman dan terhindar dari cedera.
Pertama, kalian harus memposisikan kepala mengikuti alur tulang belakang yang terbentuk oleh lengkungan panggul. Arahkan mata ke depan dan rilekskan tulang leher.
Kedua, apabila kalian sedang bersepeda dalam keadaan cepat, maka tundukkan punggung kalian, tetapi apabila track sedang menurun, tegakkan kembali punggung. Sedangkan untuk posisi kaki, apabila pedal sedang berada di bawah kaki, maka tekuklah sedikit kaki kalian dan sesuaikan tinggi pedal dengan kaki (yang masih dapat ditekuk sedikit) hingga kaki terasa nyaman ketika menggoes.
Ketiga, untuk posisi tangan, tekuk sedikit siku dan usahakan telapak tangan menggenggam handlebar atau rem sekaligus. Posisikan bahu mengikuti alur yang dibentuk tangan dan punggung.
"Hati-hati, posisi tangan yang salah dapat meningkatkan risiko terjadinya cyclist’s palsy," ujarnya.
Menurut Oryza, Cyclist's Palsy ialah kondisi ketika saat dan setelah bersepeda kalian merasakan jari manis dan kelingking tidak nyaman, hal ini biasanya disebabkan karena ulnar nerve, saraf yang mempersarafi kelingking dan jari manis, dan melewati pergelangan tangan melalui sebuah terowongan (Guyon canal), tertekan akibat terlalu lama berpegangan dengan handle bar. Kondisi ini disebut juga dengan Guyon canal syndrome, kalau terjadi pada pesepeda disebut cyclist’s palsy.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.