Cek 7 Menu Buka Puasa Favorit di Luar Negeri, Ada Shami Kebab hingga Qatayef
07 April 2023 |
22:00 WIB
Setiap negara memiliki kekhasan menu tersendiri untuk berbuka puasa selama bulan Ramadan. Di Indonesia misalnya, beberapa menu favorit untuk berbuka puasa adalah gorengan atau sederet takjil manis yang dijajakan di pinggir jalan menjelang waktu Maghrib.
Menu tersebut mungkin jarang dihidangkan untuk menu berbuka bagi umat Muslim di negara lain. Namun, beberapa di antaranya mungkin juga populer, seperti kurma atau teh hangat yang sering dijadikan menu untuk berbuka di hampir banyak negara di seluruh dunia.
Lantas, menu berbuka favorit seperti apa yang sering dijadikan sebagai andalan untuk berbuka bagi umat Muslim di luar negeri? Dihimpun Hypeabis.id dari berbagai sumber berikut beberapa di antaranya.
Baca juga: Kaya Rempah, Intip 5 Sajian Buka Puasa Khas Timur Tengah
Berbeda dengan masyarakat Indonesia yang berburu gorengan menjelang waktu berbuka, umat Muslim di India biasanya akan berburu shami kebab. Sepintas, kudapan ini hampir mirip dengan perkedel yang kita kenal di Tanah Air.
Namun, yang membedakannya adalah shami kebab terbuat dari daging domba atau sapi yang digiling dengan rempah-rempah khusus. Beberapa di antaranya adalah campuran antara kayu manis, jahe, bawang putih, chana dal, cengkeh, jinten, hingga ketumbar.
Adonan tersebut nantinya akan digoreng hingga kering di bagian luar, tapi masih lembut di bagian dalamnya. Makanan yang populer di negara India dan Pakistan ini biasanya disajikan dengan saus tomat, chutney mint, dan onion ring.
Harees sepintas mirip bubur yang sering dijadikan menu sarapan orang Indonesia pada pagi hari. Namun, bedanya adalah bahan yang digunakan untuk membuatnya. Jika bubur menggunakan beras, maka harees menggunakan gandum utuh.
Sebagai makanan berkalori tinggi, harees akan dimasak dengan daging domba atau ayam selama kurang lebih empat jam. Setelahnya, tulang dari daging tersebut akan diambil, lalu dagingnya digiling dan dimasukan lagi ke dalam adonan.
Secara tradisional, umumnya harees akan ditumbuk dengan sendok besar untuk membuat konsistensi adonan yang kalis. Namun, seiring perkembangan teknologi saat ini juga digunakan mesin yang lebih canggih. Saat dimakan, harees biasanya ditaburi toping ghee dan bawang goreng.
Thareed juga hampir mirip dengan harees. Bedanya makanan yang konon menjadi salah satu hidangan favorit Nabi Muhammad SAW ini menggunakan sayuran dan daging domba sebagai bahan utamanya.
Adapun, untuk menyiapkan thareed, daging domba biasanya direbus selama lebih dari satu jam. Setelahnya akan ditambahkan wortel, kentang, dan cukini yang direbus bersama pasta tomat, bawang merah, bawang putih dan kaldu.
Setelah matang, thareed juga akan ditambahi rempah-rempah khusus, termasuk ketumbar, jinten, kayu manis, cabai, dan merica. Saat disantap, kudapan ini biasanya akan disajikan bersama regag basah, sejenis roti tipis pipih khas Arab Saudi.
Baca juga: Rekomendasi Ide & Resep 5 Kuliner Khas Ramadan, Cocok untuk Berbuka Puasa
Menu tersebut mungkin jarang dihidangkan untuk menu berbuka bagi umat Muslim di negara lain. Namun, beberapa di antaranya mungkin juga populer, seperti kurma atau teh hangat yang sering dijadikan menu untuk berbuka di hampir banyak negara di seluruh dunia.
Lantas, menu berbuka favorit seperti apa yang sering dijadikan sebagai andalan untuk berbuka bagi umat Muslim di luar negeri? Dihimpun Hypeabis.id dari berbagai sumber berikut beberapa di antaranya.
Baca juga: Kaya Rempah, Intip 5 Sajian Buka Puasa Khas Timur Tengah
1. Shami Kebab, India
(Sumber gambar: Wikimedia Commons/Sajida begum)
Namun, yang membedakannya adalah shami kebab terbuat dari daging domba atau sapi yang digiling dengan rempah-rempah khusus. Beberapa di antaranya adalah campuran antara kayu manis, jahe, bawang putih, chana dal, cengkeh, jinten, hingga ketumbar.
Adonan tersebut nantinya akan digoreng hingga kering di bagian luar, tapi masih lembut di bagian dalamnya. Makanan yang populer di negara India dan Pakistan ini biasanya disajikan dengan saus tomat, chutney mint, dan onion ring.
2. Harees, Uni Emirat Arab
(Sumber: Wikimedia Commons/Miansari66)
Sebagai makanan berkalori tinggi, harees akan dimasak dengan daging domba atau ayam selama kurang lebih empat jam. Setelahnya, tulang dari daging tersebut akan diambil, lalu dagingnya digiling dan dimasukan lagi ke dalam adonan.
Secara tradisional, umumnya harees akan ditumbuk dengan sendok besar untuk membuat konsistensi adonan yang kalis. Namun, seiring perkembangan teknologi saat ini juga digunakan mesin yang lebih canggih. Saat dimakan, harees biasanya ditaburi toping ghee dan bawang goreng.
3. Thareed, Arab Saudi
(Sumber: Wikimedia Commons/Miansari66)
Adapun, untuk menyiapkan thareed, daging domba biasanya direbus selama lebih dari satu jam. Setelahnya akan ditambahkan wortel, kentang, dan cukini yang direbus bersama pasta tomat, bawang merah, bawang putih dan kaldu.
Setelah matang, thareed juga akan ditambahi rempah-rempah khusus, termasuk ketumbar, jinten, kayu manis, cabai, dan merica. Saat disantap, kudapan ini biasanya akan disajikan bersama regag basah, sejenis roti tipis pipih khas Arab Saudi.
Baca juga: Rekomendasi Ide & Resep 5 Kuliner Khas Ramadan, Cocok untuk Berbuka Puasa
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.