Penyanyi Tradeto Rangkum Perjalanan Hidup dalam Debut Album berjudul Kelahiran Nala Nanti
06 April 2023 |
21:32 WIB
Momen pandemi Covid-19 yang terjadi dalam beberapa tahun ke belakang menyisakan cerita dan makna yang berbeda bagi setiap orang. Baik dan buruk, terang dan gelap, semua itu berujung kepada apa yang terjadi di kehidupan saat ini.
Layaknya sebuah kumpulan fragmen yang merangkai satu sama lain, membentuk pribadi yang baru pada hari ini. Bagi Tradeto, proyek solo dari Dias Widjajanto, pandemi menjadi momentum bagi dirinya untuk berefleksi dengan diri sendiri. Hasilnya, dia merangkai kepingan fragmen tersebut dalam sebuah debut album berjudul Kelahiran Nala Nanti.
Baca juga: Cadas, Metallica Bikin Premier Album Terbaru 72 Seasons lewat Worldwide Listening Party di Bioskop
Album perdana Tradeto ini terdiri dari 10 single di mana tiga lagu sebelumnnya telah dirilis terlebih dahulu, yakni Tentang Masa Depan/ Satu Dua Langkah, Hari Lahir, dan Selisih. Adapun, tujuh lagu baru lainnya yang diluncurkan, yaitu Amanat & Teguran, Sang Maha Pemaksa, Kembali' Tuk Mencinta, Dewi Pertiwi, Meninggi, Berbunga, dan SatuSatu.
Tradeto mengatakan secara garis besar, album Kelahiran Kala Nanti merangkum perjalanannya yang menuju usia 30 tahun. Lagu-lagu dalam album ini mempertanyakan makna akan bertambahnya (atau berkurangnya) usia. Pertanyaan-pertanyaan yang belum sempat terjawab, hingga dinamika dunia kerja di usia dewasa menjadi beberapa di antaranya.
“Album ini bercerita tentang perjalanan kehidupan hampir 30 tahun ini. Dari momen terlahir, menjadi anak paling tua kesayangan, mencari kerja, berselisih dengan diri sendiri, naik turun karier dan kehidupan personal, sampai berujung mencari jawaban dari Tuhan," terangnya dalam keterangan resminya.
Dia pun mendapuk lagu SatuSatu sebagai lagu utama di album ini. Sebuah nomor yang bercerita mengenai proses menggapai mimpi serta keseharian yang pada kenyataanya tidak perlu terburu-terburu. Menurutnya, lagu ini juga cukup mewakili proses pengerjalan album ini yang digarap secara bertahap, satu per satu hingga selesai.
“Lagunya menyampaikan untuk mengejar impian atau menjalani kegiatan keseharian satu per satu. Kalau memang yang disajikan jalan setapak, sanggupkah berlari? Satu per satu saja," katanya.
Butuh waktu hampir dua tahun bagi Tradeto untuk merampungkan proses penggarapan album ini. Proses produksi ini diakui olehnya juga menjadi momentum untuk lebih mengenal diri sendiri.
"Untuk menulis sekian lagu berdasarkan diri sendiri itu bukanlah hal yang mudah, apalagi yang diceritakan tidak semuanya hal baik, namun lebih menjadi penyemangat diri sendiri," ungkapnya.
Terlebih, album ini juga menjadi kali pertama baginya untuk terlibat langsung dalam keseluruhan proses penggarapannya yang menurutnya menjadi salah satu tantangan sebagai seorang penyanyi independen. Namun, tak dipungkiri, dia juga tetap mengajak beberapa pihak untuk menggarap albumnya seperti urusan managerial, desain grafis, hingga distribusi.
“Hal nomor satu yang saya pelajari adalah bahwa semuanya tidak bisa dikerjakan sendiri. Dalam pengerjaan album ini saya belajar itu, karena independen dan jadinya banyak yang dikerjakan sendiri, namun baru di sini saya mencari banyak bantuan," ujarnya.
Dalam menggarap musiknya, Tradeto juga dibantu oleh beberapa sahabatnya seperti Eky Rizkani (Reruntuh) sebagai rekan duet dalam lagu Selisih, Baskara Putra alias Hindia di lagu Tentang Masa Depan / Satu Dua Langkah, hingga Johanes Abi yang dipercaya sebagai recording engineer.
Setelah akhirnya merilis album perdana, Tradeto pun mengaku masih menyimpan berbagai rencana yang tengah ia persiapkan di sepanjang tahun ini. Sebuah live session dari Kelahiran Kala Nanti, showcase, hingga video musik dari lagu-lagu di dalam album menjadi beberapa di antara dari rencana bermusiknya.
“Harapan dari perilisan album ini adalah untuk bisa sampai ke orang-orang, untuk bisa menjadi teman kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun. Siapalah saya untuk didengar, namun semoga suara saya terdengar nantinya," ucap Tradeto.
Baca juga: Senyum Menawan Jisoo BLACKPINK di Lyric Poster Flower, Siap Sambut Album ME
Editor: Dika Irawan
Layaknya sebuah kumpulan fragmen yang merangkai satu sama lain, membentuk pribadi yang baru pada hari ini. Bagi Tradeto, proyek solo dari Dias Widjajanto, pandemi menjadi momentum bagi dirinya untuk berefleksi dengan diri sendiri. Hasilnya, dia merangkai kepingan fragmen tersebut dalam sebuah debut album berjudul Kelahiran Nala Nanti.
Baca juga: Cadas, Metallica Bikin Premier Album Terbaru 72 Seasons lewat Worldwide Listening Party di Bioskop
Album perdana Tradeto ini terdiri dari 10 single di mana tiga lagu sebelumnnya telah dirilis terlebih dahulu, yakni Tentang Masa Depan/ Satu Dua Langkah, Hari Lahir, dan Selisih. Adapun, tujuh lagu baru lainnya yang diluncurkan, yaitu Amanat & Teguran, Sang Maha Pemaksa, Kembali' Tuk Mencinta, Dewi Pertiwi, Meninggi, Berbunga, dan SatuSatu.
Tradeto mengatakan secara garis besar, album Kelahiran Kala Nanti merangkum perjalanannya yang menuju usia 30 tahun. Lagu-lagu dalam album ini mempertanyakan makna akan bertambahnya (atau berkurangnya) usia. Pertanyaan-pertanyaan yang belum sempat terjawab, hingga dinamika dunia kerja di usia dewasa menjadi beberapa di antaranya.
“Album ini bercerita tentang perjalanan kehidupan hampir 30 tahun ini. Dari momen terlahir, menjadi anak paling tua kesayangan, mencari kerja, berselisih dengan diri sendiri, naik turun karier dan kehidupan personal, sampai berujung mencari jawaban dari Tuhan," terangnya dalam keterangan resminya.
Dia pun mendapuk lagu SatuSatu sebagai lagu utama di album ini. Sebuah nomor yang bercerita mengenai proses menggapai mimpi serta keseharian yang pada kenyataanya tidak perlu terburu-terburu. Menurutnya, lagu ini juga cukup mewakili proses pengerjalan album ini yang digarap secara bertahap, satu per satu hingga selesai.
“Lagunya menyampaikan untuk mengejar impian atau menjalani kegiatan keseharian satu per satu. Kalau memang yang disajikan jalan setapak, sanggupkah berlari? Satu per satu saja," katanya.
Proses Penggarapan
Butuh waktu hampir dua tahun bagi Tradeto untuk merampungkan proses penggarapan album ini. Proses produksi ini diakui olehnya juga menjadi momentum untuk lebih mengenal diri sendiri."Untuk menulis sekian lagu berdasarkan diri sendiri itu bukanlah hal yang mudah, apalagi yang diceritakan tidak semuanya hal baik, namun lebih menjadi penyemangat diri sendiri," ungkapnya.
Terlebih, album ini juga menjadi kali pertama baginya untuk terlibat langsung dalam keseluruhan proses penggarapannya yang menurutnya menjadi salah satu tantangan sebagai seorang penyanyi independen. Namun, tak dipungkiri, dia juga tetap mengajak beberapa pihak untuk menggarap albumnya seperti urusan managerial, desain grafis, hingga distribusi.
“Hal nomor satu yang saya pelajari adalah bahwa semuanya tidak bisa dikerjakan sendiri. Dalam pengerjaan album ini saya belajar itu, karena independen dan jadinya banyak yang dikerjakan sendiri, namun baru di sini saya mencari banyak bantuan," ujarnya.
Tradeto (Sumber gambar: Berbunga Records)
Setelah akhirnya merilis album perdana, Tradeto pun mengaku masih menyimpan berbagai rencana yang tengah ia persiapkan di sepanjang tahun ini. Sebuah live session dari Kelahiran Kala Nanti, showcase, hingga video musik dari lagu-lagu di dalam album menjadi beberapa di antara dari rencana bermusiknya.
“Harapan dari perilisan album ini adalah untuk bisa sampai ke orang-orang, untuk bisa menjadi teman kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun. Siapalah saya untuk didengar, namun semoga suara saya terdengar nantinya," ucap Tradeto.
Baca juga: Senyum Menawan Jisoo BLACKPINK di Lyric Poster Flower, Siap Sambut Album ME
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.