Keren, Bahasa Indonesia akan Diajarkan di Harvard University
29 March 2023 |
22:10 WIB
Masyarakat Indonesia patut berbangga hati. Pasalnya Bahasa Indonesia akan segera dijadikan sebagai mata kuliah di Universitas Harvard. Selain Bahasa Indonesia, kampus top dunia itu juga akan mengajarkan Bahasa Tagalog dari Filipina dan Thai dari Thailand yang bertujuan untuk mengembangkan studi budaya di wilayah Asia Tenggara.
Diberitakan koran kampus Harvard University, The Harvard Crimson pada Jumat (24/3/23), Department of South Asian Studies Harvard University akan mempekerjakan tiga pembimbing untuk mengajar bahasa Tagalog, Bahasa Indonesia, dan Thailand. Adapun, perkuliahan ketiga bahasa tersebut akan dimulai pada tahun ajar 2023-2024.
Baca juga: Cerita Maudy Ayunda Tentang Pentingnya Kuasai Banyak Bahasa
Diketahui, Harvard University sampai saat ini belum memiliki departemen khusus untuk studi budaya Asia Tenggara. Oleh karena itu pengajaran ketiga bahasa tersebut masih berada di bawah naungan Department of South Asian Studies.
The Harvard Crimson menyebut, Harvard saat ini sebenarnya sudah mengajarkan Bahasa Indonesia dan Thai, tapi untuk Tagalog. Sehingga ini adalah kali pertama kampus yang berbasis di Cambridge, Amerika serikat itu mengadakan kelas dengan bahasa tersebut.
Profesor Bahasa dan Peradaban Asia Timur dan direktur Pusat Asia harvard, James Robson mengatakan, pihaknya telah menghabiskan lebih dari dua tahun bekerja untuk meningkatkan pendidikan tentang Asia Tenggara di Harvard.
Dia pun berharap segala upaya mereka dapat menjadi upaya untuk meyakinkan pemerintah AS. Sehingga nantinya mereka terus mendukung berbagai wilayah kajian studi Asia Tenggara secara umum dan pengajaran bahasa di tertentu di sana.
“Selain itu, apa yang saya harapkan adalah jika kita dapat menunjukkan bahwa ada permintaan untuk bahasa-bahasa ini dan para siswa muncul dan bersemangat tentangnya," papar Robson dikutip Hypeabis.id, Rabu (29/3/23).
Sementara itu, Jorge Espada, Associate Director untuk Program Asia Tenggara di Asia Center mengatakan, timnya memang melihat kurangnya penawaran studi Asia Tenggara dan kursus bahasa ketika mereka melakukan survei terhadap semua sumber daya semacam itu di Harvard.
“Kami juga ingin melihat apakah bahasa-bahasa ini dapat diajarkan oleh posisi tingkat pembimbing untuk memprofesionalkan pengajaran, membuatnya lebih konsisten, dan membangkitkan antusiasme Mahasiswa di Harvard," papar Espada.
Keputusan Harvard University untuk mengadakan pengajaran Bahasa Indonesia semakin memperpanjang deretan kampus di luar negeri yang menyediakan pendidikan soal dan dengan Bahasa Indonesia.
Selain Harvard di Amerika Serikat, sebelumnya ada Hankuk University of Foreign Studies di Korea Selatan, University of Melbourne di Australia, hingga University of Turku di Finlandia yang juga mengajarkan Bahasa Indonesia.
Kemudian ada juga di Jepang, tepatnya di Tokyo University of Foreign Studies, University of Hawaii at Manoa di Hawai, Chulalongkorn University di Thailand, dan SOAS University of London di Inggris.
Baca juga: Mengapa Film-Film Lawas Menggunakan Bahasa Indonesia Resmi?
Sementara itu, Bahasa Indonesia juga sudah banyak dipelajari di sekolah-sekolah di Australia. Bahkan ada beberapa sekolah di negeri Kanguru itu yang mewajibkan siswanya belajar Bahasa Indonesia hingga kelas 7 atau setara sekolah Menengah Pertama (SMP).
Editor: Fajar Sidik
Diberitakan koran kampus Harvard University, The Harvard Crimson pada Jumat (24/3/23), Department of South Asian Studies Harvard University akan mempekerjakan tiga pembimbing untuk mengajar bahasa Tagalog, Bahasa Indonesia, dan Thailand. Adapun, perkuliahan ketiga bahasa tersebut akan dimulai pada tahun ajar 2023-2024.
Baca juga: Cerita Maudy Ayunda Tentang Pentingnya Kuasai Banyak Bahasa
Diketahui, Harvard University sampai saat ini belum memiliki departemen khusus untuk studi budaya Asia Tenggara. Oleh karena itu pengajaran ketiga bahasa tersebut masih berada di bawah naungan Department of South Asian Studies.
The Harvard Crimson menyebut, Harvard saat ini sebenarnya sudah mengajarkan Bahasa Indonesia dan Thai, tapi untuk Tagalog. Sehingga ini adalah kali pertama kampus yang berbasis di Cambridge, Amerika serikat itu mengadakan kelas dengan bahasa tersebut.
Profesor Bahasa dan Peradaban Asia Timur dan direktur Pusat Asia harvard, James Robson mengatakan, pihaknya telah menghabiskan lebih dari dua tahun bekerja untuk meningkatkan pendidikan tentang Asia Tenggara di Harvard.
Dia pun berharap segala upaya mereka dapat menjadi upaya untuk meyakinkan pemerintah AS. Sehingga nantinya mereka terus mendukung berbagai wilayah kajian studi Asia Tenggara secara umum dan pengajaran bahasa di tertentu di sana.
“Selain itu, apa yang saya harapkan adalah jika kita dapat menunjukkan bahwa ada permintaan untuk bahasa-bahasa ini dan para siswa muncul dan bersemangat tentangnya," papar Robson dikutip Hypeabis.id, Rabu (29/3/23).
Sementara itu, Jorge Espada, Associate Director untuk Program Asia Tenggara di Asia Center mengatakan, timnya memang melihat kurangnya penawaran studi Asia Tenggara dan kursus bahasa ketika mereka melakukan survei terhadap semua sumber daya semacam itu di Harvard.
“Kami juga ingin melihat apakah bahasa-bahasa ini dapat diajarkan oleh posisi tingkat pembimbing untuk memprofesionalkan pengajaran, membuatnya lebih konsisten, dan membangkitkan antusiasme Mahasiswa di Harvard," papar Espada.
Keputusan Harvard University untuk mengadakan pengajaran Bahasa Indonesia semakin memperpanjang deretan kampus di luar negeri yang menyediakan pendidikan soal dan dengan Bahasa Indonesia.
Selain Harvard di Amerika Serikat, sebelumnya ada Hankuk University of Foreign Studies di Korea Selatan, University of Melbourne di Australia, hingga University of Turku di Finlandia yang juga mengajarkan Bahasa Indonesia.
Kemudian ada juga di Jepang, tepatnya di Tokyo University of Foreign Studies, University of Hawaii at Manoa di Hawai, Chulalongkorn University di Thailand, dan SOAS University of London di Inggris.
Baca juga: Mengapa Film-Film Lawas Menggunakan Bahasa Indonesia Resmi?
Sementara itu, Bahasa Indonesia juga sudah banyak dipelajari di sekolah-sekolah di Australia. Bahkan ada beberapa sekolah di negeri Kanguru itu yang mewajibkan siswanya belajar Bahasa Indonesia hingga kelas 7 atau setara sekolah Menengah Pertama (SMP).
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.