Sepuluh “Every U Does Good Heroes 2022” Siap Jalankan Aksi Nyata untuk Indonesia yang Lebih Baik (Sumber: Hypeabis.id/Florencia Irena)

Daftar 10 Pemenang Sociopreneur Muda Every U Does Good Heroes 2022

29 March 2023   |   09:00 WIB

Anak muda selalu memiliki peran untuk menyuarakan dan mendorong perubahan di berbagai bidang. Termasuk lingkungan, kesehatan, kesejahteraan, hingga toleransi. Dalam rangka mengapresiasi upaya generasi penerus bangsa itu, Unilever menggelar kampanye bertajuk Every U Does Good Heroes. 

Program ini punya tiga pilar penting yakni untuk menciptakan planet yang lebih lestari, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta membangun masyarakat yang adil dan inklusif. Setelah proses panjang yang dilakukan sejak program dimulai pada 2021, perusahaan mengumumkan 10 pemenang kampanye Every U Does Good Heroes 2022. Berikut daftar lengkapnya: 

Baca juga: 5 Mompreneur yang Sukses Kembangkan Bisnisnya di Indonesia


1. Joshua Christopher Chandra - Jakarta

Joshua Christopher Chandra dinobatkan sebagai salah satu pemenang program ini dengan menghadirkan Plastic for Nature (Plana). Dia membuat inovasi berupa material terbarukan (PlanaWood) yang terbuat dari 60 persen gabah padi dan 30 persen sampah plastik sebagai pengganti kayu natural. 
 

2. Tri Patrisya BR. Sibarani - Yogyakarta 

Tri Patrisya menciptakan solusi berupa Water Coin Indonesia, untuk menyediakan mesin penyaring dan distribusi air minum sehingga masyarakat dapat mudah mendapatkan akses air yang aman. Selain solusi ini diharapkan mampu mengurangi masalah yang dihasilkan dari industri air minum kemasan. 
 

3. Siti Suci Larasati - Sumatra Utara 

Perempuan asal Sumatra Utara ini membuat program Aksata Pangan dengan tujuan mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan lewat pengelolaan food loss dan food waste melalui distribusi dan redistribusi pangan. Tak hanya itu dia juga mempelajari dan menerapkan konsep food bank, yang secara umum akan berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan yang nantinya akan dibagikan pada masyarakat yang mengalami kerawanan pangan.
 

4. Amelia Nugrahaningrum - Jawa Tengah

Setelah bermungkim di hutan Petungkriyono, Amelia menyadari bahwa hutan Indonesia tidak hanya sekedar menjadi paru-paru dunia, sehingga eia mulai terdorong untuk mengoleksi dan menanam jenis tanaman pangan hutan khas Petungkriyono (Jawa Tengah). Amelia juga telah membuat program Genau Indonesia dan mengakselerasikannya melalui salah satu kampanye “Ramban Rimba”
 

5. Jesica Claudia - Jakarta 

Jesica membuat platform Ibunda.id yang bertujuan untuk menyediakan akses layanan kesehatan mental berbasis teknologi yang aman, nyaman, dan mudah diakses bagi semua orang termasuk para penyandang tuli. Pasalnya platform ini ingin mendukung teman penyandang tuli yang memiliki masalah kesehatan mental agar bisa mendapatkan bantuan dari tenaga profesional.

Melalui gerakan #Undefeated, tim melakukan berbagai kegiatan mulai dari kelas daring gratis, konseling secara online maupun offline bersama para psikolog yang bersertifikasi bahasa isyarat, hingga bentuk konten edukasi lainnya. 
 

6. Yuga Putri Pramesti - Yogyakarta

Nutrisi merupakan salah satu kunci memajukan negeri, Yuga ingin memberdayakan remaja putri di Nusa Tenggara Barat agar sadar akan pentingnya nutrisi. Oleh karena itu, dia membuat program Seribu Projects Nutrichampion. Upaya ini diharapkan bisa menjadi sebuah bentuk intervensi untuk membantu menekan angka stunting melalui perbaikan status gizi sejak usia remaja/pra-nikah. 
 

7. Tito Tri Kadafi - Banten

Tito merupakan anak muda yang percaya bahwa dengan meningkatkan keterampilan berbahasa dan sosioemosional secara optimal, maka para anak muda di sekolah tidak sekadar belajar, tetapi juga bertumbuh ke arah pemikiran yang lebih toleran, adaptif, dan asertif. Oleh sebab itu, dia menciptakan inovasi Bastra ID yang diharapkan mampu membentuk pelajar Provinsi Banten untuk menjadi negosiator ulung terhadap isu keberagaman melalui Kartu Berembug. 
 

8. Robinson Sinurat - Sumatera Utara 

Robinson ingin melihat Indonesia yang lebih menghargai perbedaan, toleran, saling menghargai, dan saling membantu terlepas latar belakang mereka. Salah satu kampanye yang dia gagas adalah ‘Dialogue in Diversity’ yang akan dijalankan di Makassar sebagai salah satu kota dengan indeks toleransi terendah di Indonesia.

Dalam rangka mewujudkan mimpinya itu, dia juga membuat program Yayasan Mimpi Besar Indonesia. Bentuk kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini antara lain adalah kampanye sosial, lokakarya, seminar interaktif dan dialog antar agama. 
 

9. Muhammad Sofwan Maulana Shaleh - Jawa Barat

Membuat program Infinity Art & Technology, gerakan ini timbul dari keresahan Sofwan (sebagai penyandang disabilitas netra) terhadap teman-teman netra yang sebenarnya bisa jauh lebih produktif. Apalagi di tengah perkembangan teknologi yang harusnya dapat memudahkan disabilitas netra dalam beraktivitas.
 

10. Jacqueline Kezia - Jawa Timur 

Kezia membuat program dan aplikasi AAC Berkata. Aplikasi ini akan memanfaatkan gambar dan audio untuk membantu teman-teman autistik dengan kemampuan verbal yang minim agar dapat berkomunikasi dengan baik, memudahkan mereka untuk berinteraksi dengan teman neurotypical-nya, hingga akhirnya meningkatkan kualitas kehidupan sosial mereka.

Kampanye ini diharapkan dapat membangun Indonesia yang lebih baik, terutama bagi generasi muda agar makin sadar bahwa mereka memiliki tujuan yang dapat diwujudkan menjadi gerakan nyata. Dengan begitu, setiap anak muda akan mampu menjadi bagian dari solusi, bukannya malah jadi masalah. 

Baca juga: Kaleidoskop 2022: Daftar Entrepreneur yang Bersinar Sepanjang Tahun

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah

SEBELUMNYA

Sinopsis Daftar Film Seru yang Tayang di Netflix April 2023

BERIKUTNYA

Spesifikasi & Harga Redmi A2 dan Redmi A2 Plus yang Masuk ke Jajaran Ponsel Entry-Level

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: