Intip Keindahan Kebaya Peranakan di Hadiprana Fashion Festival
28 March 2023 |
20:28 WIB
Sebagai salah satu langkah untuk mendukung kreativitas dan hasil karya dari para desainer lokal, Hadiprana Gallery kembali menggelar ajang peragaan busana Hadiprana Fashion Festival dan Art Bazar 2023 pada 27 hingga 29 Maret 2023 bertempat di Mitra Hadiprana.
Puri Hadiprana, pendiri Hadiprana Art Centre mengatakan bahwa fashion show ini dimulai pertama kali pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2020 lalu, saat banyak pihak yang terpuruk akibat terhantam pandemi.
"Namun para desainer tidak ingin putus asa, mereka mengajak saya untuk membuat fashion show agar industri fesyen di Tanah Air tetap bergairah," ujarnya dalam sambutan di acara Hadiprana Fashion Festival, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Nusameta dan ESMOD Jakarta Ciptakan Platform Fashion Show Virtual Berbasis Metaverse
Puri mengatakan pada perhelatan kali ini, pihaknya sengaja mengangkat tema the Colorful Ramadhan sebagai bentuk rasa syukur atas hadirnya bulan penuh berkah ini dengan suasana penuh warna dan kebahagiaan.
Dalam Hadiprana Fashion Festival kali ini, pihaknya menggandeng sejumlah desainer yang akan memamerkan karya terbaik mereka mulai dari yang menggunakan bahan-bahan tradisional hingga yang mengangkat model dengan tampilan yang lebih kontemporer.
Salah satu desainer yang hadir memamerkan karyanya adalah Jojo Gouw pemilik Radja Art Kebaya. Dalam fashion show kali ini, Radja Art menampilkan sejumlah look kebaya peranakan dengan memadukan potongan kebaya bergaya klasik dengan desain baru dan tren warna masa kini.
“Kami ingin menampilkan kebaya dengan suatu ciri khas unik tersendiri sebagai kebaya yang elaboratif, elegan dan prestise untuk semua umur terutama dalam event besar,” ujarnya.
Kebaya peranakan yang ditampilkan kali ini memiliki warna-warna cerah nan elegan dan dipadukan dengan bawahan batik peranakan. Jojo mengatakan bahwa kebaya peranakan ini juga dapat dijadikan sebagai mode baru yang dipadukan dengan bawahan praktif sperti rok atau bahkan celana jeans.
Sementara itu, Reza Tan yang juga merupakan pemilik dari Radja Art mengatakan bahwa kebaya dan batik peranakan dari pulau Jawa ini dulunya pernah mencapai jaman keemasan. Namun kebaya dan batik peranakan ini sempat terpuruk dan dianggap usang sebagai mode yang terlupakan.
“Memang telah menjadi misi dari Radja Art untuk menghidupkan kembali batik dan kebaya peranakan sebagai bagian dari gaya hidup yang harus tetap lestari dan berkembang mengikuti jaman,” tuturnya.
Agar dapat lebih diterima, Radja Art memang sengaja menargetkan pangsa pasar di kelas A sehingga nantinya dapat menjadi tren yang bakal berkembang dan diikuti oleh kelompok masyarakat lainnya. Bahkan untuk satu kebaya dari Radja Art ada yang dibanderol hingga Rp20 jutaan.
Baca juga: Desainer Temma Prasetio Siap Perkenalkan Tenun NTT di Dubai Fashion Week 2023
Selain dari bentuk desainnya yang modern, Radja Art juga sangat detail dalam membuat bordiran di kebaya tersebut. Untuk satu motif bunga saja dibutuhkan hingga 40 benang sehingga bisa menghasilkan gradasi warna yang menarik.
Selain di Indonesia, Kebaya dari Radja Art juga sudah dikenal hingga ke mancanegara. Radja Art bahkan telah beberapa kali menggelar fashion show di sejumlah Negara seperti Malaysia, Singapura, hingga Thailand.
Editor: Fajar Sidik
Puri Hadiprana, pendiri Hadiprana Art Centre mengatakan bahwa fashion show ini dimulai pertama kali pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2020 lalu, saat banyak pihak yang terpuruk akibat terhantam pandemi.
"Namun para desainer tidak ingin putus asa, mereka mengajak saya untuk membuat fashion show agar industri fesyen di Tanah Air tetap bergairah," ujarnya dalam sambutan di acara Hadiprana Fashion Festival, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Nusameta dan ESMOD Jakarta Ciptakan Platform Fashion Show Virtual Berbasis Metaverse
Puri mengatakan pada perhelatan kali ini, pihaknya sengaja mengangkat tema the Colorful Ramadhan sebagai bentuk rasa syukur atas hadirnya bulan penuh berkah ini dengan suasana penuh warna dan kebahagiaan.
Dalam Hadiprana Fashion Festival kali ini, pihaknya menggandeng sejumlah desainer yang akan memamerkan karya terbaik mereka mulai dari yang menggunakan bahan-bahan tradisional hingga yang mengangkat model dengan tampilan yang lebih kontemporer.
Salah satu desainer yang hadir memamerkan karyanya adalah Jojo Gouw pemilik Radja Art Kebaya. Dalam fashion show kali ini, Radja Art menampilkan sejumlah look kebaya peranakan dengan memadukan potongan kebaya bergaya klasik dengan desain baru dan tren warna masa kini.
“Kami ingin menampilkan kebaya dengan suatu ciri khas unik tersendiri sebagai kebaya yang elaboratif, elegan dan prestise untuk semua umur terutama dalam event besar,” ujarnya.
Koleksi Kebaya Peranakan dari Radja Art yang tampi di Hadiprana Fashion Festival 2023 (sumber gambar : Dewi Andriani)
Kebaya peranakan yang ditampilkan kali ini memiliki warna-warna cerah nan elegan dan dipadukan dengan bawahan batik peranakan. Jojo mengatakan bahwa kebaya peranakan ini juga dapat dijadikan sebagai mode baru yang dipadukan dengan bawahan praktif sperti rok atau bahkan celana jeans.
Sementara itu, Reza Tan yang juga merupakan pemilik dari Radja Art mengatakan bahwa kebaya dan batik peranakan dari pulau Jawa ini dulunya pernah mencapai jaman keemasan. Namun kebaya dan batik peranakan ini sempat terpuruk dan dianggap usang sebagai mode yang terlupakan.
“Memang telah menjadi misi dari Radja Art untuk menghidupkan kembali batik dan kebaya peranakan sebagai bagian dari gaya hidup yang harus tetap lestari dan berkembang mengikuti jaman,” tuturnya.
Agar dapat lebih diterima, Radja Art memang sengaja menargetkan pangsa pasar di kelas A sehingga nantinya dapat menjadi tren yang bakal berkembang dan diikuti oleh kelompok masyarakat lainnya. Bahkan untuk satu kebaya dari Radja Art ada yang dibanderol hingga Rp20 jutaan.
Baca juga: Desainer Temma Prasetio Siap Perkenalkan Tenun NTT di Dubai Fashion Week 2023
Selain dari bentuk desainnya yang modern, Radja Art juga sangat detail dalam membuat bordiran di kebaya tersebut. Untuk satu motif bunga saja dibutuhkan hingga 40 benang sehingga bisa menghasilkan gradasi warna yang menarik.
Selain di Indonesia, Kebaya dari Radja Art juga sudah dikenal hingga ke mancanegara. Radja Art bahkan telah beberapa kali menggelar fashion show di sejumlah Negara seperti Malaysia, Singapura, hingga Thailand.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.