Ilustrasi pembuatan film (sumber gambar Unsplash/Avel Chuklanov)

Dian Sastro Hingga Marissa Anita Berbagi Inspirasi Menyambut Hari Film Nasional

28 March 2023   |   20:56 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Pada 30 Maret setiap tahunnya, sineas Indonesia memperingati Hari Film Nasional (HFN), sebagai momentum untuk mengapresiasi sekaligus melihat kembali pencapaian industri sinema di dalam negeri dewasa ini. Baik dari sisi karya film, talenta aktor dan aktris, hingga keragaman genre menjadi indikator pencapaian industri sinema dewasa ini.    

Menyikapi hal tersebut, para sineas perempuan pun turut membagikan pemikirannya tentang industri film serta pesan mereka untuk sesama insan film menjelang Hari Film Nasional pada akhir bulan ini. Mereka berharap film dapat menjadi representasi para perempuan di dunia nyata.

Baca juga: Sejarah Hidup Usmar Ismail, Bapak Film Nasional Indonesia

Dalam siaran tertulis Netflix, aktris Marissa Anita mengatakan film dapat menjadi salah satu cara untuk melihat budaya, fenomena sosial, serta menghargai sosok hebat yang ada dan terjadi di sekeliling masyarakat, khususnya Indonesia. 

Oleh karena itu, di berharap melalui medium film, bakal ada semakin banyak perempuan di dunia nyata yang bisa melihat sosok dirinya terwakili di dalam sinema Indonesia, serta menginspirasi publik.

Setali tiga uang, aktris Tia Hasibuan juga percaya film merupakan media yang kuat untuk merepresentasikan suara perempuan. Pasalnya, melalui film suara para perempuan setidaknya dapat didengar dam tersampaikan langsung ke masyarakat luas.

"Saya berharap akan ada lebih banyak kreator perempuan Indonesia yang terlibat dalam industri film agar terus menghasilkan karya-karya orisinal yang menginspirasi, menggerakkan, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," papar Tia yang merupakan produser film itu.

Sementara, aktris Siti Fauziah berharap industri film dapat memberikan ruang yang lebih luas pada perempuan ke depannya. Sebab banyak cerita yang bisa digali dari para perempuan dari berbagai lapisan sosial yang beragam di Tanah Air.

"Saya berharap industri perfilman Indonesia dapat memberikan ruang yang lebih luas lagi untuk menghadirkan kisah lokal yang penuh makna beserta sosok perempuan di dalamnya," kata Siti yang dikenal lewat karakter Bu Tejo dalam film Tilik itu.

Adapun, aktris Tissa Biani yang memulai karier sebagai pemain film sejak 2012 berharap melalui film dia bisa menginspirasi banyak perempuan di Tanah Air. Terlebih, saat ini semakin banyak sineas perempuan yang kiprahnya mulai dikenal dalam skala nasional dan internasional.

"Semoga kerja keras saya dan karya yang saya hadirkan bersama para sineas perempuan bisa menghibur, menginspirasi, dan mewakili kisah perempuan muda Indonesia yang sedang bermimpi dan mengejar passion mereka dalam bidangnya masing-masing," papar aktris berusia 20 tahun iti.

Produser Shanty Harmayn juga merasa bangga bahwa saat ini semakin banyak representasi perempuan dalam industri film, mulai dari penulis, sutradara, hingga aktris muda berbakat. Menurut dia, keterlibatan sineas perempuan memungkinkan narasi dan karakter yang mewakili sudut pandang perempuan.

"Salah satunya Dasiyah dalam serial Netflix Indonesia Original 'Gadis Kretek' yang sedang saya kerjakan bersama Kamila Andini, Tanya Yuson, Ratih Kumala, Dian Sastrowardoyo, dan banyak perempuan hebat lainnya," kata dia. 

Baca juga: Hari Film Nasional, Melihat Peran Usmar Ismail dan Industri Perfilman Hari Ini

Senada dengan Shanty, aktris Dian Sastrowardoyo juga menilai bahwa cerita dalam film-film Indonesia kini semakin beragam dan menjadi jendela kehidupan perempuan Indonesia. Dia pun berharap kisah perempuan Indonesia nantinya dapat disaksikan oleh masyarakat luas secara global.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Intip Keindahan Kebaya Peranakan di Hadiprana Fashion Festival

BERIKUTNYA

Sinopsis Daftar Film Seru yang Tayang di Netflix April 2023

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: