Kiat-kiat Menyajikan Iklan di Ponsel yang Sesuai Preferensi Pengguna, Ini Teknologi yang Digunakan
27 March 2023 |
12:32 WIB
1
Like
Like
Like
Pada suatu waktu, pernahkah Genhype menginginkan produk tertentu? Misalnya menjelang bulan Ramadan, pasti ada rencana untuk beli baju baru. Nah, tanpa sadar semua iklan yang anda lihat di platform smartphone menampilkan rekomendasi baju lebaran model terkini dengan beragam pilihan harga.
Hal ini seolah-olah pergerakan kita di dunia virtual sedang diawasi. Namun, semua itu dirancang oleh teknologi yang semakin canggih. Sejumlah perusahaan periklanan punya caranya tersendiri untuk menampilkan iklan yang sesuai dengan preferensi konsumen, sambil tetap menjaga keamanan data mereka.
“Yang menjadikan iklan di selular unik adalah, platform ini memungkinkan untuk mengirimkan rekomendasi hasil personalisasi kepada konsumen berdasarkan preferensi konten, riwayat konsumsi, dan konteks geografis mereka,” kata Rishi Bedi, Managing Director for Asia Pacific at InMobi.
Baca juga: Ingin Beriklan di TikTok, Segini Modal dan Strateginya Supaya Menghasilkan Cuan
Ponsel pintar juga dibidik sebagai platform yang tepat sebagai media untuk beriklan. Berdasarkan riset yang dilakukan inMobi pada Januari 2023 ini, sebanyak 99,4 persen pengguna internet di Indonesia memiliki smartphone, dan 98,3 persen penggunanya mengakses internet melalui ponsel mereka.
Masyarakat Indonesia rata-rata menggunakan ponsel hingga 5,7 jam per hari. Ini menjadikan ponsel sebagai saluran pilihan untuk mengakses serta mengkonsumsi konten dan informasi, kapan saja dan di mana saja. Sebagai perusahaan teknologi periklanan yang kerap bekerjasama dengan berbagai brand terkemuka dari berbagai sektor, inMobi punya kiat khusus untuk merengkuh konsumen dari latar belakang berbeda.
Rishi sendiri menekankan bahwa penting untuk mengetahui siapa audiens yang dituju. Misalnya pria atau wanita, dan juga lintas kelompok umur seperti Gen-Z, Milenial, Xillennial, dan Baby Boomers. “Setelah memahami audiens, langkah selanjutnya adalah mencari tahu apa yang dapat kami berikan kepada mereka,” katanya.
Selain itu, iklan juga akan memberikan dampak besar dan membuahkan hasil jika disampaikan di tempat dan waktu yang tepat. Penting untuk memilih waktu yang optimal ketika audiens paling aktif menggunakan smartphone. Rishi memaparkan, berdasarkan laporan inMobi di bulan Ramadan, ditemukan bahwa orang Indonesia kemungkinan besar aktif berbelanja pada sore dan malam hari.
Untuk mempertemukan iklan yang sesuai dengan preferensi konsumen, perusahaan periklanan berperan dalam mengelola dan menjaga keamanan informasi pribadi orang-orang. Setiap brand juga wajib berkomitmen penuh mematuhi undang-undang privasi yang berlaku.
“Kami juga memelopori penerapan Apple App Transparency Tracking (ATT) dan berinovasi pada InMobi Demand Side Platform (DSP) melalui SKAN 4.0,” kata Rishi.
ATT atau transparansi pelacakan aplikasi merupakan fitur privasi pengguna Apple yang memungkinkan aplikasi untuk meminta izin penggunanya untuk mengakses Identifier for Advertisers (IDFA). Sehingga pengiklan bisa mendapat informasi tentang minat, demografi, dan perilaku pengguna dalam memakai suatu aplikasi, untuk memberikan target iklan yang sesuai.
Adapun DSP InMobi baru-baru ini meluncurkan SKAN 4.0 untuk IOS yang bisa mengukur aktivitas konsumen dalam 35 hari setelah penginstalan aplikasi awal. Ini sangat berguna untuk aplikasi dengan model berlangganan karena memungkinkan pengukuran metrik setelah pengguna menyelesaikan uji coba gratis aplikasi tersebut.
InMobi juga telah bermitra dengan penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang memungkinkan brand untuk mengungkap potensi big data telekomunikasi. Juga menjalin kerja sama dengan salah satu platform layanan dan pembayaran mobile on-demand terkemuka di Asia Tenggara untuk membantu brand mendapatkan wawasan konsumen yang mendalam dan tetap menjaga privasi.
Baca juga: Youtube dan TikTok Jadi Media Iklan Potensial Bagi Brand
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Hal ini seolah-olah pergerakan kita di dunia virtual sedang diawasi. Namun, semua itu dirancang oleh teknologi yang semakin canggih. Sejumlah perusahaan periklanan punya caranya tersendiri untuk menampilkan iklan yang sesuai dengan preferensi konsumen, sambil tetap menjaga keamanan data mereka.
“Yang menjadikan iklan di selular unik adalah, platform ini memungkinkan untuk mengirimkan rekomendasi hasil personalisasi kepada konsumen berdasarkan preferensi konten, riwayat konsumsi, dan konteks geografis mereka,” kata Rishi Bedi, Managing Director for Asia Pacific at InMobi.
Baca juga: Ingin Beriklan di TikTok, Segini Modal dan Strateginya Supaya Menghasilkan Cuan
Ponsel pintar juga dibidik sebagai platform yang tepat sebagai media untuk beriklan. Berdasarkan riset yang dilakukan inMobi pada Januari 2023 ini, sebanyak 99,4 persen pengguna internet di Indonesia memiliki smartphone, dan 98,3 persen penggunanya mengakses internet melalui ponsel mereka.
Masyarakat Indonesia rata-rata menggunakan ponsel hingga 5,7 jam per hari. Ini menjadikan ponsel sebagai saluran pilihan untuk mengakses serta mengkonsumsi konten dan informasi, kapan saja dan di mana saja. Sebagai perusahaan teknologi periklanan yang kerap bekerjasama dengan berbagai brand terkemuka dari berbagai sektor, inMobi punya kiat khusus untuk merengkuh konsumen dari latar belakang berbeda.
Rishi sendiri menekankan bahwa penting untuk mengetahui siapa audiens yang dituju. Misalnya pria atau wanita, dan juga lintas kelompok umur seperti Gen-Z, Milenial, Xillennial, dan Baby Boomers. “Setelah memahami audiens, langkah selanjutnya adalah mencari tahu apa yang dapat kami berikan kepada mereka,” katanya.
Selain itu, iklan juga akan memberikan dampak besar dan membuahkan hasil jika disampaikan di tempat dan waktu yang tepat. Penting untuk memilih waktu yang optimal ketika audiens paling aktif menggunakan smartphone. Rishi memaparkan, berdasarkan laporan inMobi di bulan Ramadan, ditemukan bahwa orang Indonesia kemungkinan besar aktif berbelanja pada sore dan malam hari.
Untuk mempertemukan iklan yang sesuai dengan preferensi konsumen, perusahaan periklanan berperan dalam mengelola dan menjaga keamanan informasi pribadi orang-orang. Setiap brand juga wajib berkomitmen penuh mematuhi undang-undang privasi yang berlaku.
“Kami juga memelopori penerapan Apple App Transparency Tracking (ATT) dan berinovasi pada InMobi Demand Side Platform (DSP) melalui SKAN 4.0,” kata Rishi.
ATT atau transparansi pelacakan aplikasi merupakan fitur privasi pengguna Apple yang memungkinkan aplikasi untuk meminta izin penggunanya untuk mengakses Identifier for Advertisers (IDFA). Sehingga pengiklan bisa mendapat informasi tentang minat, demografi, dan perilaku pengguna dalam memakai suatu aplikasi, untuk memberikan target iklan yang sesuai.
Adapun DSP InMobi baru-baru ini meluncurkan SKAN 4.0 untuk IOS yang bisa mengukur aktivitas konsumen dalam 35 hari setelah penginstalan aplikasi awal. Ini sangat berguna untuk aplikasi dengan model berlangganan karena memungkinkan pengukuran metrik setelah pengguna menyelesaikan uji coba gratis aplikasi tersebut.
InMobi juga telah bermitra dengan penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang memungkinkan brand untuk mengungkap potensi big data telekomunikasi. Juga menjalin kerja sama dengan salah satu platform layanan dan pembayaran mobile on-demand terkemuka di Asia Tenggara untuk membantu brand mendapatkan wawasan konsumen yang mendalam dan tetap menjaga privasi.
Baca juga: Youtube dan TikTok Jadi Media Iklan Potensial Bagi Brand
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.