Sukses Berbisnis Tas Pria, Intip Strategi Brand ANT Project Tingkatkan Penjualan
25 March 2023 |
10:00 WIB
1
Like
Like
Like
Perputaran tren industri fesyen yang cepat menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi Suheri Kiswanto untuk memulai bisnis di bidang tersebut. Pada 2020, dia akhirnya mulai menekuni bisnis fesyen yang berfokus menjual produk tas pria dengan membangun merek bernama ANT Project.
Alasan utama pria yang akrab disapa Heri itu berkecimpung di industri fesyen adalah karena dirinya masih melihat potensi dan peluang besar yang ditawarkan dalam bisnis satu ini, khususnya dengan antusiasme dari pasar di Indonesia terhadap produk tas pria yang beragam.
Tidak hanya pouch, terdapat banyak jenis tas yang ditawarkan dari ANT Project diantaranya ransel, handbag organizer, tas selempang serta totebag. Hadirnya ragam pilihan produk menjadi upaya untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan masing-masing preferensi konsumen.
Baca juga: Pria Muda Ini Sukses Kembangkan Bisnis Konstruksi Beromzet Miliaran Rupiah
Saat awal merintis bisnis, proses produksi dari ANT Project masih dilakukan secara sederhana, di mana Heri menggunakan bantuan vendor produksi rumahan dan dibantu oleh 5 orang karyawan. Namun, kini, dengan peminat yang semakin banyak, dia bisa memberdayakan lebih banyak karyawan yang mencapai 40 orang termasuk membina UKM sekitarnya yang khusus membantu produksi ANT Project.
Proses membangun bisnis memang tidak mudah. Selain harus menghadapi persaingan dengan brand kompetitor yang sudah bergerak lebih lama di industri tersebut dengan produk setipe, dua bulan setelah diluncurkan, ANT Project tidak bisa menghindar dari dampak yang muncul akibat pandemi. Situasi itupun mengharuskan Heri untuk memutar otak dan mencari strategi agar bisnisnya tetap berkembang.
Saat masa awal pandemi, Heri mengaku sempat merasa pesimis karena kondisi ekonomi yang tidak pasti, terlebih dirijya sebagai seorang pemilik bisnis yang baru merintis. Tetapi sesuai dengan filosofi dari nama ANT Project, terinspirasi dari semut sebagai binatang kecil pekerja keras dan suka bergotong royong untuk mencapai tujuannya, ini pula yang menjadi semangat Heri dan tim.
Akhirnya, Heri memutuskan untuk mulai beradaptasi dengan perilaku masyarakat yang berubah sejak pandemi, dimana lebih sering berbelanja secara online. ANT Project pun mulai memfokuskan penjualan di sejumlah ecommerce, hingga mengalami peningkatan yang signifikan sampai bisa memproduksi secara mandiri.
"Saat ini, bahan baku juga kami sudah bisa stok sendiri terutama untuk bahan-bahan yang susah di pasaran untuk menyiasati kekosongan bahan baku. Semua produk ANT Project juga dikerjakan oleh UKM lokal yang ada supaya kami juga bisa memberikan lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyak nya," jelas Heri.
Diakui oleh Heri, penjualan secara daring lebih efektif dengan kehadiran sejumlah fitur seperti promo gratis ongkos kirim, cashback, flash sale, voucher toko dan sejumlah kampanye belanja yang menarik konsumen. Menurutnya, semua fitur ini terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan.
“Pesanan mengalami peningkatan hingga mencapai 7 kali lipat pada kampanye besar dibandingkan dengan hari biasa. Rangkaian kampanye ini menjadi momentum bagi kami, para pelaku usaha, untuk semakin meningkatkan eksposur," katanya.
Untuk meningkatkan penjualan, Heri pun memiliki strategi dan persiapan khusus khususnya saat berpartisipasi pada kampanye angka kembar. Sebab, menurutnya, antusiasme pengguna ecommerce terhadap kategori fesyen masih cukup tinggi.
Selain membuat kampanye menarik yang membantu penjualan produk, Heri juga kerap memanfaatkan fitur-fitur ecommerce yang dinilai membawa pengaruh besar bagi brand Affiliates Program, Live Shopping, hingga Video. Untuk Live Shopping, Heri secara rutin mengadakan sesi live streaming minimal seminggu 4 kali selama 2 jam.
Melalui sesi tersebut, dia berusaha untuk menciptakan komunikasi interaktif bersama para penonton dengan menunjukkan secara langsung produk-produk tas yang ANT Project miliki. Dengan begitu, dia bisa membantu calon konsumen untuk memilih jenis tas yang cocok untuk mereka, serta memudahkan pengalaman mereka untuk membeli produk.
Selain itu, sebagai upaya meningkatkan interaksi dengan konsumen, Heri bersama dengan timnya juga menciptakan konten-konten kreatif dan menarik yang memperlihatkan review akan fungsi, kelebihan dan cara mix & match menggunakan tas-tas dari ANT Project.
Adapun, untuk meningkatkan awareness yang lebih luas lagi terhadap brand-nya, Heri juga terbantu dengan mengikuti Affiliates Program, dimana produknya dapat dibantu promosikan dengan di-review dan dibuatkan konten menarik oleh para konten kreator yang tergabung di program ini.
“Dengan keikutsertaan kami pada rangkaian kampanye ecommerce dan kegigihan dalam membangun interaksi lebih dekat dengan pembeli melalui fitur-fitur yang ada, antusiasme konsumen terhadap produk-produk kami pun ikut meningkat," jelasnya.
Baca juga: Majukan Tanah Kelahirannya, Pengusaha Muda Ini Kembangkan Kawasan Agro Wisata Eptilu
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Alasan utama pria yang akrab disapa Heri itu berkecimpung di industri fesyen adalah karena dirinya masih melihat potensi dan peluang besar yang ditawarkan dalam bisnis satu ini, khususnya dengan antusiasme dari pasar di Indonesia terhadap produk tas pria yang beragam.
Tidak hanya pouch, terdapat banyak jenis tas yang ditawarkan dari ANT Project diantaranya ransel, handbag organizer, tas selempang serta totebag. Hadirnya ragam pilihan produk menjadi upaya untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan masing-masing preferensi konsumen.
Baca juga: Pria Muda Ini Sukses Kembangkan Bisnis Konstruksi Beromzet Miliaran Rupiah
Saat awal merintis bisnis, proses produksi dari ANT Project masih dilakukan secara sederhana, di mana Heri menggunakan bantuan vendor produksi rumahan dan dibantu oleh 5 orang karyawan. Namun, kini, dengan peminat yang semakin banyak, dia bisa memberdayakan lebih banyak karyawan yang mencapai 40 orang termasuk membina UKM sekitarnya yang khusus membantu produksi ANT Project.
Salah satu produk tas pria dari ANT Project (Sumber gambar: ANT Project)
Saat masa awal pandemi, Heri mengaku sempat merasa pesimis karena kondisi ekonomi yang tidak pasti, terlebih dirijya sebagai seorang pemilik bisnis yang baru merintis. Tetapi sesuai dengan filosofi dari nama ANT Project, terinspirasi dari semut sebagai binatang kecil pekerja keras dan suka bergotong royong untuk mencapai tujuannya, ini pula yang menjadi semangat Heri dan tim.
Akhirnya, Heri memutuskan untuk mulai beradaptasi dengan perilaku masyarakat yang berubah sejak pandemi, dimana lebih sering berbelanja secara online. ANT Project pun mulai memfokuskan penjualan di sejumlah ecommerce, hingga mengalami peningkatan yang signifikan sampai bisa memproduksi secara mandiri.
"Saat ini, bahan baku juga kami sudah bisa stok sendiri terutama untuk bahan-bahan yang susah di pasaran untuk menyiasati kekosongan bahan baku. Semua produk ANT Project juga dikerjakan oleh UKM lokal yang ada supaya kami juga bisa memberikan lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyak nya," jelas Heri.
Diakui oleh Heri, penjualan secara daring lebih efektif dengan kehadiran sejumlah fitur seperti promo gratis ongkos kirim, cashback, flash sale, voucher toko dan sejumlah kampanye belanja yang menarik konsumen. Menurutnya, semua fitur ini terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan.
“Pesanan mengalami peningkatan hingga mencapai 7 kali lipat pada kampanye besar dibandingkan dengan hari biasa. Rangkaian kampanye ini menjadi momentum bagi kami, para pelaku usaha, untuk semakin meningkatkan eksposur," katanya.
Salah satu produk tas pria dari ANT Project (Sumber gambar: ANT Project)
Strategi Tingkatkan Penjualan
Untuk meningkatkan penjualan, Heri pun memiliki strategi dan persiapan khusus khususnya saat berpartisipasi pada kampanye angka kembar. Sebab, menurutnya, antusiasme pengguna ecommerce terhadap kategori fesyen masih cukup tinggi.Selain membuat kampanye menarik yang membantu penjualan produk, Heri juga kerap memanfaatkan fitur-fitur ecommerce yang dinilai membawa pengaruh besar bagi brand Affiliates Program, Live Shopping, hingga Video. Untuk Live Shopping, Heri secara rutin mengadakan sesi live streaming minimal seminggu 4 kali selama 2 jam.
Melalui sesi tersebut, dia berusaha untuk menciptakan komunikasi interaktif bersama para penonton dengan menunjukkan secara langsung produk-produk tas yang ANT Project miliki. Dengan begitu, dia bisa membantu calon konsumen untuk memilih jenis tas yang cocok untuk mereka, serta memudahkan pengalaman mereka untuk membeli produk.
Selain itu, sebagai upaya meningkatkan interaksi dengan konsumen, Heri bersama dengan timnya juga menciptakan konten-konten kreatif dan menarik yang memperlihatkan review akan fungsi, kelebihan dan cara mix & match menggunakan tas-tas dari ANT Project.
Adapun, untuk meningkatkan awareness yang lebih luas lagi terhadap brand-nya, Heri juga terbantu dengan mengikuti Affiliates Program, dimana produknya dapat dibantu promosikan dengan di-review dan dibuatkan konten menarik oleh para konten kreator yang tergabung di program ini.
“Dengan keikutsertaan kami pada rangkaian kampanye ecommerce dan kegigihan dalam membangun interaksi lebih dekat dengan pembeli melalui fitur-fitur yang ada, antusiasme konsumen terhadap produk-produk kami pun ikut meningkat," jelasnya.
Baca juga: Majukan Tanah Kelahirannya, Pengusaha Muda Ini Kembangkan Kawasan Agro Wisata Eptilu
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.