TikTok Hadirkan Fitur STEM, Konten Edukasi Pilihan Tentang Sains dan Teknologi
25 March 2023 |
08:24 WIB
1
Like
Like
Like
Baru-baru ini, platform media sosial TikTok mengumumkan fitur terbarunya bernama STEM. Hadirnya fitur STEM merupakan bentuk konten lain disamping hiburan. STEM diluncurkan untuk menghadirkan konten edukasi pilihan berbasis sains dan teknologi. Fitur ini diumumkan TikTok melalui situs resmi mereka pada 14 Maret 2023.
“Untuk memberdayakan penemuan berkelanjutan di TikTok, kami mengumumkan umpan STEM, pengalaman menonton baru yang akan memberi komunitas kami ruang khusus untuk menjelajahi berbagai video yang menginspirasi, menghibur, dan memperkaya yang terkait dengan sains, teknologi, teknik, dan matematika,” bunyi pernyataan TikTok.
STEM diluncurkan untuk membesarkan komunitas berbasis pendidikan di TikTok. Platform media sosial yang rilis pada September 2016 ini mengakui jika perkembangan TikTok dalam pendidikan sudah besar. “Faktanya, tagar terkait STEM telah dilihat lebih dari 110 miliar kali hingga saat ini, menghubungkan komunitas dinamis orang-orang dengan minat yang sama,” sambung pernyataan tersebut.
Baca juga: Mau Buat Konten Menarik di TikTok? Ikuti Saran dari Kreator Ini
STEM dirancang dan ditujukan bagi pengguna TikTok yang ingin memperdalam topik dan memperkaya wawasan lebih jauh dan luas. Bahkan tak hanya sekedar edukasi, tetapi lebih jauh dalam mendorong eksperimen yang dilakukan ilmuwan melalui konten inspiratif, umpan balik di komentar, atau membantu programmer baru belajar membuat kode. Semua konten STEM terbilang mengarah juga ke edukasi seputar teknologi di samping dunia sains.
Fitur terbaru TikTok kali ini menggaet dua mitra yakni Common Sense Networks dan Poynter Common Sense Networks. Dua mitra tersebut akan memastikan jika konten yang muncul sesuai dengan umpan STEM. Poynter akan menilai keandalan informasi yang disajikan sesuai dengan pengguna TikTok. Jika kontennya tidak lulus dar dua pemeriksaan mitra TikTok, maka kontennya tidak akan memenuhi syarat untuk feed STEM.
CEO Common Sense Networks, Eric Berger mengatakan, fitur STEM menjadi sarana komplit untuk menghibur sekaligus mendidik. “Kami berharap dapat mendukung inisiatif STEM TikTok melalui aliansi ini. Dengan memanfaatkan keahlian tunggal Common Sense Networks dalam evaluasi konten, kami dapat memastikan bahwa pengalaman digital untuk remaja ini akan berharga, mendidik, dan menghibur," kata Eric Berger.
Neil Brown, Presiden Poynter juga akan berperan dalam peningkatkan kualitas konten edukasi di TikTok. “Kreativitas konten TikTok menjadikannya sumber informasi yang energik dan menghibur, dan Poynter dengan senang hati bermitra dengan TikTok dalam membantu meningkatkan kualitas dan pengalaman yang aman dari umpan STEM-nya," kata Neil Brown.
Fitur STEM juga menjadi bentuk eksperimen TikTk untuk menemukan konten baru dan relevan dengan penggunanya. Sebelum STEM, TikTok menghadirkan feed Topik yang masih dalam tahap pengujian. Fitur Topic ini memungkinkan orang untuk menjelajahi video di seluruh kategori seperti Game, Makanan, Fashion, dan Olahraga.
Baca juga: Cara Menghapus Akun TikTok Sementara dan Permanen, Ikuti Langkah-langkahnya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
“Untuk memberdayakan penemuan berkelanjutan di TikTok, kami mengumumkan umpan STEM, pengalaman menonton baru yang akan memberi komunitas kami ruang khusus untuk menjelajahi berbagai video yang menginspirasi, menghibur, dan memperkaya yang terkait dengan sains, teknologi, teknik, dan matematika,” bunyi pernyataan TikTok.
STEM diluncurkan untuk membesarkan komunitas berbasis pendidikan di TikTok. Platform media sosial yang rilis pada September 2016 ini mengakui jika perkembangan TikTok dalam pendidikan sudah besar. “Faktanya, tagar terkait STEM telah dilihat lebih dari 110 miliar kali hingga saat ini, menghubungkan komunitas dinamis orang-orang dengan minat yang sama,” sambung pernyataan tersebut.
Baca juga: Mau Buat Konten Menarik di TikTok? Ikuti Saran dari Kreator Ini
STEM dirancang dan ditujukan bagi pengguna TikTok yang ingin memperdalam topik dan memperkaya wawasan lebih jauh dan luas. Bahkan tak hanya sekedar edukasi, tetapi lebih jauh dalam mendorong eksperimen yang dilakukan ilmuwan melalui konten inspiratif, umpan balik di komentar, atau membantu programmer baru belajar membuat kode. Semua konten STEM terbilang mengarah juga ke edukasi seputar teknologi di samping dunia sains.
@chemteacherphil I got a charge out of this experiment! #learnontiktok #chemistry #chemteacherphil ? original sound - Phillip Cook
CEO Common Sense Networks, Eric Berger mengatakan, fitur STEM menjadi sarana komplit untuk menghibur sekaligus mendidik. “Kami berharap dapat mendukung inisiatif STEM TikTok melalui aliansi ini. Dengan memanfaatkan keahlian tunggal Common Sense Networks dalam evaluasi konten, kami dapat memastikan bahwa pengalaman digital untuk remaja ini akan berharga, mendidik, dan menghibur," kata Eric Berger.
Neil Brown, Presiden Poynter juga akan berperan dalam peningkatkan kualitas konten edukasi di TikTok. “Kreativitas konten TikTok menjadikannya sumber informasi yang energik dan menghibur, dan Poynter dengan senang hati bermitra dengan TikTok dalam membantu meningkatkan kualitas dan pengalaman yang aman dari umpan STEM-nya," kata Neil Brown.
Fitur STEM juga menjadi bentuk eksperimen TikTk untuk menemukan konten baru dan relevan dengan penggunanya. Sebelum STEM, TikTok menghadirkan feed Topik yang masih dalam tahap pengujian. Fitur Topic ini memungkinkan orang untuk menjelajahi video di seluruh kategori seperti Game, Makanan, Fashion, dan Olahraga.
Baca juga: Cara Menghapus Akun TikTok Sementara dan Permanen, Ikuti Langkah-langkahnya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.