Bunda, Simak Cara Efektif Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak

Nutrisi sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Berbagai risiko dapat menghampiri ketika kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi. Jadi, orang tua perlu berupaya untuk memenuhi asupan gizi buah hati terutama sejak dalam kandungan sampai usia emasnya hingga 6 tahun.

Dokter Spesialis Anak, Yoga Devaera mengatakan titik krusial anak dapat terpenuhi gizinya atau tidak adalah saat memasuki  pemberian makanan pendamping ASI. Pada masa ini tidak jarang anak sulit makan sementara kebutuhan gizi mereka harus dipenuhi. 

Baca juga: Sebagian Orang Tua Belum Paham tentang Kebutuhan Gizi Anak

Kebutuhan nutrisi yang tidak dapat dipenuhi akan memiliki risiko jangka pendek dan panjang jika dibiarkan berlarut-larut. Mereka akan kekurangan gizi, sehingga menjadi mudah sakit. Kondisi ini pun dapat membuat anak kian sulit makan lantaran nafsunya akan turun.

“Makin kurus dan makin mudah lagi terkena penyakit. Anak yang memiliki masalah nutrisi memiliki daya tahan tubuh yang rendah,” katanya di Jakarta, Sabtu 11 Maret 2023.

Dalam menyikapi anak yang sulit makan, orang tua harus melihat beberapa faktor. Salah satunya adalah kondisi ketika masih berada di dalam kandungan. Jika anak enggan memakan sayur, bisa jadi karena bunda juga tidak terbiasa mengonsumsinya.

Dia menyebutkan ilmu pengetahuan menunjukkan air ketuban memiliki rasa dan terpengaruh dari apa yang dikonsumsi oleh bunda. Jadi, bunda sebaiknya tidak pilih-pilih dalam mengonsumsi sesuatu dan makan makanan bergizi, agar bayi juga terbiasa dengan asupan serupa.

Ketidakbiasaan anak terhadap rasa makanan tertentu membuatnya agak susah menerima asupan tersebut ketika memasuki masa MPASI. Kondisi ini berbeda dengan bayi yang sudah kenal dengan rasa buah dan sayur ketika berada di dalam kandungan.

Dia menambahkan, anak juga memerlukan role model saat memasuki masa MPASI. Buah hati akan sulit mengonsumsi makanan bergizi jika orang tua tidak melakukannya. Kemudian, ayah dan ibu juga tidak boleh menyerah jika anak enggan untuk makan. “Namanya PDKT (Pendekatan), tidak boleh menyerah,” tegasnya.

Orang tua tidak boleh menyerah untuk memberikan makanan bergizi ketika anak menolak. Mereka dapat mencoba memberikan asupan bernutrisi itu beberapa hari kemudian ketika sang buah hati enggan menerimanya.

Tidak menutup kemungkinan anak ingin melihat terlebih dahulu, merasa, dan mengenali bau makanan tersebut sebelum mau mengonsumsinya. Bunda dapat berhenti setelah 15 kali melakukan percobaan untuk memberikan asupan dengan kandungan yang bernutrisi.

Ketika anak sudah terlanjur kekurangan gizi, biasanya dokter akan mencari tahu penyebabnya. Dia menuturkan, sebagian besar buah hati tidak dapat terpenuhi asupan nutrisinya lantaran nafsu makan yang kurang.

Sebagian kecil lainnya adalah karena terdapat penyakit yang mendasari. “Jadi, tetap konsultasi ke dokter untuk mencari penyakit yang mendasari untuk diobati,” katanya.

Sementara terkait dengan nafsu makan yang kurang, anak biasanya akan diberikan makanan yang tinggi kalori meskipun dalam jumlah sedikit. Menurutnya, besaran kalori antara satu anak dengan yang lain berbeda karena tergantung dari berbagai hal, seperti umur dan kemampuan menerima.

Terkait dengan Pangan Olahan Untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK), penggunaannya harus  sesuai resep dokter mengingat terdapat kata medis dalam produk itu agar tidak kebablasan atau berlebihan karena dapat menyebabkan obesitas.

Dalam memberikan produk pangan olahan tersebut, keengganan anak untuk mengonsumsinya adalah salah satu tantangan yang kerap dihadapi oleh orang tua. Bunda akan kian tertantang untuk memberikannya jika anak tidak biasa minum susu. Dengan begitu, perlu menggunakan cara lain dengan memodifikasi PKMK agar anak mau mengonsumsinya.

Baca juga: Penuhi Gizi Anak saat Sarapan Agar Bebas dari Lethargy Syndrome

Bunda dapat memodifikasi PKMK menjadi panganan padat seperti menjadikannya seperti es atau puding jika anak tidak terbiasa mengonsumsi dalam bentuk cair.

Editor: Fajar Sidik