Ini Desain Interior yang Cocok untuk Para Perempuan
09 March 2023 |
14:30 WIB
Gaya interior yang dapat diterapkan bagi kalangan konsumen properti perempuan di berbagai negeri sangatlah beragam. Desain tersebut akan sangat bergantung pada banyak faktor, seperti status, profesi, dan gaya hidup yang dijalani oleh para kaum hawa.
Desainer Interior Ary Juwono mengatakan desain dan gaya interior yang akan dipiilih oleh seorang perempuan sebaiknya memperhitungkan dan mempertimbangkan sesuai kebutuhan dan fungsi penggunaannya. “Desain interior yang cocok untuk perempuan, ya tergantung pada siapa dan apa pekerjaan si perempuan tersebut,” katanya kepada Hypeabis.id.
Dia menuturkan bahwa desain interior untuk perempuan dengan status ibu rumah tangga akan berbeda dengan perempuan single yang berkarir. Wanita yang menjalani peran sebagai ibu rumah tangga akan lebih banyak berada di rumah.
Mereka akan menjamu teman-teman dan banyak melakukan kegiatan bersama keluarga di dalam rumah. Kondisi ini membuat gaya interior yang sesuai adalah yang homey. “Berselera lebih ‘umum’ atau yang mengikuti tren,” katanya.
Baca juga: Tren Desain Interior 2023 Bakal Dipengaruhi Berbagai Faktor Ini
Para perempuan yang menerapkan gaya interior ini bisanya juga mendapatkan masukan dari suami, anak-anak, dan sebagainya. Sementara itu, perempuan yang berstatus single atau belum menikah memiliki selera interior yang lebih personal dan efisien.
Sementara itu, secara keseluruhan, desain interior yang cocok untuk perempuan biasanya lebih feminin. Kemudian, furnitur pilihan mereka adalah modern klasik yang selalu memiliki detail dengan warna lebih berani, memiliki sentuhan glamour, dan bergaya mewah. “Karena gaya yang modern futuristik lebih cocok untuk pria,” katanya.
Pendapat senada disampaikan desainer interior Yuni Jie yang menilai bahwa desain interior yang cocok bagi perempuan bergantung pada selera dan kebutuhan setiap individu. Hanya saja, dia menilai perempuan modern lebih cenderung menginginkan gaya interior yang bersih, tegas, mudah di-maintenance, dan fungsional.
Adapun sejumlah alasan wanita modern menginginkan desain interior dengan ciri seperti itu adalah lantaran mereka memiliki kegiatan yang padat dan juga menghendaki kepraktisan. Dia menambahkan, desain interior sebenarnya juga tidak terlalu mengenal jenis kelamin.
Meskipun terdapat gaya yang lebih feminin dan maskulin, perkembangan zaman yang pesat membuat sifat desain interior menjadil lebih universal dan non-gender. Menurutnya, fungsi adalah elemen yang diutamakan ketika memilih suatu gaya interior karena mereka memiliki keinginan untuk hidup lebih praktis.
“Kadang memang masyarakat mengasosiasikan warna atau gaya tertentu dengan gender, sedangkan saat ini sah-sah saja kaum pria memilih sofa berwarna pink atau wanita memilih lemari berwarna biru. Begitupula dengan gaya feminin atau maskulin, sebenarnya kembali ke selera pribadi,” katanya.
Dia menilai bahwa desain yang bagus adalah yang dapat membuat kualitas manusia yang berada di dalamnya mengalami perkembangan. Jadi, bukan sama sekali tentang jenis kelamin dan perbedaan gaya karenanya.
Baca juga: Tren Desain Arsitektur 2023, Gaya Simpel & Material Lokal Jadi Incaran
Untuk diketahui, pada saat ini, terdapat beragam gaya interior yang kerap menjadi pilihan banyak orang dalam menata rumahnya, seperti skandinavia, minimalis, industrial, japandi (Japan – Skandinavian), bohemian, dan sebagainya.
Setiap desain memiliki karakter yang berbeda antara satu dengan yang lain. Sebagai contoh, skandinavia adalah gaya yang lebih menonjolkan penggunaan warna putih. Tidak hanya itu, berbagai unsur seprti kayu, baya, plastik, dan sebagainya kerap menjadi elemen yang ada di dalamnya.
Contoh lainnya adalah industrial yang memiliki ciri penggunaan material besi atau baja pada bagian atapnya. Tidak hanya itu, desain ini juga menggunakan beton di bagian lantai. Adapun, warna yang mendominasi adalah abu-abu dan hitam.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Desainer Interior Ary Juwono mengatakan desain dan gaya interior yang akan dipiilih oleh seorang perempuan sebaiknya memperhitungkan dan mempertimbangkan sesuai kebutuhan dan fungsi penggunaannya. “Desain interior yang cocok untuk perempuan, ya tergantung pada siapa dan apa pekerjaan si perempuan tersebut,” katanya kepada Hypeabis.id.
Dia menuturkan bahwa desain interior untuk perempuan dengan status ibu rumah tangga akan berbeda dengan perempuan single yang berkarir. Wanita yang menjalani peran sebagai ibu rumah tangga akan lebih banyak berada di rumah.
Mereka akan menjamu teman-teman dan banyak melakukan kegiatan bersama keluarga di dalam rumah. Kondisi ini membuat gaya interior yang sesuai adalah yang homey. “Berselera lebih ‘umum’ atau yang mengikuti tren,” katanya.
Baca juga: Tren Desain Interior 2023 Bakal Dipengaruhi Berbagai Faktor Ini
Para perempuan yang menerapkan gaya interior ini bisanya juga mendapatkan masukan dari suami, anak-anak, dan sebagainya. Sementara itu, perempuan yang berstatus single atau belum menikah memiliki selera interior yang lebih personal dan efisien.
Sementara itu, secara keseluruhan, desain interior yang cocok untuk perempuan biasanya lebih feminin. Kemudian, furnitur pilihan mereka adalah modern klasik yang selalu memiliki detail dengan warna lebih berani, memiliki sentuhan glamour, dan bergaya mewah. “Karena gaya yang modern futuristik lebih cocok untuk pria,” katanya.
Pendapat senada disampaikan desainer interior Yuni Jie yang menilai bahwa desain interior yang cocok bagi perempuan bergantung pada selera dan kebutuhan setiap individu. Hanya saja, dia menilai perempuan modern lebih cenderung menginginkan gaya interior yang bersih, tegas, mudah di-maintenance, dan fungsional.
Desain interior (Sumber gambar: Jie Design)
Adapun sejumlah alasan wanita modern menginginkan desain interior dengan ciri seperti itu adalah lantaran mereka memiliki kegiatan yang padat dan juga menghendaki kepraktisan. Dia menambahkan, desain interior sebenarnya juga tidak terlalu mengenal jenis kelamin.
Meskipun terdapat gaya yang lebih feminin dan maskulin, perkembangan zaman yang pesat membuat sifat desain interior menjadil lebih universal dan non-gender. Menurutnya, fungsi adalah elemen yang diutamakan ketika memilih suatu gaya interior karena mereka memiliki keinginan untuk hidup lebih praktis.
“Kadang memang masyarakat mengasosiasikan warna atau gaya tertentu dengan gender, sedangkan saat ini sah-sah saja kaum pria memilih sofa berwarna pink atau wanita memilih lemari berwarna biru. Begitupula dengan gaya feminin atau maskulin, sebenarnya kembali ke selera pribadi,” katanya.
Dia menilai bahwa desain yang bagus adalah yang dapat membuat kualitas manusia yang berada di dalamnya mengalami perkembangan. Jadi, bukan sama sekali tentang jenis kelamin dan perbedaan gaya karenanya.
Baca juga: Tren Desain Arsitektur 2023, Gaya Simpel & Material Lokal Jadi Incaran
Untuk diketahui, pada saat ini, terdapat beragam gaya interior yang kerap menjadi pilihan banyak orang dalam menata rumahnya, seperti skandinavia, minimalis, industrial, japandi (Japan – Skandinavian), bohemian, dan sebagainya.
Setiap desain memiliki karakter yang berbeda antara satu dengan yang lain. Sebagai contoh, skandinavia adalah gaya yang lebih menonjolkan penggunaan warna putih. Tidak hanya itu, berbagai unsur seprti kayu, baya, plastik, dan sebagainya kerap menjadi elemen yang ada di dalamnya.
Contoh lainnya adalah industrial yang memiliki ciri penggunaan material besi atau baja pada bagian atapnya. Tidak hanya itu, desain ini juga menggunakan beton di bagian lantai. Adapun, warna yang mendominasi adalah abu-abu dan hitam.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.