Cuplikan adegan Film Yuni (Dok. Fourcolours Films)

Jadi Simbol Kesetaraan, Warna Ungu Mendominasi Karakter Utama Film Yuni

14 December 2021   |   19:38 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Like
Salah satu film Indonesia yang menjadi perbincangan para penikmat film di Tanah Air adalah Yuni. Setelah melanglang buana dalam berbagai festival internasional, film garapan sutradara Kamila Andini tersebut tengah tayang di seluruh bioskop di Indonesia sejak 9 Desember 2021.

Dalam film Yuni, Arawinda Kirana dipilih menjadi pemeran utama yang memerankan tokoh Yuni. Dia dikisahkan sebagai seorang remaja SMA yang sangat terobsesi dengan warna ungu.

Semua barang dan aksesori Yuni mulai dari baju, motor, helm, tas, buku, tempat tidur, sandal, tali sepatu, sampai ikat rambut semuanya berwarna ungu.

Bukan tanpa alasan, secara historis, warna ungu sendiri menyimbolkan gerakan perempuan di seluruh dunia dan digunakan dalam peringatan Hari Perempuan Internasional.

Sutradara Kamila Andini mengungkapkan ide awal ‘penyakit ungu’ yang dibuat pada tokoh Yuni adalah saat dia melihat hal tersebut terjadi pada temannya. Melihat sikap obsesi temannya pada warna ungu, membuat dia berpikir bahwa ada semacam sense of ownership pada diri seseorang yang mungkin bagi orang lain itu tidak penting.

“The sense of ownership itu yang sebenarnya buat saya menarik banget untuk dimiliki,” katanya saat premier film Yuni, belum lama ini. 
 

g

Poster Film Yuni (Dok. Fourcolours Films)

(Baca juga: Kamila Andini Bicara Karakter Yuni dalam Filmnya)

Lantas, bagaimana warna ungu itu menjadi simbol gerakan bagi perempuan?

Melansir dari International Womens Day, Selasa (14/12/2021), warna ungu telah menjadi simbol gerakan wanita saat pertama kalinya digunakan bersama warna hijau dan putih oleh Serikat Sosial dan Politik Perempuan di Inggris pada tahun 1908. Ungu melambangkan keadilan dan martabat, hijau melambangkan harapan, serta putih mewakili kemurnian. 

Saat itu, para perempuan di Amerika dan Inggris melakukan aksi demonstrasi dengan menyematkan pita berwarna ungu di baju mereka sebagai simbol perjuangan melawan kekerasan terhadap perempuan, serta berupaya mencapai kesetaraan gender salah satunya dengan memperjuangkan hak pilih.

Pada tahun 1960-an hingga 1970-an, penggunaan warna ungu dihidupkan kembali oleh kaum feminis untuk mewakili gerakan pembebasan perempuan, seperti memperjuangkan hak atas tubuh, seksualitas, dan reproduksinya.

Sejak saat itu, ungu menjadi identik sebagai identitas perjuangan kaum perempuan. Orang-orang pun mulai menggunakan warna ungu dalam tampilan sehari-hari dari pakaian hingga aksesoris.

Selain itu, jika diartikan melalui psikologi warna, ungu dimaknai ambisius, bijaksana, visioner, dan kemewahan. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan juga bisa menjadi setara seperti kaum laki-laki yang juga bisa berpikir, memiliki nalar dan menjadi sosok visioner. Oleh karena itu, warna ungu kini menjadi simbol perjuangan kaum perempuan. Lebih dari itu, warna ungu juga telah menjadi identitas kesetaraan.

Editor: Fajar Sidik
 

SEBELUMNYA

Kim Jae-kyung Siap Beradu Akting dengan Lee Joon-gi dalam Drama Again My Life

BERIKUTNYA

Perhatikan 14 Etiket di Meja Perjamuan Bisnis Agar Kalian Lebih Berwibawa

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: