Pengusaha Kuliner Ini Sukses Raup Cuan dan Berdayakan Perempuan dalam Berbisnis

Perempuan masa sekarang semakin keras berjuang untuk menunjukkan peran dan kontribusi mereka di masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, wanita telah memainkan peran yang signifikan dalam dunia kewirausahaan, terutama dalam sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), 64 persen dari total 64 juta UMKM di Indonesia dikelola dan dimiliki oleh wanita. Data ini menunjukkan bahwa wanita semakin berani mengambil peluang untuk maju dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Baca juga: UMKM Wajib Baca, Ini 5 Tips Jualan Online agar Tidak Langgar HKI

Ketangguhan perempuan dalam mengembangkan usahanya tidak luput dari pemanfaatan teknologi digital.
Novita Mayasari adalah salah satu perempuan pengusaha yang berani melangkah menjadi womenpreneur di era digitalisasi. Dia juga termasuk sukses memberikan dampak positif, baik bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Perempuan pemilik usaha Bassnana Kerang dan Kafe di Semarang, Jawa Tengah ini telah merangkul ratusan ibu-ibu pengusaha kuliner untuk mengoptimalkan penjualan secara daring. Meski tidak memiliki latar belakang sebagai pengusaha kuliner, tak mengurungkan niatnya membuka bisnis tersebut. Dengan keyakinan dan kegigihannya, dia pun membuka usaha kuliner bersama suami pada 2018. 

Bisnis ini bermula dari kecintaan pasangan suami istri ini terhadap makanan kerang dan seafood. Keduanya lantas berinovasi menghadirkan makanan khas laut yang bercita rasa unik di daerahnya. 

Dalam perjalanannya membangun Bassnana Kerang & Kafe, Novita gigih berinovasi dan adaptif mengikuti tren berbisnis kuliner. Salah satunya keputusan adalah bergabung di GoFood pada 2018 lalu. Setelah lebih dari 4 tahun tumbuh bersama GoFood, hampir 75 persen pendapatan Bassnana Kerang & Kafe datang dari pesanan online di GoFood. 

Novita mengatakan awal bergabung dengan GoFood, dirinya masih awam dengan cara berjualan di online. Namun, seiring berjalannya waktu dan dengan adanya dukungan komunitas seperti Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) dan aplikasi GoBiz dia merasa sangat terbantu. "Bahkan dari 2018 hingga 2021 omzet usaha saya meningkat 50 persen berkat dukungan GoFood dan GoBiz," ucapnya.

Tidak ingin tumbuh sendirian, Novita makin terpacu mendorong para perempuan di daerahnya untuk maju bersama. Khususnya bagi para ibu-ibu yang telah bergabung dengan GoFood tetapi belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai berbisnis online.

Setiap bulannya dia sering mengumpulkan puluhan ibu-ibu sesama pengusaha UMKM di lingkungan tempat tinggalnya untuk saling berbagi pengalaman, serta edukasi dalam berjualan secara online di GoFood. "Saya sangat ingin ibu-ibu di daerah saya juga merasakan manfaat yang saya rasakan ketika berjualan di GoFood," ucap Novita yang terpilih sebagai Ketua KOMPAG Semarang sejak 2019 hingga saat ini.

Tantangan Perempuan

Kendati peran perempuan dalam mendukung perekonomian terbilang sangat besar tetapi masih banyak tantangan yang dihadapi oleh para pelaku usaha perempuan dalam berbisnis. Di antaranya peran dalam keluarga, stigma sosial, akses pelatihan kewirausahaan, hingga akses permodalan.

Berdasarkan hasil studi Smeru Research Institute, sebanyak 82,3 persen UMKM milik perempuan mengeluhkan kekurangan modal sebagai hambatan di masa pandemi di tengah penjualan yang turun dan biaya produksi yang meningkat. Sementara itu, dua tantangan utama yang mereka hadapi adalah strategi bisnis yang perlu diubah (80,4 persen) dan operational cash flow yang terganggu (79,4 persen).

Baca juga: Kontribusi Ekspor UMKM Masih Rendah, Begini Strategi Bawa Brand Lokal Go Global

Editor: Dika Irawan