Selain Drakor & K-pop, Ini 4 Resep yang Bikin Kuliner Korea Ikut Mendunia
20 June 2021 |
10:46 WIB
Gelombang besar musik K-pop dan drama Korea yang menerpa pasar global dekade ini, merasuki dunia dengan membawa berbagai produk budayanya, termasuk budaya kuliner.
Totalitas orang-orang Korea Selatan mempopulerkan produk makanan khas mereka ke pasar dunia telah mempercepat pertumbuhan industri kreatif sektor kulinernya.
Bagi Anda pecinta film drama Korea, tentu tak asing lagi dengan sejumlah menu masakan khas Korea yang kerap muncul dalam film. Sebut saja kimchi, ramen, bulgogi, tteokbokki, jjangmyeon, dan bibimbap.
Sajian masakan ini mudah mengumbar rasa lapar. Apalagi penyajiannya dalam film Korea, langsung menggugah rasa penasaran untuk mencicipinya.
Menurut Pakar Kuliner William Wongso, tak hanya drama Korea yang membuat masakan Korea cepat populer di Indonesia. Buktinya, banyak masakan Korea Selatan yang selama pandemi ini bisa cepat viral di media sosial, sebut saja Dalgona Coffee dan Korean Garlic Cheese Bread.
Menurut chef senior kebanggaan Indonesia ini, ada beberapa hal yang membuat kuliner Korea Selatan mendunia dengan cepat.
1. Dukungan diaspora.
Totalitas diaspora Korea Selatan untuk mempopulerkan masakan asli mereka di berbagai negara turut menjadi penentu. Orang Korea Selatan juga dengan cepat melihat pertumbuhan tren tersebut sebagai peluang ekspor produk kulinernya ke berbagai negara.
“Seharusnya orang Indonesia yang di luar negeri bisa memulai hal kecil dengan mempopulerkan masakan Indonesia seperti yang dilakukan orang Korea di Indonesia,” katanya.
2. Cita rasa yang mudah diterima.
Masakan Korea Selatan sangat mudah diterima di Indonesia karena cita rasa yang dihadirkan oleh masakan Korea mirip dengan masakan Indonesia. Misalnya masakan Indonesia umumnya pedas, asin, asam, dan harum. Sejumlah kriteria ini juga ada pada masakan khas Indonesia.
3. Kesiapan SDM
Penetrasi budaya Korea Selatan lewat industri film dan media sosial juga diimbangi dengan penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Menurut William, untuk bisa memperkuat kuliner di kancah internasional. pemerintah juga harus serius dalam memperkuat pendidikan kuliner, termssuk memperkuat pemahaman dan kreativitas terhadap masakan asli negaranya.
4. Peran pemandu wisata.
Kuliner sebagai salah satu aspek pariwisata, penting untuk memperkuat pemahaman kuliner dan sejarah pariwisata kepada pada pemandu wisata atau tour guide. Dengan peningkatan kapasitas dari para pemandu wisata, maka informasi yang dibutuhkan oleh para pendatang bisa lebih optimal.
“Dengan begitu kalau mereka kerja di luar negeri pun, mereka punya pengetahuan dan kemampuan yang mumpuni mempopulerkan kuliner dan wisata negaranya,” ujar William. (Andrawina)
Editor: Fajar Sidik
Totalitas orang-orang Korea Selatan mempopulerkan produk makanan khas mereka ke pasar dunia telah mempercepat pertumbuhan industri kreatif sektor kulinernya.
Bagi Anda pecinta film drama Korea, tentu tak asing lagi dengan sejumlah menu masakan khas Korea yang kerap muncul dalam film. Sebut saja kimchi, ramen, bulgogi, tteokbokki, jjangmyeon, dan bibimbap.
Sajian masakan ini mudah mengumbar rasa lapar. Apalagi penyajiannya dalam film Korea, langsung menggugah rasa penasaran untuk mencicipinya.
Menurut Pakar Kuliner William Wongso, tak hanya drama Korea yang membuat masakan Korea cepat populer di Indonesia. Buktinya, banyak masakan Korea Selatan yang selama pandemi ini bisa cepat viral di media sosial, sebut saja Dalgona Coffee dan Korean Garlic Cheese Bread.
Menurut chef senior kebanggaan Indonesia ini, ada beberapa hal yang membuat kuliner Korea Selatan mendunia dengan cepat.
1. Dukungan diaspora.
Totalitas diaspora Korea Selatan untuk mempopulerkan masakan asli mereka di berbagai negara turut menjadi penentu. Orang Korea Selatan juga dengan cepat melihat pertumbuhan tren tersebut sebagai peluang ekspor produk kulinernya ke berbagai negara.
“Seharusnya orang Indonesia yang di luar negeri bisa memulai hal kecil dengan mempopulerkan masakan Indonesia seperti yang dilakukan orang Korea di Indonesia,” katanya.
2. Cita rasa yang mudah diterima.
Masakan Korea Selatan sangat mudah diterima di Indonesia karena cita rasa yang dihadirkan oleh masakan Korea mirip dengan masakan Indonesia. Misalnya masakan Indonesia umumnya pedas, asin, asam, dan harum. Sejumlah kriteria ini juga ada pada masakan khas Indonesia.
3. Kesiapan SDM
Penetrasi budaya Korea Selatan lewat industri film dan media sosial juga diimbangi dengan penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Menurut William, untuk bisa memperkuat kuliner di kancah internasional. pemerintah juga harus serius dalam memperkuat pendidikan kuliner, termssuk memperkuat pemahaman dan kreativitas terhadap masakan asli negaranya.
4. Peran pemandu wisata.
Kuliner sebagai salah satu aspek pariwisata, penting untuk memperkuat pemahaman kuliner dan sejarah pariwisata kepada pada pemandu wisata atau tour guide. Dengan peningkatan kapasitas dari para pemandu wisata, maka informasi yang dibutuhkan oleh para pendatang bisa lebih optimal.
“Dengan begitu kalau mereka kerja di luar negeri pun, mereka punya pengetahuan dan kemampuan yang mumpuni mempopulerkan kuliner dan wisata negaranya,” ujar William. (Andrawina)
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.