5 Tips Berinvestasi Saham bagi Pemula Biar Enggak Boncos
04 March 2023 |
18:43 WIB
Memperoleh pendapatan pasif dari investasi memang menjadi impian banyak orang. Terlebih tren investasi makin banyak digandrungi masyarakat. Dengan perkembangan teknologi, sekarang siapa pun dapat berinvestasi.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia jumlah investor di pasar modal terus meningkat. Per 31 Januari 2023, bahkan telah menjadi 10,4 juta Single Investor Identification (SID), dengan jumlah investor saham 4,5 juta orang.
Baca juga: Begini Strategi Mencari Cuan dari Dividen Saham
Kondisi ini berbeda jika dibanding akhir 2022 yang jumlah investor pasar modal hanya berjumlah 10,3 juta orang, sedangkan untuk investor sahamnya hanya 4,4 juta orang. Dengan demikian dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan lebih dari 100.000 investor baru hanya dalam setiap satu bulan.
Nah, bagi yang berniat ingin mendapatkan pasif income dari saham, berikut beberapa tips untuk kalian dalam memilih sekuritas dan membuka rekening yang baik untuk memulai investasi dihimpun dari berbagai sumber resmi.
Bagi pemula yang ingin berinvestasi pastikan dulu untuk membekali diri dengan ilmu atau rumus dasar berinvestasi. Tujuannya agar tidak terjerumus dalam berbagai kegiatan investasi. Oleh karena itu, ilmu dasar ini wajib untuk dipelajari sebelum benar-benar terjun di dunia pasar modal.
Hal pertama yang perlu dipahami adalah pengertian saham dan berbagai istilah teknis di dalamnya. Termasuk Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan capital gain atau keuntungan selisih harga penjualan dibanding saat pembelian. Dengan mempelajari istilah tersebut investor pemula bisa lebih bijak dalam berinvestasi saham.
Salah satu faktor penting dalam keberhasilan investasi adalah saat investor mampu menganalisis saham dengan tepat. Oleh karena itu untuk pemain saham pemula juga wajib belajar mengenai ilmu ini untuk membaca portofolio saham di pasar modal.
Tak hanya itu, mempelajari analisa saham juga bisa menjadi awal yang baik untuk mempermudah kamu dalam memilih emiten saham, baik itu analisis teknikal maupun fundamental. Dengan begitu, ke depannya kamu bisa menentukan langkah yang tepat agar memperoleh keuntungan maksimal dari pasar modal.
Menentukan jangka waktu dan tujuan finansial penting dilakukan agar membantu investor fokus dalam berinvestasi saham. Dalam perencanaannya Genhype terlebih dahulu harus memilih jangka waktu dari masing-masing tujuan finansial ini.
Adapun, mengenai jangka waktu umumnya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu jangka pendek, menengah, dan panjang. Jadi, kamu pun harus menentukan berapa lama jangka waktu investasi untuk memenuhi kebutuhan goals yang dituju. Misal, untuk dana pensiun, menikah, atau yang lain.
Untuk memilih sekuritas, pastikan juga bahwa perusahaan tersebut sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia. Selain itu, cari tahu tentang latar belakang, pemegang saham, dan manajemen perusahaan dari kedua situs otoritas tersebut.
Kamu pun bisa berselancar di internet dan mencari tahu sepak terjang perusahaan yang kamu incar di pasar modal. Termasuk pernah tidaknya mereka terkena kasus besar, atau bahkan penipuan pada nasabah, sehingga kamu tidak terjerumus di kemudian hari.
Sebagai pemula, momentum yang baik untuk mulai berinvestasi adalah dengan membeli saham saat nilainya sedang turun. Sehingga dengan modal yang relatif rendah, kamu bisa memantau pergerakan saham dengan perasaan aman karena tidak terbebani harga yang mahal.
Selain itu, saham yang dibeli saat turun juga memiliki potensi peningkatan nilai di waktu yang akan datang. Dengan pemahaman analisis yang semakin dikembangkan kamu pun menentukan kapan nilai saham itu akan naik dengan berbagai analisa yang telah dipelajari sebelumnya.
Baca juga: Sebelum Berinvestasi Saham, Yuk Lakukan Persiapan Ini dengan Matang
Editor: Dika Irawan
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia jumlah investor di pasar modal terus meningkat. Per 31 Januari 2023, bahkan telah menjadi 10,4 juta Single Investor Identification (SID), dengan jumlah investor saham 4,5 juta orang.
Baca juga: Begini Strategi Mencari Cuan dari Dividen Saham
Kondisi ini berbeda jika dibanding akhir 2022 yang jumlah investor pasar modal hanya berjumlah 10,3 juta orang, sedangkan untuk investor sahamnya hanya 4,4 juta orang. Dengan demikian dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan lebih dari 100.000 investor baru hanya dalam setiap satu bulan.
Nah, bagi yang berniat ingin mendapatkan pasif income dari saham, berikut beberapa tips untuk kalian dalam memilih sekuritas dan membuka rekening yang baik untuk memulai investasi dihimpun dari berbagai sumber resmi.
1. Pahami Rumus Dasar Investasi
Bagi pemula yang ingin berinvestasi pastikan dulu untuk membekali diri dengan ilmu atau rumus dasar berinvestasi. Tujuannya agar tidak terjerumus dalam berbagai kegiatan investasi. Oleh karena itu, ilmu dasar ini wajib untuk dipelajari sebelum benar-benar terjun di dunia pasar modal.Hal pertama yang perlu dipahami adalah pengertian saham dan berbagai istilah teknis di dalamnya. Termasuk Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan capital gain atau keuntungan selisih harga penjualan dibanding saat pembelian. Dengan mempelajari istilah tersebut investor pemula bisa lebih bijak dalam berinvestasi saham.
2. Pelajari Analisis Saham
Salah satu faktor penting dalam keberhasilan investasi adalah saat investor mampu menganalisis saham dengan tepat. Oleh karena itu untuk pemain saham pemula juga wajib belajar mengenai ilmu ini untuk membaca portofolio saham di pasar modal.Tak hanya itu, mempelajari analisa saham juga bisa menjadi awal yang baik untuk mempermudah kamu dalam memilih emiten saham, baik itu analisis teknikal maupun fundamental. Dengan begitu, ke depannya kamu bisa menentukan langkah yang tepat agar memperoleh keuntungan maksimal dari pasar modal.
3. Tentukan Jangka Waktu Tujuan Finansial
Menentukan jangka waktu dan tujuan finansial penting dilakukan agar membantu investor fokus dalam berinvestasi saham. Dalam perencanaannya Genhype terlebih dahulu harus memilih jangka waktu dari masing-masing tujuan finansial ini.Adapun, mengenai jangka waktu umumnya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu jangka pendek, menengah, dan panjang. Jadi, kamu pun harus menentukan berapa lama jangka waktu investasi untuk memenuhi kebutuhan goals yang dituju. Misal, untuk dana pensiun, menikah, atau yang lain.
4. Cek Legalitas & Kualitas
Untuk memilih sekuritas, pastikan juga bahwa perusahaan tersebut sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia. Selain itu, cari tahu tentang latar belakang, pemegang saham, dan manajemen perusahaan dari kedua situs otoritas tersebut.Kamu pun bisa berselancar di internet dan mencari tahu sepak terjang perusahaan yang kamu incar di pasar modal. Termasuk pernah tidaknya mereka terkena kasus besar, atau bahkan penipuan pada nasabah, sehingga kamu tidak terjerumus di kemudian hari.
5. Beli Saham Saat Nilai Turun
Sebagai pemula, momentum yang baik untuk mulai berinvestasi adalah dengan membeli saham saat nilainya sedang turun. Sehingga dengan modal yang relatif rendah, kamu bisa memantau pergerakan saham dengan perasaan aman karena tidak terbebani harga yang mahal.Selain itu, saham yang dibeli saat turun juga memiliki potensi peningkatan nilai di waktu yang akan datang. Dengan pemahaman analisis yang semakin dikembangkan kamu pun menentukan kapan nilai saham itu akan naik dengan berbagai analisa yang telah dipelajari sebelumnya.
Baca juga: Sebelum Berinvestasi Saham, Yuk Lakukan Persiapan Ini dengan Matang
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.