Sebelum Berinvestasi Saham, Yuk Lakukan Persiapan Ini dengan Matang
13 February 2023 |
15:17 WIB
1
Like
Like
Like
Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang menggiurkan bagi pemula. Produk investasi ini menawarkan potensi keuntungan yang cukup tinggi. Namun, ada jalan panjang sebelum investor bisa mendapatkan keuntungan dari berinvestasi di instrumen saham.
Founder Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan bahwa tidak ada hal instan di dunia ini, termasuk memperoleh keuntungan dengan berinvestasi di saham. Dia menjelaskan bahwa terjun ke dunia pasar modal perlu pengetahuan yang cukup. Investor pemula kerap terjebak pada faktor keuntungan semata, tetapi melupakan potensi kerugian saat berinvestasi di saham.
Padahal, dua hal itu kerap berjalan beriringan di pasar modal. Tanpa memiliki pengetahuan, investor justru hanya akan terombang-ambing di dalamnya. Alih-alih memperoleh keuntungan, investor justru bisa kehilangan asetnya.
Baca juga: Kiat Merdeka Finansial Lewat Jalur Investasi Saham
Kesalahan yang kerap dilakukan investor pemula ialah menganggap saham sebagai sarana mendapatkan keuntungan yang cepat. Padahal, saham juga memiliki risiko kerugian yang tinggi karena termasuk ke aset jangka panjang.
Fokus utama pada fase awal ialah berkenalan dengan dunia saham. Tanpa mengenal, investor tidak bisa belajar tentang dunia saham. Cobalah untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya.
Dengan menaruh modal yang tidak terlalu banyak di awal, investor bisa menghindari panik berlebihan ketika melihat angka investasinya yang naik dan turun secara tajam. Cara ini bisa membuat mereka belajar menganalisa saham tanpa ada tekanan yang berlebihan.
Eko juga menyarankan agar modal yang digunakan untuk investasi haruslah berasal dari uang dingin. Uang dingin adalah dana yang menganggur dan jika digunakan tidak akan mengganggu pengeluaran bulanan.
Dengan menggunakan uang dingin, investor bisa memakai dana tersebut di sektor investasi tanpa rasa takut.
Seandainya mengalami kerugian, kondisi keuangan investor tidak akan terlalu banyak berpengaruh karena uang dingin berbeda dengan uang belanja bulanan.
Eko menjelaskan bahwa saham merupakan sarana untuk berinvestasi. Dia menolak menggunakan kata bermain saham karena memiliki konotasi yang keliru. Menurut dia, pembelian saham tidak bisa dilakukan dengan dasar bermain-main. Sebab, perlu ada pertimbangan yang matang agar ke depan investor bisa memperoleh hasil yang lebih maksimal.
Salah satu yang kerap dilupakan investor pemula ialah soal tujuan mereka berinvestasi. Menurut Eko, investor perlu menentukan tujuan sebelum memulai berinvestasi. Tujuan ini akan menjadi kompas bagi investor ke depannya.
Jadi, ketika di depan situasi pasar sedang bergejolak, investor tidak kehilangan arah karena sudah paham tujuannya berinvestasi. Investor hanya perlu bermanuver agar bisa menghadapi gejolak tersebut.
“Saham adalah sarana atau produk untuk investasi jangka panjang. Jadi, pastikan investor tidak salah fungsi dan kegunaan,” ujar Eko kepada Hypeabis.id.
Sebagai awal, kata Eko, sebaiknya investor memilih saham yang mudah dianalisa. Cara ini akan membiasakan investor untuk punya latar belakang yang kuat sebelum akhirnya membeli saham tertentu.
Metode ini membuat investor tidak mudah terjebak atau tergoda membeli saham karena terpengaruh dari orang lain. Sebab, semua keputusan investasi punya risiko yang tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya keputusan tersebut datang dari hasil analisa yang kuat, bukan hanya ikut-ikutan saja.
Baca juga: Investasi Saham? Cek Sektor yang Berpotensi Cuan Tahun Kelinci Air
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Founder Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan bahwa tidak ada hal instan di dunia ini, termasuk memperoleh keuntungan dengan berinvestasi di saham. Dia menjelaskan bahwa terjun ke dunia pasar modal perlu pengetahuan yang cukup. Investor pemula kerap terjebak pada faktor keuntungan semata, tetapi melupakan potensi kerugian saat berinvestasi di saham.
Padahal, dua hal itu kerap berjalan beriringan di pasar modal. Tanpa memiliki pengetahuan, investor justru hanya akan terombang-ambing di dalamnya. Alih-alih memperoleh keuntungan, investor justru bisa kehilangan asetnya.
Baca juga: Kiat Merdeka Finansial Lewat Jalur Investasi Saham
Kesalahan yang kerap dilakukan investor pemula ialah menganggap saham sebagai sarana mendapatkan keuntungan yang cepat. Padahal, saham juga memiliki risiko kerugian yang tinggi karena termasuk ke aset jangka panjang.
Persiapan Bagi Pemula Sebelum Berinvestasi Saham
Modal menjadi instrumen penting di investasi saham. Dibanding langsung memulai dengan modal besar, Eko lebih menyarankan investor mencoba berinvestasi saham dengan nilai yang tidak terlalu besar terlebih dahulu.Fokus utama pada fase awal ialah berkenalan dengan dunia saham. Tanpa mengenal, investor tidak bisa belajar tentang dunia saham. Cobalah untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya.
Dengan menaruh modal yang tidak terlalu banyak di awal, investor bisa menghindari panik berlebihan ketika melihat angka investasinya yang naik dan turun secara tajam. Cara ini bisa membuat mereka belajar menganalisa saham tanpa ada tekanan yang berlebihan.
(Sumber gambar: Freepik)
Eko juga menyarankan agar modal yang digunakan untuk investasi haruslah berasal dari uang dingin. Uang dingin adalah dana yang menganggur dan jika digunakan tidak akan mengganggu pengeluaran bulanan.
Dengan menggunakan uang dingin, investor bisa memakai dana tersebut di sektor investasi tanpa rasa takut.
Seandainya mengalami kerugian, kondisi keuangan investor tidak akan terlalu banyak berpengaruh karena uang dingin berbeda dengan uang belanja bulanan.
Eko menjelaskan bahwa saham merupakan sarana untuk berinvestasi. Dia menolak menggunakan kata bermain saham karena memiliki konotasi yang keliru. Menurut dia, pembelian saham tidak bisa dilakukan dengan dasar bermain-main. Sebab, perlu ada pertimbangan yang matang agar ke depan investor bisa memperoleh hasil yang lebih maksimal.
Menentukan Tujuan
Setelah mengenal dunia saham, investor tidak perlu terlalu terburu-buru menginvestasikan modalnya. Perlu ada perencanaan yang matang dan strategi yang jelas sehingga investasi berjalan dengan baik.Salah satu yang kerap dilupakan investor pemula ialah soal tujuan mereka berinvestasi. Menurut Eko, investor perlu menentukan tujuan sebelum memulai berinvestasi. Tujuan ini akan menjadi kompas bagi investor ke depannya.
Jadi, ketika di depan situasi pasar sedang bergejolak, investor tidak kehilangan arah karena sudah paham tujuannya berinvestasi. Investor hanya perlu bermanuver agar bisa menghadapi gejolak tersebut.
“Saham adalah sarana atau produk untuk investasi jangka panjang. Jadi, pastikan investor tidak salah fungsi dan kegunaan,” ujar Eko kepada Hypeabis.id.
Sebagai awal, kata Eko, sebaiknya investor memilih saham yang mudah dianalisa. Cara ini akan membiasakan investor untuk punya latar belakang yang kuat sebelum akhirnya membeli saham tertentu.
Metode ini membuat investor tidak mudah terjebak atau tergoda membeli saham karena terpengaruh dari orang lain. Sebab, semua keputusan investasi punya risiko yang tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya keputusan tersebut datang dari hasil analisa yang kuat, bukan hanya ikut-ikutan saja.
Baca juga: Investasi Saham? Cek Sektor yang Berpotensi Cuan Tahun Kelinci Air
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.