Jangan Ekstrem! Ini Batas Maksimal Turun Berat Badan Saat Diet

Berhasil menurunkan berat badan saat diet adalah kabar yang ditunggu. Mereka yang memiliki masalah berat tubuh kerap terobsesi kurus dan rela melakukan diet ketat demi mencapai badan ideal. Namun, alih-alih mendapatkan kesehatan, penurunan berat badan secara ekstrem justru bisa berdampak buruk bagi tubuh.

Hal itulah yang dirasakan oleh Meirza Hartoto. Penyintas obesitas ini pernah terjebak dengan pola diet ekstrem yang membuat berat badannya turun drastis. Meski awalnya senang karena program dietnya tampak berhasil, lama kelamaan efek buruk mulai dirasakannya.

Meirza bercerita tentang pelajaran berharga saat awal-awal dirinya ingin menurunkan berat badan agar menjadi ideal. Saat itu dirinya mencari berbagai informasi di internet soal cara efektif mengurangi bobot tubuh. Dalam pencariannya itu, dirinya menemukan metode menurunkan berat badan hari orang yang mengaku praktisi diet.

Baca juga: Simak Kiat Menjalani Diet Sehat bagi Pengidap Hipertensi

Metode yang dipakai cukup sederhana. Dirinya disarankan untuk tidak boleh memakan makanan apa pun, kecuali apel dan labu siam. Diet ketat itu harus dijalankan selama empat dari dalam seminggu. Kemudian, diulangi lagi sampai mencapai berat badan ideal.

Meirza menuturkan diet tersebut sangat susah dijalankan. Namun, metode tersebut berhasil menurunkan berat badannya sekitar dua kilogram sampai tiga kilogram dalam seminggu. Hampir dua bulan dirinya menjalani program tersebut.

Awalnya, tidak ada dampak kesehatan yang dialaminya. Kebetulan, program itu dijalankan saat masa libur kuliah dengan  aktivitas yang tidak padat. Masalah kemudian muncul saat dirinya menjalankan program tersebut pada masa perkuliahan. Dia merasa badan jadi mudah lelah dan konsentrasi berkurang.

“Dari situ saya mulai sadar kalau ada yang salah dengan program diet tersebut. Kemudian, mulai berfokus ke mengubah gaya hidup alih-alih hanya mengatur makan,” ungkap Meirza dalam media workshop Stop Rantai Obesitas Sedini Mungkin.
 

Diet Tak Boleh Asal

Berat badan yang turun drastis bisa berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, program diet untuk menurunkan berat badan tidak boleh dilakukan secara ekstrem. Proses menurunkan berat badan mesti dilakukan dengan perlahan.

Diet yang terlalu ketat bisa membuat tubuh kekurangan asupan nutrisi penting. Alih-alih menjadi sehat karena berat badan ideal, seseorang justru bisa jatuh sakit karena salah memilih program diet.

Dokter spesialis gizi klinis Marya Haryono mengatakan bahwa sebagian masyarakat masih salah memahami diet. Menurut dia, diet bukan berarti membatasi makan atau mengurangi asupan konsumsi harian. Diet adalah metode untuk mengatur makan.

Dengan demikian, fungsi diet bisa bermacam-macam dan tidak terbatas pada penurunan berat badan. Diet bahkan bisa dipakai untuk menaikkan berat badan hingga membantu pasien diabetes menjaga kadar gula darahnya.

Terkait dengan batas aman penurunan berat badan, itu bergantung dengan kondisi. Kalau sudah obesitas tingkat tinggi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter secara langsung. Sebab, ada kondisi tertentu yang sifatnya sangat personal dan akan berbeda satu dengan yang lain.

Namun, jika masih obesitas tingkat rendah, batas maksimal penurunan berat badan adalah setengah kilogram sampai satu kilogram per minggu. Menurut Marya, penurunan berat badan memang harus dilakukan secara bertahap. Jika dilakukan dengan cepat, pelaku diet dapat mengalami penurunan kondisi kesehatan.

Di titik ini, konsistensi menjadi hal yang penting. Sebab, sering kali orang yang diet hanya menjalankan program secara setengah-setengah. Hal itu kemudian membuat hasilnya jadi tidak terlalu maksimal. Di sisi lain, program diet juga harus dibarengi dengan perubahan gaya hidup. Dengan demikian, seseorang tidak memiliki ketergantungan dengan program diet tertentu untuk mencapai berat badan ideal.


Editor: Indyah Sutriningrum