Ilustrasi jantung. (Sumber gambar : Freepik/Kjpargeter)

Terkait Saraf dan Jantung, Kenali Jenis & Gejala Neurovaskular

25 February 2023   |   14:11 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Penyakit kardiovaskuler seperti jantung dan strok masih menjadi penyebab utama kematian secara global. Diperkirakan 17,9 juta orang meninggal akibat kelompok penyakit ini pada 2019, mewakili 32 persen dari semua kematian global. Sebanyak 85 persen diantaranya disebabkan oleh serangan jantung dan strok. 

Secara nasional, terjadi peningkatan kasus penyakit neurokardiovaskuler seperti hipertensi, strok, dan penyakit jantung. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1 persen.

Baca juga: Wajib Baca, Ini Deretan Vitamin yang Bantu Kesehatan Jantung

Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan prevalensi hipertensi pada Riskesdas 2013 yaitu sebesar 25,8 persen Sementara itu, kasus strok meningkat 12,1persen pada 2020 menjadi 14,9 persen pada tahun 2021.

Penyakit neurokardiovaskular merupakan penyakit yang berhubungan dengan saraf, jantung, dan pembuluh darah. Spesialis Jantung dari Rumah Sakit Universitas Indonesia dr. Dian Zamroni, menekankan bahwa penanganan cepat pada penyakit neurokardiovaskuler merupakan aspek yang sangat penting untuk mencegah kematian karena penyakit tersebut. 

Kunci penanganan cepat dan tepat pada penyakit neurokardiovaskuler adalah mengenali gejala dan tanda yang muncul pada awal kejadian dan penanganan dalam golden periode oleh tenaga medis. Masyarakat perlu mengenali gejala penyakit neurokardiovaskuler seperti strok dan penyakit jantung.

Miskonsepsi gejala awal serangan jantung dengan masuk angin atau angin duduk sering terjadi dalam masyarakat.

“Keluhan sakit lambung dan sakit jantung mirip. Jika Anda mempunyai faktor risiko penyakit jantung seperti hipertensi, perokok, kolesterol tinggi, dan kencing manis, segeralah ke rumah sakit. Berpikirlah yang paling berat terlebih dahulu dibanding menyimpan bom waktu," tegasnya dikutip Hypeabis.id, Sabtu (25/2/2023). 

Untuk mencegah penyakit neurokardiovaskuler, Dian meminta masyakarat turut mengontrol penyakit lain yang terkait dengan penyakit neurokardiovaskuler tersebut seperti hipertensi, diabetes, ataupun kolesterol tinggi dan juga merokok.

Sementara itu, Spesialis Saraf dr. Rakhmad Hidayat menyampaikan terdapat dua macam strok. Pertama strok iskemik yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah dan kedua, strok hemoragic yang disebabkan oleh perdarahan pembuluh darah di otak.

Dia menyebut di Indonesia, 66 persen kasus strok disebabkan karena pecahnya pembuluh darah otak. Hal ini disebabkan karena angka hipertensi di Indonesia sangat tinggi dan kebanyakan tidak terkontrol. 

Hipertensi atau tekanan darah tinggi kebanyakan tidak bergejala namun mematikan sehingga disebut silent killer. "Jadi, jika ketika mengukur tekanan darah didapatkan hasil tinggi, jangan denial," tegasnya.

Oleh karena itu, Rakhmad meminta masyarakat untuk mengetahui gejala strok. Gejala pertama yakni senyum tidak simetris atau mencong. Kedua, gerak separuh tubuh dan separuhnya seperti tidak terasa

Gejala ketiga yakni bicara pelo, tidak dapat berbicara, atau bicara tidak jelas. Keempat, kebas atau baal yang dirasakan tiba-tiba. Kelima, rabun mata yang yang dialami mendadak. Keenam, sakit kepala hebat yang tiba-tiba muncul.

Rakhmad menerangkan, penanganan strok yang paling efektif dilakukan maksimal 6 jam setelah gejala awal muncul. Suatu pengobatan stroke paling efektif yang disebut dengan trombolisis hanya bisa dilakukan saat 6 jam pertama. 

Trombolisis saat ini belum dapat dilakukan di banyak rumah sakit, tetapi sudah dapat dilakukan di RSUI. Trombolisi biasanya dilakukan pemeriksaan MRI pada pasien strok guna mendapatkan gambaran pencitraan penyakit lebih baik, untuk tatalaksana yang paripurna bagi pasien strok.

Baca juga: Cukup 20 Menit, NIVA Bisa Screening Kelainan Jantung pada Manusia

"Upayakan sehat selalu untuk mencegah penyakit neurokardiovaskuler. Seimbang gizi, enyahkan asap rokok, hindari stres, awasi tekanan darah, teratur berolahraga," imbau Rakhmad.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

4 Film Ini Peroleh Fasilitas Pembiayaan Crowdfunding

BERIKUTNYA

Kiat Zaskia Adya Mecca Membesarkan Bisnis Fesyen: Lihat Tren & Adaptif 

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: