Cukup 20 Menit, NIVA Bisa Screening Kelainan Jantung pada Manusia
27 January 2023 |
22:32 WIB
Deteksi dini punya peran penting dalam penanganan penyakit jantung. Dengan mendeteksi gangguan jantung lebih awal, tata laksana pengobatan terhadap penyakit tersebut bisa lebih komprehensif. Sebaliknya, jika deteksi terlambat, penanganan penyakit jantungnya pun jadi tidak maksimal.
Saat ini teknologi deteksi dan diagnosis penyakit jantung makin berkembang. Kecanggihan itu membuat pasien kini bisa melakukan deteksi dini jantung dengan mudah dan nyaman.
Baca juga: 6 Makanan Sehat untuk Mencegah & Mengatasi Penyakit Jantung Koroner
Salah satu alat deteksi dini penyakit jantung yang belakangan lagi ramai dibicarakan ialah NIVA. NIVA merupakan kepanjangan dari Non-Invasive Vascular Analyzer. Alat deteksi penyakit jantung ini adalah karya anak bangsa yang diproduksi oleh PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP).
COO SCNP Shirly Effendy mengatakan, sesuai dengan data BPJS pada 2019-2021, penyakit jantung masuk ke dalam satu dari delapan lainnya yang cukup banyak menyedot kas keuangan dari Jaminan Kesehatan Nasional. Dalam periode tersebut, dana sekitar Rp30 triliun habis untuk pembiayaan penyakit jantung saja.
Angka tersebut dinilai Shirly terlalu berat dan menjadi beban pemerintah secara berkepanjangan. Oleh karena itu, perlu ada upaya preventif yang nyata agar penyakit jantung bisa lebih terkendali.
Motivasi itu yang kemudian membuat SCNP memproduksi NIVA. Dirinya berharap NIVA bisa menjadi alat detektor yang andal dan membantu banyak orang mengetahui lebih dini potensi kelainan yang terjadi pada jantungnya.
Shirly menjelaskan NIVA sampai saat ini masih dalam tahap produksi masal. Dirinya menargetkan dalam waktu dekat akan segera melakukan pendistribusian.
“Rilisan pertama akan kami lakukan sekitar kuartal pertama 2023. Untuk total produksi, sekitar 1.000-1.200 unit dengan harga Rp161 juta per unit,” ujar Shirly dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2023).
Dalam jangka pendek, fokus distribusi alat ini akan berada di dalam negeri meski tidak menutup kemungkinan untuk juga dijual di pasar luar negeri. SCNP menggandeng PT Selaras Medika Digital Indonesia (SDMI) dan PT Arkan Jaya Nusantara (AJN) untuk pendistribusian, baik di Indonesia bagian barat maupun timur.
Sesuai dengan namanya, NIVA atau Non-Invasive Vascular Analyzer merupakan alat kesehatan yang tidak menembus ke dalam tubuh. Jadi, proses screening yang dilakukan untuk mendeteksi kelainan penyakit jantung ini tidak memakai jarum atau lainnya.
Namun, alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi dini penyakit kardiovaskular dengan cepat. Proses deteksi hingga hasilnya keluar hanya membutuhkan durasi 15 menit-20 menit saja.
Prosesnya pun terbilang mudah. Pasien hanya perlu berbaring telentang. Kemudian, petugas akan memasang alat deteksi di beberapa titik, seperti kaki kanan, kaki kiri, tangan kanan, tangan kiri, telunjuk kanan, dan telunjuk kiri.
Setelah alat terpasang, pasien akan diminta untuk rileks. Selama 15 menit-20 menit, NIVA akan men-screening tubuh untuk mendeteksi adanya potensi penyakit jantung. Akan ada software khusus yang bisa membaca dan mengolah signal di dalam tubuh.
Jika sudah selesai, hasil deteksi akan langsung otomatis keluar. Pasien pun bisa mengetahui umur pembuluh darah, tekanan darah, dan lainnya. Setidaknya, ada 15 parameter yang bisa dideteksi dengan alat ini.
Baca juga: NIVA, Alat Baru Deteksi Dini Penyakit Jantung Buatan Anak Bangsa
Untuk fungsi yang lebih optimal, pasien bisa membawa berkas hasil tersebut ke dokter terkait. Nantinya, dokter akan membaca hasil deteksi dari NIVA secara komprehensif dan memberikan saran-saran kesehatan terentu.
Editor: Fajar Sidik
Saat ini teknologi deteksi dan diagnosis penyakit jantung makin berkembang. Kecanggihan itu membuat pasien kini bisa melakukan deteksi dini jantung dengan mudah dan nyaman.
Baca juga: 6 Makanan Sehat untuk Mencegah & Mengatasi Penyakit Jantung Koroner
Salah satu alat deteksi dini penyakit jantung yang belakangan lagi ramai dibicarakan ialah NIVA. NIVA merupakan kepanjangan dari Non-Invasive Vascular Analyzer. Alat deteksi penyakit jantung ini adalah karya anak bangsa yang diproduksi oleh PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP).
Ilustrasi hasil deteksi NIVA (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)
COO SCNP Shirly Effendy mengatakan, sesuai dengan data BPJS pada 2019-2021, penyakit jantung masuk ke dalam satu dari delapan lainnya yang cukup banyak menyedot kas keuangan dari Jaminan Kesehatan Nasional. Dalam periode tersebut, dana sekitar Rp30 triliun habis untuk pembiayaan penyakit jantung saja.
Angka tersebut dinilai Shirly terlalu berat dan menjadi beban pemerintah secara berkepanjangan. Oleh karena itu, perlu ada upaya preventif yang nyata agar penyakit jantung bisa lebih terkendali.
Motivasi itu yang kemudian membuat SCNP memproduksi NIVA. Dirinya berharap NIVA bisa menjadi alat detektor yang andal dan membantu banyak orang mengetahui lebih dini potensi kelainan yang terjadi pada jantungnya.
Shirly menjelaskan NIVA sampai saat ini masih dalam tahap produksi masal. Dirinya menargetkan dalam waktu dekat akan segera melakukan pendistribusian.
“Rilisan pertama akan kami lakukan sekitar kuartal pertama 2023. Untuk total produksi, sekitar 1.000-1.200 unit dengan harga Rp161 juta per unit,” ujar Shirly dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2023).
Dalam jangka pendek, fokus distribusi alat ini akan berada di dalam negeri meski tidak menutup kemungkinan untuk juga dijual di pasar luar negeri. SCNP menggandeng PT Selaras Medika Digital Indonesia (SDMI) dan PT Arkan Jaya Nusantara (AJN) untuk pendistribusian, baik di Indonesia bagian barat maupun timur.
Kecanggihan NIVA
Sesuai dengan namanya, NIVA atau Non-Invasive Vascular Analyzer merupakan alat kesehatan yang tidak menembus ke dalam tubuh. Jadi, proses screening yang dilakukan untuk mendeteksi kelainan penyakit jantung ini tidak memakai jarum atau lainnya.
Namun, alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi dini penyakit kardiovaskular dengan cepat. Proses deteksi hingga hasilnya keluar hanya membutuhkan durasi 15 menit-20 menit saja.
Prosesnya pun terbilang mudah. Pasien hanya perlu berbaring telentang. Kemudian, petugas akan memasang alat deteksi di beberapa titik, seperti kaki kanan, kaki kiri, tangan kanan, tangan kiri, telunjuk kanan, dan telunjuk kiri.
Setelah alat terpasang, pasien akan diminta untuk rileks. Selama 15 menit-20 menit, NIVA akan men-screening tubuh untuk mendeteksi adanya potensi penyakit jantung. Akan ada software khusus yang bisa membaca dan mengolah signal di dalam tubuh.
Jika sudah selesai, hasil deteksi akan langsung otomatis keluar. Pasien pun bisa mengetahui umur pembuluh darah, tekanan darah, dan lainnya. Setidaknya, ada 15 parameter yang bisa dideteksi dengan alat ini.
Baca juga: NIVA, Alat Baru Deteksi Dini Penyakit Jantung Buatan Anak Bangsa
Untuk fungsi yang lebih optimal, pasien bisa membawa berkas hasil tersebut ke dokter terkait. Nantinya, dokter akan membaca hasil deteksi dari NIVA secara komprehensif dan memberikan saran-saran kesehatan terentu.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.