Wastra Wonders, Tampilkan Desain Fesyen Kekinian Berbahan Wastra Nusantara
23 February 2023 |
21:47 WIB
Fesyen yang dibuat dengan bahan-bahan wastra khas Nusantara seperti batik, tenun, songket, dan lainnya sering kali diidentikkan dengan busana 'orang tua' sehingga tak jarang sebagian kalangan anak muda terutama dari kelompok Gen Z masih enggan menggunakannya.
Namun di tangan para desainer kreatif, wastra-wastra tersebut didesain sedemikian rupa sehingga menjadi produk fesyen kekinian yang lebih modern dan ditampilkan di atas panggung Indonesia Fashion Week dalam parade berjudul Wastra Wonders.
Terdapat 9 penampilan dari para desainer daerah yang masing-masing menghadirkan 9 koleksi sehingga total keseluruhan sekitar 81 looks.
Semuanya didesain menggunakan bahan wastra nusantara, milai dari batik Yogyakarta, batik Batam, batik Lampung, hingga tenun Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dibuat menjadi lebih modern dan kekinian.
Ketua Indonesia Fashion Week Poppy Dharsono mengatakan bahwa setiap daerah memiliki heritage nya masing-masing yang berasal dari nenek moyang termasuk wastra Nusantara ini.
"Tugas para desainer di daerah untuk menjalin kerjasama dan berkolaborasi dengan pemda, Dekranasda, dan pengrajin untuk mengolah wastra nusantara menjadi pakaian modern sehingga bisa menjadi identitas secara nasional dan internasional," ujarnya dalam konferensi pers Indonesia Fashion Week hari kedua, Kamis (23 Februari 2023).
Poppy menambahkan, pihaknya akan terus merangkul para generasi muda untuk ikut berkreasi dalam ajang IFW. Salah satunya dengan mengadakan kompetisi tahunan Indonesia Young Designer Competition.
Para peserta yang terdiri atas para pelaku usaha fesyen muda di Tanah Air, diminta untuk adu kreativitas dalam memaksimalkan penggunaan kain Nusantara, khususnya sulam karawo yang menjadi headline dalam gelaran Indonesia Fashion Week tahun ini.
Baca juga: Gaya Kasual hingga Classy, Koleksi Lina Sukijo Ramaikan Panggung IFW 2023
Dengan demikian diharapkan dapat lahir produk fesyen dari wastra, yang tidak hanya menarik dan fashionable tetapi juga berkualitas. "Tentu karena mereka anak muda maka seleranya pun anak muda maka mereka akan mengangkat dan mengeksplorasi pola desain fesyen dari perspektif mereka sehingga warna, motif, dan desain akan sesuai dengan selera dan keinginan anak muda," tuturnya.
Untuk mengangkat pola desain kekinian dan dekat dengan anak muda, desainer Laila Alkhusna yang akrab disapa Una menjalin kolaborasi dengan anaknya yang masuk dalam kelompok Gen milenial untuk menghadirkan koleksinya berjudul Nawasena yang memiliki arti harapan.
Dalam koleksinya kali ini, pemilik brand “Batik Siger" ini menampilkan 9 looks dengan menggunakan warna hitam dan putih. "Hitam dan putih ini warna abadi yang tidak lekang oleh waktu sehingga harapannya Batik Siger tetap disukai masyarakat. Untuk memberi kesan modern kami menggunakan motif yang lebih ceria," ucapnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Namun di tangan para desainer kreatif, wastra-wastra tersebut didesain sedemikian rupa sehingga menjadi produk fesyen kekinian yang lebih modern dan ditampilkan di atas panggung Indonesia Fashion Week dalam parade berjudul Wastra Wonders.
Terdapat 9 penampilan dari para desainer daerah yang masing-masing menghadirkan 9 koleksi sehingga total keseluruhan sekitar 81 looks.
Semuanya didesain menggunakan bahan wastra nusantara, milai dari batik Yogyakarta, batik Batam, batik Lampung, hingga tenun Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dibuat menjadi lebih modern dan kekinian.
Sumber foto : Eusebio Chrysnamurti
Ketua Indonesia Fashion Week Poppy Dharsono mengatakan bahwa setiap daerah memiliki heritage nya masing-masing yang berasal dari nenek moyang termasuk wastra Nusantara ini.
"Tugas para desainer di daerah untuk menjalin kerjasama dan berkolaborasi dengan pemda, Dekranasda, dan pengrajin untuk mengolah wastra nusantara menjadi pakaian modern sehingga bisa menjadi identitas secara nasional dan internasional," ujarnya dalam konferensi pers Indonesia Fashion Week hari kedua, Kamis (23 Februari 2023).
Poppy menambahkan, pihaknya akan terus merangkul para generasi muda untuk ikut berkreasi dalam ajang IFW. Salah satunya dengan mengadakan kompetisi tahunan Indonesia Young Designer Competition.
Para peserta yang terdiri atas para pelaku usaha fesyen muda di Tanah Air, diminta untuk adu kreativitas dalam memaksimalkan penggunaan kain Nusantara, khususnya sulam karawo yang menjadi headline dalam gelaran Indonesia Fashion Week tahun ini.
Baca juga: Gaya Kasual hingga Classy, Koleksi Lina Sukijo Ramaikan Panggung IFW 2023
Dengan demikian diharapkan dapat lahir produk fesyen dari wastra, yang tidak hanya menarik dan fashionable tetapi juga berkualitas. "Tentu karena mereka anak muda maka seleranya pun anak muda maka mereka akan mengangkat dan mengeksplorasi pola desain fesyen dari perspektif mereka sehingga warna, motif, dan desain akan sesuai dengan selera dan keinginan anak muda," tuturnya.
Untuk mengangkat pola desain kekinian dan dekat dengan anak muda, desainer Laila Alkhusna yang akrab disapa Una menjalin kolaborasi dengan anaknya yang masuk dalam kelompok Gen milenial untuk menghadirkan koleksinya berjudul Nawasena yang memiliki arti harapan.
Sumber : Eusebio Chrysnamurti
Dalam koleksinya kali ini, pemilik brand “Batik Siger" ini menampilkan 9 looks dengan menggunakan warna hitam dan putih. "Hitam dan putih ini warna abadi yang tidak lekang oleh waktu sehingga harapannya Batik Siger tetap disukai masyarakat. Untuk memberi kesan modern kami menggunakan motif yang lebih ceria," ucapnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.