Kenali Gejala & Minimalkan Risiko Kanker pada Anak
23 February 2023 |
21:33 WIB
Kanker masih menjadi salah satu musuh utama. Tidak hanya orang dewasa, kanker juga menyerang anak-anak. Lebih dari 400.000 anak didiagnosis kanker di seluruh dunia. Data Globocan 2020, kasus baru kanker anak usia 0-19 tahun di Indonesia mencapai 11.152 atau 2%-3?ri seluruh kasus baru kanker.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2021, kanker anak di Indonesia yang dapat disembuhkan kurang dari 30 persen dari keseluruhan kasus. Masih rendahnya tingkat kesembuhan ini umumnya ini disebabkan karena terlambatnya diagnosis akibat tidak mengenai gejala dini kanker anak. Hal ini membuat pengobatan tidak optimal dan tingkat bertahan hidup anak menjadi rendah.
Kanker anak biasanya terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di dalam tubuh anak dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Berdasarkan jenisnya, terdapat beberapa jenis kanker yang paling umum dan kerap ditemukan pada pasien anak-anak, di antaranya leukemia, tumor otak, tumor neuroblastoma, dan limfoma.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, kasus leukemia pada anak-anak di Indonesia mencapai 3.880 kasus baru per tahun. Waspadalah jika menemukan beberapa gejala seperti pucat, lemah, anak rewel; napsu makan menurun; dan demam tanpa sebab yang jelas.
Selain itu, gejala leukemia lainnya adalah pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening; kejang sampai penurunan kesadaran; pendarahan kulit atau pendarahan spontan; nyeri tulang, yang membuat anak yang tidak mau berdiri dan berjalan, lebih nyaman digendong; serta pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras.
Baca juga: Dukungan Keluarga Jadi Faktor Penting Penyintas Kanker Bertahan
Lebih lanjut, berdasarkan paparan Kemenkes tersebut, gejala kanker pada anak cukup beragam, tergantung pada jenis kanker yang diderita oleh sang anak. Adapun beberapa gejala yang umum terjadi pada anak-anak yang terkena kanker antara lain:
-Perut buncit
-Nyeri pada tangan, kaku/tulang dan bengkak tanpa ada riwayat trauma maupun infeksi
-Sakit kepala yang menetap
-Penurunan berat badan
-Demam tanpa ada sebab yang jelas
-Batuk yang menetap
-Berkeringat saat pada malam hari
-Muncul benjolan/pembengkakan yang tidak nyeri tanpa sebab yang jelas.
Kanker pada anak memang merupakan salah satu penyakit tidak menular. Dengan melakukan deteksi dini dan pengobatan yang tepat pada setiap gejala yang muncul, kesempatan untuk sembuh dari kanker anak makin besar.
Kanker menjadi penyumbang tiga besar penyebab kematian di Indonesia. Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian bagi perempuan.
Berdasarkan data Globocan, secara statistik pada saat ini diketahui bahwa kemunculan kasus kanker baru di Indonesia mencapai sebanyak 396.914. Masyarakat diminta selalu waspada dan melakukan perilaku hidup sehat untuk meminimalkan potensi kanker.
Berikut ini adalah beberapa perilaku hidup sehat untuk mencegah penyakit kanker:
-Berhenti merokok dan meghindari penggunaan tembakau dalam jenis apapun, rumah agar senantiasa bebas rokok.
-Rutin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari.
-Melakukan pola diet sehat.
-Hindari mengonsumsi alkohol.
-Meminimalisir paparan sinar matahari langsung ke tubuh, dan gunakan pelindung matahari atau tabir surya.
-Memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kepada bayi untuk meminimalisir risiko kanker pada ibu.
-Kurangi polusi udara, baik di dalam maupun di luar ruangan.
-Vaksinasi bayi untuk mencegah Hepatitis B dan human papillomavirus (HPV).
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2021, kanker anak di Indonesia yang dapat disembuhkan kurang dari 30 persen dari keseluruhan kasus. Masih rendahnya tingkat kesembuhan ini umumnya ini disebabkan karena terlambatnya diagnosis akibat tidak mengenai gejala dini kanker anak. Hal ini membuat pengobatan tidak optimal dan tingkat bertahan hidup anak menjadi rendah.
Kanker anak biasanya terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di dalam tubuh anak dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Berdasarkan jenisnya, terdapat beberapa jenis kanker yang paling umum dan kerap ditemukan pada pasien anak-anak, di antaranya leukemia, tumor otak, tumor neuroblastoma, dan limfoma.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, kasus leukemia pada anak-anak di Indonesia mencapai 3.880 kasus baru per tahun. Waspadalah jika menemukan beberapa gejala seperti pucat, lemah, anak rewel; napsu makan menurun; dan demam tanpa sebab yang jelas.
Selain itu, gejala leukemia lainnya adalah pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening; kejang sampai penurunan kesadaran; pendarahan kulit atau pendarahan spontan; nyeri tulang, yang membuat anak yang tidak mau berdiri dan berjalan, lebih nyaman digendong; serta pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras.
Baca juga: Dukungan Keluarga Jadi Faktor Penting Penyintas Kanker Bertahan
Lebih lanjut, berdasarkan paparan Kemenkes tersebut, gejala kanker pada anak cukup beragam, tergantung pada jenis kanker yang diderita oleh sang anak. Adapun beberapa gejala yang umum terjadi pada anak-anak yang terkena kanker antara lain:
-Perut buncit
-Nyeri pada tangan, kaku/tulang dan bengkak tanpa ada riwayat trauma maupun infeksi
-Sakit kepala yang menetap
-Penurunan berat badan
-Demam tanpa ada sebab yang jelas
-Batuk yang menetap
-Berkeringat saat pada malam hari
-Muncul benjolan/pembengkakan yang tidak nyeri tanpa sebab yang jelas.
Kanker pada anak memang merupakan salah satu penyakit tidak menular. Dengan melakukan deteksi dini dan pengobatan yang tepat pada setiap gejala yang muncul, kesempatan untuk sembuh dari kanker anak makin besar.
Mengurangi risiko kanker
Seperti diketahui, kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang memiliki sifat ganas dan dapat menginvasi serta merusak jaringan yang ada di tubuh. Selain itu, sel atau jaringan yang bersifat abnormal dan ganas tersebut, akan tumbuh secara cepat dan tidak terkendali, serta menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita kanker tersebut.Kanker menjadi penyumbang tiga besar penyebab kematian di Indonesia. Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian bagi perempuan.
Berdasarkan data Globocan, secara statistik pada saat ini diketahui bahwa kemunculan kasus kanker baru di Indonesia mencapai sebanyak 396.914. Masyarakat diminta selalu waspada dan melakukan perilaku hidup sehat untuk meminimalkan potensi kanker.
Berikut ini adalah beberapa perilaku hidup sehat untuk mencegah penyakit kanker:
-Berhenti merokok dan meghindari penggunaan tembakau dalam jenis apapun, rumah agar senantiasa bebas rokok.
-Rutin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari.
-Melakukan pola diet sehat.
-Hindari mengonsumsi alkohol.
-Meminimalisir paparan sinar matahari langsung ke tubuh, dan gunakan pelindung matahari atau tabir surya.
-Memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kepada bayi untuk meminimalisir risiko kanker pada ibu.
-Kurangi polusi udara, baik di dalam maupun di luar ruangan.
-Vaksinasi bayi untuk mencegah Hepatitis B dan human papillomavirus (HPV).
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.