Restoran Vegetarian Tertua di Dunia ada di Swiss, Intip Apa Saja Makanannya
23 February 2023 |
23:32 WIB
Gaya hidup sehat rupanya telah membudaya sejak dulu. Hal ini terlihat dari restoran vegetarian tertua di dunia yang masih beroperasi sampai sekarang. Hous Hiltl berlokasi di Zurich, Swiss dan didirikan pada 1898. Saat ini dijalankan oleh generasi keempat keluarga Hiltl.
Restoran ini menyajikan 100 jenis makanan vegetarian seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, buncis, tahu, kacang mete, dan masih banyak lagi. Hous Hiltl berhasil meraih Guinness World Records sebagai restoran vegetarian tertua di dunia yang masih buka sampai sekarang.
Sejarah didirikannya Hous Hilth di Zurich ternyata cukup menarik, mengingat Swiss merupakan negara yang penduduknya gemar makan daging. Pada 1890, Ambrosius Hilt yakni kepala keluarga Hilt yang tinggal di kota Zurich mulai menderita radang sendi. Pada abad ke-19 obat pereda nyeri tidak begitu efektif di khasiatnya. Di samping itu memang belum ditemukan obat khusus untuk radang sendi.
Baca juga: 5 Rekomendasi Restoran Vegetarian di Jakarta yang Wajib Dicoba
Kemudian dokter Maximilian Burcher-Banner, menyarankan agar Ambrosius berhenti makan daging untuk meredakan nyeri sendinya. Dokter ini juga menyarankan dia untuk mengonsumsi makanan vegetarian. Namun, saat itu hanya ada satu kafe bernama Abstinence yang menyediakan makanan vegetarian seperti kentang yang dibungkus keju dan umbi-umbian. Ambrosius kemudian membeli restoran ini dan dia mulai menyukai makanan vegetarian.
Pada zaman dulu sangat sulit untuk berhenti makan daging. Hal ini lantaran pilihan makanan sehari-hari begitu sedikit, sementara berbagai jenis daging mendominasi pasar kuliner. Ambrosius pun banyak bereksperimen dengan makanan vegetarian untuk menu restorannya.
Sejak awal berdirinya, Hous Hiltl telah beberapa kali berganti nama. Awalnya bernama 'Grazer' yang artinya sapi dan kuda yang pada dasarnya adalah hewab herbivora. Alih-alih menarik minat orang-orang, restoran itu dianggap sebagai tempat kaum hippies dan India. Orang mengira restoran itu adalah tempat yang didatangi orang mabuk yang suka makan sayuran.
Hal ini lantas membuat orang-orang takut untuk makan di restoran milik Ambrosius tersebut. Pada waktu itu seluruh Zurich mulai menganggap keluarga Hiltl eksentrik dan hippies. Situasi terus memburuk untuk restoran dan banyak sekali makanan tidak laku dan dibuang. Meski dalam keadaan sulit tersebut, keluarga Hiltl tidak mau menutup restoran tersebut.
Saat ini Hous Hiltl menjadi restoran vegetarian tertua dengan menu terlengkap. Kita bahkan dapat menemukan Thali makana khas India Utara. Restoran ini juga memiliki sistem pembayaran sesuai berat makanan. Semakin banyak makanan yang kita ambil maka semakin mahal harhanya.
Restoran ini juga menerbitkan buku masak bernama 'Greentopf' di mana terdapat banyak sekali resep vegan dan vegetarian untuk orang-orang yang ingin mencoba memasak sendiri di rumah. Selain menyajikan makanan, Hous Hiltl juga menyediakan fasilitas perpustakaan berisi ribuan buku tentang makanan vegetarian.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Restoran ini menyajikan 100 jenis makanan vegetarian seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, buncis, tahu, kacang mete, dan masih banyak lagi. Hous Hiltl berhasil meraih Guinness World Records sebagai restoran vegetarian tertua di dunia yang masih buka sampai sekarang.
Sejarah didirikannya Hous Hilth di Zurich ternyata cukup menarik, mengingat Swiss merupakan negara yang penduduknya gemar makan daging. Pada 1890, Ambrosius Hilt yakni kepala keluarga Hilt yang tinggal di kota Zurich mulai menderita radang sendi. Pada abad ke-19 obat pereda nyeri tidak begitu efektif di khasiatnya. Di samping itu memang belum ditemukan obat khusus untuk radang sendi.
Baca juga: 5 Rekomendasi Restoran Vegetarian di Jakarta yang Wajib Dicoba
Kemudian dokter Maximilian Burcher-Banner, menyarankan agar Ambrosius berhenti makan daging untuk meredakan nyeri sendinya. Dokter ini juga menyarankan dia untuk mengonsumsi makanan vegetarian. Namun, saat itu hanya ada satu kafe bernama Abstinence yang menyediakan makanan vegetarian seperti kentang yang dibungkus keju dan umbi-umbian. Ambrosius kemudian membeli restoran ini dan dia mulai menyukai makanan vegetarian.
Pada zaman dulu sangat sulit untuk berhenti makan daging. Hal ini lantaran pilihan makanan sehari-hari begitu sedikit, sementara berbagai jenis daging mendominasi pasar kuliner. Ambrosius pun banyak bereksperimen dengan makanan vegetarian untuk menu restorannya.
Restoran vegetarian Haus Hiltl di Swiss (Sumber Foto/Instagram @hiltl)
Sejak awal berdirinya, Hous Hiltl telah beberapa kali berganti nama. Awalnya bernama 'Grazer' yang artinya sapi dan kuda yang pada dasarnya adalah hewab herbivora. Alih-alih menarik minat orang-orang, restoran itu dianggap sebagai tempat kaum hippies dan India. Orang mengira restoran itu adalah tempat yang didatangi orang mabuk yang suka makan sayuran.
Hal ini lantas membuat orang-orang takut untuk makan di restoran milik Ambrosius tersebut. Pada waktu itu seluruh Zurich mulai menganggap keluarga Hiltl eksentrik dan hippies. Situasi terus memburuk untuk restoran dan banyak sekali makanan tidak laku dan dibuang. Meski dalam keadaan sulit tersebut, keluarga Hiltl tidak mau menutup restoran tersebut.
Menu makanan di restoran vegetarian Haus Hiltl (Sumber Foto/Instagram @hiltl)
Saat ini Hous Hiltl menjadi restoran vegetarian tertua dengan menu terlengkap. Kita bahkan dapat menemukan Thali makana khas India Utara. Restoran ini juga memiliki sistem pembayaran sesuai berat makanan. Semakin banyak makanan yang kita ambil maka semakin mahal harhanya.
Restoran ini juga menerbitkan buku masak bernama 'Greentopf' di mana terdapat banyak sekali resep vegan dan vegetarian untuk orang-orang yang ingin mencoba memasak sendiri di rumah. Selain menyajikan makanan, Hous Hiltl juga menyediakan fasilitas perpustakaan berisi ribuan buku tentang makanan vegetarian.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.