Bunda, Cek Manfaat Sarapan Untuk Anak
23 February 2023 |
15:31 WIB
Sarapan pagi harus menjadi kebiasaan yang baik untuk diterapkan orang tua terhadap anaknya. Pasalnya, selain memberi energi untuk menjalani hari, dengan sarapan pagi si kecil akan lebih berkonsentrasi dalam berkegiatan, terutama mengikuti pelajaran di sekolah.
Menurut Dosen Gizi di Universitas Esa Unggul, Nazhif Gifari, sarapan pagi dapat membekali tubuh zat gizi yang diperlukan untuk bisa berpikir, belajar, dan melakukan aktivitas fisik secara optimal. “Jika anak-anak kita ingin proses belajarnya penuh konsentrasi, di pagi hari harus selalu sarapan,” ujarnya dikutip Hypeabis.id, Kamis (23/2/2023).
Menurut Nazhif, manfaat lainnya yang bisa didapatkan ketika sarapan pagi yakni, mencegah dehidrasi setelah puasa sepanjang malam, menstabilkan glukosa darah, Kemudian, mencegah hipoglikemia, mencegah obesitas, meningkatkan fungsi kognitif, dan meningkatkan semangat belajar serta beraktivitas pada anak.
Dalam menu sarapan, katanya, juga penting untuk diperhatikan kandungan gizi yang seimbang. Menu sarapan harus mengandung sumber energi dan serat yang cukup. Penting juga memperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang pembatasan asupan gula, garam, lemak (GGL), agar terhindar dari masalah kesehatan seperti penyakit degeneratif.
Ahli Diet Klinis di Children's Health, Karan Gann menyarankan untuk memilih sarapan yang cerdas seperti makanan kaya karbohidrat, buah-buahan, biji-bijian, dan susu rendah lemak. Makanan ini lebih lambat dicerna oleh kambing dan menyediakan pasokan glukosa yang stabil.
Menambahkan protein juga baik untuk membantu menjaga suplai energi lebih lama lagi, memastikan otak memiliki kekuatan yang cukup untuk bertahan hingga makan siang. Protein tersebut bisa didapat dari telur, daging, ikan, kacang polong, alpukat, almond, keju rendah lemak, susu, hingga yoghurt.
Memang terkadang anak susah diajak untuk sarapan pagi. Kerap kali, terlambat ke sekolah menjadi alasan yang dominan hingga mereka melewatkan momen ini.
Untuk mengakalinya, ada beberapa tip yang dibagikan Nazhif Gifari. Pertama, orang tua sebaiknya membuat menu sarapan praktis selama 1 minggu. Kedua, siapkan bahan-bahan unutuk menu sarapan di malam hari.
Ketiga, pastikan bahan makanan mengandung zat gizi seimbang. Keempat, orang tua harus ikut atau mendampingi anak saat sarapan pagi untuk membangkitkan kebiasaan baik ini.
Head of Public Relation Department PT Ajinomoto Indonesia Grant Senjaya mengungkapkan, berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, angka stunting di Indonesia pada 2021 silam tercatat sebesar 24,4 persen. Hingga saat ini, selain obesitas, stunting masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan serius di Indonesia.
Risiko stunting tersebut dapat dicegah, salah satunya melalui sarapan bergizi. Sarapan menurutnya sangat penting untuk kesehatan tubuh, juga memengaruhi pola hidup dan tumbuh kembang anak.
Baca juga: Cek Kombinasi Makanan Terbaik untuk Sarapan Menurut Harvard
Oleh karenanya, Ajinomoto katanya akan terus menggaungkan sarapan pagi dan membuat program bagi-bagi makanan bergizi. “Program ini sebagai salah satu wujud komitmen kami sebagai health provider dalam membantu memperpanjang usia harapan hidup sehat 1 miliar orang,” tutur Grant Senjaya.
Editor: M R Purboyo
Menurut Dosen Gizi di Universitas Esa Unggul, Nazhif Gifari, sarapan pagi dapat membekali tubuh zat gizi yang diperlukan untuk bisa berpikir, belajar, dan melakukan aktivitas fisik secara optimal. “Jika anak-anak kita ingin proses belajarnya penuh konsentrasi, di pagi hari harus selalu sarapan,” ujarnya dikutip Hypeabis.id, Kamis (23/2/2023).
Menurut Nazhif, manfaat lainnya yang bisa didapatkan ketika sarapan pagi yakni, mencegah dehidrasi setelah puasa sepanjang malam, menstabilkan glukosa darah, Kemudian, mencegah hipoglikemia, mencegah obesitas, meningkatkan fungsi kognitif, dan meningkatkan semangat belajar serta beraktivitas pada anak.
Dalam menu sarapan, katanya, juga penting untuk diperhatikan kandungan gizi yang seimbang. Menu sarapan harus mengandung sumber energi dan serat yang cukup. Penting juga memperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang pembatasan asupan gula, garam, lemak (GGL), agar terhindar dari masalah kesehatan seperti penyakit degeneratif.
Ahli Diet Klinis di Children's Health, Karan Gann menyarankan untuk memilih sarapan yang cerdas seperti makanan kaya karbohidrat, buah-buahan, biji-bijian, dan susu rendah lemak. Makanan ini lebih lambat dicerna oleh kambing dan menyediakan pasokan glukosa yang stabil.
Menambahkan protein juga baik untuk membantu menjaga suplai energi lebih lama lagi, memastikan otak memiliki kekuatan yang cukup untuk bertahan hingga makan siang. Protein tersebut bisa didapat dari telur, daging, ikan, kacang polong, alpukat, almond, keju rendah lemak, susu, hingga yoghurt.
Contoh makanan untuk sarapan pagi yang sehat. (Sumber gambar : Freepik)
Memang terkadang anak susah diajak untuk sarapan pagi. Kerap kali, terlambat ke sekolah menjadi alasan yang dominan hingga mereka melewatkan momen ini.
Untuk mengakalinya, ada beberapa tip yang dibagikan Nazhif Gifari. Pertama, orang tua sebaiknya membuat menu sarapan praktis selama 1 minggu. Kedua, siapkan bahan-bahan unutuk menu sarapan di malam hari.
Ketiga, pastikan bahan makanan mengandung zat gizi seimbang. Keempat, orang tua harus ikut atau mendampingi anak saat sarapan pagi untuk membangkitkan kebiasaan baik ini.
Head of Public Relation Department PT Ajinomoto Indonesia Grant Senjaya mengungkapkan, berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, angka stunting di Indonesia pada 2021 silam tercatat sebesar 24,4 persen. Hingga saat ini, selain obesitas, stunting masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan serius di Indonesia.
Risiko stunting tersebut dapat dicegah, salah satunya melalui sarapan bergizi. Sarapan menurutnya sangat penting untuk kesehatan tubuh, juga memengaruhi pola hidup dan tumbuh kembang anak.
Baca juga: Cek Kombinasi Makanan Terbaik untuk Sarapan Menurut Harvard
Oleh karenanya, Ajinomoto katanya akan terus menggaungkan sarapan pagi dan membuat program bagi-bagi makanan bergizi. “Program ini sebagai salah satu wujud komitmen kami sebagai health provider dalam membantu memperpanjang usia harapan hidup sehat 1 miliar orang,” tutur Grant Senjaya.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.