Indonesia Fashion Week 2023 Pamerkan Busana Syar'i Model Kaftan
22 February 2023 |
19:56 WIB
Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 hadir kembali dengan membawakan tema Sagara dari Timur. Setelah vakum dua tahun akibat pandemi, ajang mode terbesar se-Indonesia ini akan digelar mulai 22 sampai 26 Februari di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.
IFW dibuka dengan menampilkan tari lenggang pesona dara dari Betawi dan penampilan Maria Calista dan Kezia yang membawakan sebuah lagu. Dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari Poppy Dharsono selaku Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indoensia (APPMI) dan Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca juga: Indonesia Fashion Week 2023 Ajak Desainer Daerah Populerkan Wastra Nusantara
Melalui tema ini, IFW mengenalkan keindahan wastra Nusantara dari Gorontalo yakni Sulam Karawo dengan total 20 outfit dari Agus Lahinta dan Priya by Dana Duriyatna. IFW juga memamerkan busana kelas dunia rancangan desainer Ika Butoni dari Hongkong dan Jesus Cedeflo dari Venezuela.
Di hari pertamanya IFW 2023 juga membagi pertunjukan runway ke dalam dua tema, yakni Modesty in Diversity dan Serene Modesty, kemudian ditutup dengan pertunjukan gabungan. Sesi Modesty in Diversity menampilkan peragaan busana syar'i dari 12 desainer.
Di antaranya ada Athafunissa by Karina, Darabirra, Elva Fauqo, HSE by EFNIE, HAITWO, Kamiladesign, Khazannah x sahla syari, Masya, QNANZ, ULYAHIJAB, YOHA, Yunia Syar'i.
Salah satu rumah mode Hitwo yang juga berpartisipasi dalam gelaran IFW 2023 tersebut, menyampaikan makna di balik konsep busana yang ditampilkan oleh para model di runway. Temmi sebagai desainer Hitwo menjelaskan bahwa desainnya terinspirasi dari gaya busana kaftan dari Mesopotamia Kuno yang meliputi Turki, Suriah, dan Irak.
"Hitwo mengeluarkan koleksi 'Night Light Arabian' yang terdiri dari 8 looks dengan pengaplikasian warna nusantara di antaranya hitam, putih, biru muda, dan cokelat," kata Temmi saat konferensi pers IFW 2023, Rabu (22/2/2023).
Tak ketinggalan, Hitwo juga mencampurkan unsur sentuhan tradisional Indonesia pada motif kerudung yang mengambil tema NTT. Temmi memaparkan bahwa gaya busana kaftan terinspirasi dari momen Ramadan dan Lebaran.
"Produk fashion Hitwo konsepnya agak formal dengan penggunaan teknik emboss dan brokat. Sehingga cocok dipakai untuk momen spesial dan khusus," jelas Temmi.
Terkait proses pembuatannya sendiri, Temmi menjelaskan bahwa lama pengerjaannya tergantung kerumitan desainnya. Biasanya satu baju terdiri dari dua piece layer. Meski begitu, baju-baju yang dijual desainnya tidak serumit yang ditampilkan para model di runway IFW 2023.
Hitwo sendiri memiliki beberapa outlet yang tersebar di Indonesia, salah satunya di Jakarta Selatan. Sementara rumah produksinya ada di bandung purwakarta, malang, dan di Tangerang Selatan. Sementara kisaran harganya cukup terjangkau mulai dari Rp350.000.
Baca juga: Demi Motif Tradisional Naik Kelas, Desainer Milenial Harus Punya Cara Sendiri
Editor: Dika Irawan
IFW dibuka dengan menampilkan tari lenggang pesona dara dari Betawi dan penampilan Maria Calista dan Kezia yang membawakan sebuah lagu. Dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari Poppy Dharsono selaku Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indoensia (APPMI) dan Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca juga: Indonesia Fashion Week 2023 Ajak Desainer Daerah Populerkan Wastra Nusantara
Melalui tema ini, IFW mengenalkan keindahan wastra Nusantara dari Gorontalo yakni Sulam Karawo dengan total 20 outfit dari Agus Lahinta dan Priya by Dana Duriyatna. IFW juga memamerkan busana kelas dunia rancangan desainer Ika Butoni dari Hongkong dan Jesus Cedeflo dari Venezuela.
Di hari pertamanya IFW 2023 juga membagi pertunjukan runway ke dalam dua tema, yakni Modesty in Diversity dan Serene Modesty, kemudian ditutup dengan pertunjukan gabungan. Sesi Modesty in Diversity menampilkan peragaan busana syar'i dari 12 desainer.
Di antaranya ada Athafunissa by Karina, Darabirra, Elva Fauqo, HSE by EFNIE, HAITWO, Kamiladesign, Khazannah x sahla syari, Masya, QNANZ, ULYAHIJAB, YOHA, Yunia Syar'i.
Salah satu rumah mode Hitwo yang juga berpartisipasi dalam gelaran IFW 2023 tersebut, menyampaikan makna di balik konsep busana yang ditampilkan oleh para model di runway. Temmi sebagai desainer Hitwo menjelaskan bahwa desainnya terinspirasi dari gaya busana kaftan dari Mesopotamia Kuno yang meliputi Turki, Suriah, dan Irak.
"Hitwo mengeluarkan koleksi 'Night Light Arabian' yang terdiri dari 8 looks dengan pengaplikasian warna nusantara di antaranya hitam, putih, biru muda, dan cokelat," kata Temmi saat konferensi pers IFW 2023, Rabu (22/2/2023).
Tak ketinggalan, Hitwo juga mencampurkan unsur sentuhan tradisional Indonesia pada motif kerudung yang mengambil tema NTT. Temmi memaparkan bahwa gaya busana kaftan terinspirasi dari momen Ramadan dan Lebaran.
"Produk fashion Hitwo konsepnya agak formal dengan penggunaan teknik emboss dan brokat. Sehingga cocok dipakai untuk momen spesial dan khusus," jelas Temmi.
Terkait proses pembuatannya sendiri, Temmi menjelaskan bahwa lama pengerjaannya tergantung kerumitan desainnya. Biasanya satu baju terdiri dari dua piece layer. Meski begitu, baju-baju yang dijual desainnya tidak serumit yang ditampilkan para model di runway IFW 2023.
Hitwo sendiri memiliki beberapa outlet yang tersebar di Indonesia, salah satunya di Jakarta Selatan. Sementara rumah produksinya ada di bandung purwakarta, malang, dan di Tangerang Selatan. Sementara kisaran harganya cukup terjangkau mulai dari Rp350.000.
Baca juga: Demi Motif Tradisional Naik Kelas, Desainer Milenial Harus Punya Cara Sendiri
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.