Ilustrasi grup band. (Sumber gambar: Hans Vivek/Unsplash)

Warna Musik Makin Variatif, Musisi Sayangkan Indonesia Justru Defisit Grup Band

22 February 2023   |   16:33 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Beberapa musisi legendaris Indonesia belakangan tengah resah dengan minimnya kemunculan grup band Indonesia. Keresahan ini sempat disampaikan Ervin, personel grup band Cokelat dalam Konser Sheila on 7 Tunggu Aku di Jakarta pada Januari lalu.

Menurut Ervin, saat ini Indonesia memang tengah kekurangan grup band. Padahal para legendaris band Indonesia itu sangat menantikan band-band baru  di belantika musik. Apalagi, kehadiran grup band yang baru tentu akan meregenerasi kebangkitan grup band Indonesia.

Baca juga: 4 Kali Ganti Vokalis dan Drummer, Simak Kiprah Grup Band Dewa 19

Hal senada disampaikan oleh Ato, vokalis grup band Angkasa. Grup musik yang terkenal dengan hits berjudul Jangan Pernah Selingkuh itu menyambut baik geliat industri musik Indonesia yang makin padat dan berwarna. Akan tetapi, dia sangat menyayangkan jika saat ini sebaran antara penyanyi solois dan grup band yang tidak merata.

“Sekarang kebanyakan solois ya ketimbang grup band. Padahal peluangnya besar untuk membawa banyak genre di industri musik kita,” ungkap Ato Angkasa. Lebih lanjut, Ato menilai warna musik yang semakin beragam ini justru harus dimanfaatkan untuk grup band lebih berkreasi, berbeda dengan warna musik 2000-an yang dinilainya rata-rata mengambil pasar dan genre yang cukup mirip.

Kiki, Vokalis grup band The Potters juga mengiyakan ungkapan Ato. Dalam pandangannya, warna musik yang semakin banyak dengan pesatnya era digital seharusnya mampu membawa musik Indonesia semakin maksimal.

“Justru dengan adanya konsep For Your Page (FYP) yang tren di TikTok missal, ini jadi kesempatan untuk kita bisa mempromosikan lagu. Sangat membantu sekali dan berbeda dengan zaman kita dahulu,” ungkap Kiki The Potters.

Namun kemudahan itu tak melulu membantu para musisi di berbagai sisi. “Misalnya, banyak lagu jadul yang viral, diaransemen sedemikian rupa, tapi orang tuh enggak tahu penyanyi aslinya. Inis angat disayangkan sekali," jelas Kiki The Potters.

Adit, personel grup band Element juga menyambut baik era digital dalam bermusik. Namun menurutnya, kemajuan era digital yang ikut menelurkan banyak karya musik harus tetap dibarengi dengan literasi tentang proses dari para pengkaryanya. Seperti dua kegunaan pisau yang harus benar-benar diperhatikan.

“Kita dulu kalau suka dengan band, kita runut sekali ikutin perkembangan mereka. Sekrang, saya rasa literasi musikalnya kurang. Banyak yang tahu lagu tapi tidak tahu siapa penyanyinya, boro-boro mengetahui proses band-nya dalam membut lagu itu misalnya,” ungkap Adit Element.

Namun tetap saja, pergerakan era digital yang menyentuh musik kian cepat dan tak bisa dihindari. Para musisi legendaris justru menantikan bagaimana cara baru sebuah band masa kini dalam membesut karyanya.

“Kita tidak pernah anggap band baru sebagai lawan. Karena setiap dari kita sebagai band pasti pernah mewakili masanya. Jadi lebih baik kita fokus saja melihat peluang dengan jeli untuk memajukan industri musik secara bersama-sama,” ungkap Kiki The Potters.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

5 Cara Mengatasi Hubungan yang Mulai Renggang, Kelola Emosi hingga Introspeksi Diri

BERIKUTNYA

Begini Strategi Menabung untuk Biaya Menikah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: